Koefisien Korelasi Fuzzy expert system for ectomycorrhizal fungi growth response effectiveness prediction on forestry tree

1. Ektomikoriza memiliki kemampuan untuk meningkatkan penyerapan unsur hara tanaman baik itu penyerapan unsur hara makro maupun beberapa unsur hara mikro. Fungi mikoriza dapat menyerap unsur hara dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman dan mengubahnya menjadi bentuk yang tersedia. Fungi-fungi ektomikoriza juga meningkatkan luas permukaan areal penyedia unsur hara bagi tanaman. Hal ini disebabkan fungi ektomikoriza memiliki hifa-hifa yang jauh lebih kecil dibandingkan akar tanaman, sehingga bisa masuk di pori-pori tanah tempat unsur hara tersimpan. Hifa fungi ektomikoriza adalah sangat panjang, beberapa penelitian menyebutkan rasio perbandingan antara panjang akar dan panjang hifa berkisar antara 300-8000 kali Riniarti 2011. 2. Mikoriza mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan. Kekeringan akan menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan korteks tetapi tidak bersifat permanen pada akar yang bermikoriza. Akar bermikoriza akan cepat pulih, karena hifanya masih mampu menyimpan air pada pori tanah, dan penyebaran hifa yang luas akan dapat menyerap air lebih banyak, sehingga tanaman memiliki toleransi titik layu permanen yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman yang tidak berasosiasi dengan mikoriza Riniarti 2011. 3. Meningkatkan ketahanan terhadap serangan patogen. Mikoriza mampu berfungsi sebagai pelindung biologi bila terjadi serangan patogen akar, perlindungan terjadi karena adanya lapisan hifa pelindung fisik dan antibiotika yang dikeluarkan oleh mikoriza. Hifa pelindung terbentuk berupa jalinan hifa yang tersusun rapat dan seringkali membentuk beberapa lapisan dan membungkus akar sehingga dapat menjadi penghalang langsung bagi masuknya hama dan penyakit. Selain itu hifa mikoriza juga menghasilkan zat-zat antibiotik yang berfungsi untuk mematikan mikroorganisme yang tidak menguntungkan baik bagi perkembangan mikoriza maupun inang Darusman et al. 1995 dalam Prameswari 2004; Riniarti 2011. 4. Mikoriza dapat menghasilkan beberapa zat pengatur tumbuh seperti hormon auksin, sitokinin, dan gibberelin yang bermanfaat bagi inangnya. Auksin berfungsi mencegah atau menghambat proses penuaan dan sub aerasi akar sehingga umur dan fungsi akar lebih panjang. 5. Ektomikoriza memiliki tubuh buah yang dapat dimakan dan dikonsumsi oleh manusia, sehingga menghasilkan hutan non kayu yang bernilai ekonomi tinggi Peterson et al. 2004; Riniarti 2011.

2.9.3 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Mikoriza

Banyak faktor biotik dan abiotik yang menentukan perkembangan mikoriza. Berikut ini faktor tersebut diuraikan satu persatu Novriani dan Madjid 2009.

1. Suhu

Respon tanaman bermikoriza terhadap suhu berbeda-beda tergantung pada species fungi mikoriza. Suhu yang relatif tinggi akan meningkatkan aktivitas fungi. Suhu optimum untuk perkecambahan spora mikoriza sangat beragam tergantung pada jenisnya. Suhu yang tinggi pada siang hari 35 C tidak menghambat perkembangan akar dan aktivitas fisiologi mikoriza. Peran mikoriza hanya menurun pada suhu ditas 40 C. Suhu bukan merupakan faktor pembatas utama bagi aktivitas mikoriza, suhu yang sangat tinggi lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang. Suhu tanah yang kecil dari 17 C dapat menurunkan kefektifan dan perkembangan mikoriza Sieverding 1991.

2. Nilai pH tanah

Fungi pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan pH tanah. Meskipun demikian daya adaptasi masing-masing species fungi terhadap pH tanah berbeda- beda karena pH tanah memengaruhi perkecambahan, perkembangan dan peran mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman Sieverding 1991. Kandungan pH tanah sangat mempengaruhi kolonisasi dan perkembangan mikoriza dalam hal proses infeksi dan proses pertumbuhan hifa Karepesina 2007.

3. Kandungan Bahan Organik dan Hara

Bahan organik merupakan salah satu komponen penyusun tanah yang penting di samping bahan anorganik, air dan udara. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: