Praproses Data untuk Metode ANFIS

kegiatan perbaikan dapat diulangi pada proses akuisisi untuk menambah pengetahuan, perbaikan pada representasi pengetahuan, ataupun perbaikan pada pembuatan program komputer.

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di laboratorium komputer Pascasarjana Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor mulai bulan Januari 2011 sampai dengan bulan November 2011.

3.4 Kebutuhan Alat dan Bahan Penelitian

Pengembangan sistem ini menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras dengan spesifikasi sebagai berikut: a Perangkat lunak: 1 Sistem operasi MS windows 7 Ultimate 32 bit 2 Matlab R2008b 3 Microsoft Office Excel 2007 b Perangkat keras: 1 Processor T2450 Intel Centrino Core Duo 2.0GHz, 533 MHz, FSB, 2 MB L2 Cache, Mobile Intel 945 Express Chipset Family 2 Memori 2 GB DDR2 RAM 3 Harddisk 320 GB 4 Monitor 14.1 inci WXGA 5 Mouse dan keyboard 4 RANCANG BANGUN SISTEM

4.1 Asumsi Rancang Bangun Sistem Pakar

Sistem yang dibuat merupakan sebuah sistem pakar fuzzy. Dalam rancang bangun sistem pakar fuzzy untuk prediksi efektivitas respon tumbuh ektomikoriza ditetapkan beberapa asumsi yaitu: 1. Sistem dirancang agar dapat dimanfaatkan pada proses budidaya tiga species fungi ektomikoriza terhadap enam jenis tanaman kehutanan. Species tersebut adalah Scleroderma columnare, S. dictyosporum, dan S. sinnamarianse. Adapun enam jenis tanaman inang tersebut adalah: Shorea javanica, S. pinanga, S. seminis, Gnetum gnemon, Eucalyptus pellita, dan E. urophylla. 2. Untuk parameter fisik diasumsikan bahwa telah terjadi kolonisasi fungi ektomikoriza pada tanaman inang, yang ditunjukkan dengan adanya nilai kecocokan inang. Hal ini penting guna memastikan bahwa respon tumbuh yang terjadi pada inang, benar disebabkan karena adanya mikoriza pada akar tanaman. 3. Media tumbuh yang digunakan adalah media yang memiliki kandungan hara marginal, yaitu kandungan hara minimal. 4. Untuk parameter sifat kimia tanah, didasarkan pada hasil survey penelitian sifat kimia tanah oleh Pusat Penelitian Tanah 1983 serta melalui wawancara dengan pakar mikoriza dan studi pustaka. 5. Nilai output model, yaitu efektivitas respon tumbuh pada sistem diwakili oleh nilai pengukuran biomassa inang. Melalui diskusi dengan pakar dan studi literatur diketahui bahwa biomassa lebih mewakili respon tumbuh yang terjadi pada inang, jika dibandingkan dengan pengukuran tinggi atau diameter tanaman. Diharapkan keberadaan sistem ini dapat membantu pengguna sistem dalam menentukan nilai efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza. Sistem ini diperuntukkan untuk dapat digunakan oleh petani, ahli lingkungan, ahli biologi, peneliti mikoriza, dan pihak komersial seperti perusahaan penyedia bibit tanaman untuk hutan tanaman industri.