Langkah Mundur dengan Metode Penurunan Gradien

dapat berasosiasi dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. Ektomikoriza biasanya terdapat pada akar beberapa jenis pohon, seperti jenis Dipterocarpaceae Fitriasari 2011. Hubungan fungi dengan tanaman inang dapat disebut ektomikoriza bila terdapat perubahan morfologi dan anatomi pada akar tanaman akibat masuknya hifa pada sel-sel akar. Terdapat berbagai variasi dalam karakteristik morfologi dan struktur akar berektomikoriza, namun ada tiga bentuk utama yang secara umum disepakati sebagai karakteristik penting, yaitu terbentuknya sebuah mantel yang menutupi akar, berkembangnya hifa di antara sel-sel akar yang membentuk sel-sel yang kompleks yang disebut hartig net, dan hifa-hifa yang menonjol yang keluar dari mantel dan berkembang ke tanah hifa ekstra radikal. Bila salah satu dari tiga ciri utama tersebut tidak ada, maka peranan fungi ektomikoriza pada tanaman inang tidak akan berjalan dengan baik Setiadi 1988; Smith dan Read 2008 dalam Riniarti 2011. Masing-masing fungi ektomikoriza akan memiliki karakteristik morfologi dan anatomi yang khas pada tanaman inang yang dikolonisasinya. Keunikaan ini menjadi ciri khas yang akan digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan jenis-jenis fungi tersebut. Fungi ektomikoriza umumnya dari golongan Basidiomisetes dan Askomisetes Peterson et al. 2004; Riniarti 2011. Fungi pembentuk ektomikoriza diantaranya adalah Amanita sp, Bolletus sp, Scleroderma sp, Russula sp, dan Laccaria sp Peterson et al. 2004, Rinaldi et al. 2008 dalam Riniarti 2010. Beberapa karekteristik lebih banyak dipengaruhi oleh tanaman inang daripada fungi ektomikoriza, antara lain adalah pola percabangan yang terbentuk adalah dikotomus walaupun tanaman diinokulasi oleh berbagai fungi ektomikoriza. Sementara kedalaman hartig net lebih banyak dipengaruhi oleh perbedaan struktur akar pada Angiospermae dan Gymnospermae. Pada Angiospermae hartig net hanya dapat mencapai jaringan epidermis, sedangkan pada Gymnospermae hartig net dapat mencapai jaringan korteks Riniarti 2011.

2.9.2 Manfaat Ektomikoriza pada Tanaman Inang

Beberapa manfaat mikoriza bagi pertumbuhan tanaman antara lain: 1. Ektomikoriza memiliki kemampuan untuk meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman baik itu penyerapan unsur hara makro maupun beberapa unsur hara mikro. Fungi mikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman dan mengubahnya menjadi bentuk yang tersedia. Fungi-fungi ektomikoriza juga meningkatkan luas permukaan areal penyedia unsur hara bagi tanaman. Hal ini disebabkan fungi ektomikoriza memiliki hifa-hifa yang jauh lebih kecil dibandingkan akar tanaman, sehingga bisa masuk di pori-pori tanah tempat unsur hara tersimpan. Hifa fungi ektomikoriza adalah sangat panjang, beberapa penelitian menyebutkan rasio perbandingan antara panjang akar dan panjang hifa berkisar antara 300-8000 kali Riniarti 2011. 2. Mikoriza mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Kekeringan akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan korteks tetapi tidak bersifat permanen pada akar yang bermikoriza. Akar bermikoriza akan cepat pulih, karena hifanya masih mampu menyimpan air pada pori tanah, dan penyebaran hifa yang luas akan dapat menyerap air lebih banyak, sehingga tanaman memiliki toleransi titik layu permanen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak berasosiasi dengan mikoriza Riniarti 2011. 3. Meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen. Mikoriza mampu berfungsi sebagai pelindung biologi bila terjadi serangan patogen akar, perlindungan terjadi karena adanya lapisan hifa pelindung fisik dan antibiotika yang dikeluarkan oleh mikoriza. Hifa pelindung terbentuk berupa jalinan hifa yang tersusun rapat dan seringkali membentuk beberapa lapisan dan membungkus akar sehingga dapat menjadi penghalang langsung bagi masuknya hama dan penyakit. Selain itu hifa mikoriza juga menghasilkan zat-zat antibiotik yang berfungsi untuk mematikan mikroorganisme yang tidak menguntungkan baik bagi perkembangan mikoriza maupun inang Darusman et al. 1995 dalam Prameswari 2004; Riniarti 2011. 4. Mikoriza dapat menghasilkan beberapa zat pengatur tumbuh seperti hormon auksin, sitokinin, dan gibberelin yang bermanfaat bagi inangnya. Auksin