dan tidak sesuai, bagian antacendent dapat digabungkan dengan menggunakan operator OR. Penerapan operator OR membuat digunakannya nilai terbesar atau
maksimum dari semua antacendent yang ada dalam sebuah aturan.
3. Mengaplikasikan metode implikasi
Pengaplikasian metode implikasi dilakukan setelah diperoleh nilai keanggotaan dari semua parameter dimasukkan ke dalam semua aturan yang ada.
Dari setiap aturan yang dievaluasi akan dihitung nilai efektivitas respon tumbuhnya, sesuai dengan rumus fungsi keanggotaan yang digunakan. Tahap ini
akan menghasilkan nilai keanggotaan consequent. Metode implikasi yang digunakan adalah perkalian product. Pada metode
ini. solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan perkalian terhadap semua output daerah fuzzy.
4 .
Aggregasi semua output
Pada tahap aggregasi ini, semua nilai efektivitas respon tumbuh dari masing-masing aturan akan digabungkan dan diambil hanya satu nilai tunggal.
Nilai efektivitas dari masing-masing aturan yang dihasilkan dari proses implikasi sebelumnya akan menjadi masukan bagi proses komposisi ini. Metode komposisi
yang digunakan adalah metode komposisi penjumlahan additive atau sum. Untuk metode penjumlahan ini solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara
melakukan seluruh penjumlahan terhadap semua output daerah fuzzy.
5. Defuzifikasi
Metode defuzifikasi yang digunakan adalah metode rata-rata terbobot weighted average. Proses defuzifikasi menghasilkan suatu keluaran nilai tunggal
crisp mengenai nilai efektivitas respon tumbuh. Sistem juga memberikan keluaran kategori linguistik efektivitas respon tumbuh yaitu kurang efektif, cukup
efektif, dan efektif.
4.5 Desain Output
Desain output sistem meliputi model diagnosa dan model terapi. Model diagnosa yang dimaksud adalah unjuk kerja sistem dalam memberikan prediksi
terhadap nilai efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza, sedangkan model terapi dimaksudkan adalah kemampuan sistem dalam menyediakan saran atau
rekomendasi yang harus dilakukan.
1. Model diagnosa
Sistem dirancang untuk dapat memberikan output berupa nilai prediksi efektivitas respon tumbuh ektomikoriza. Pada sistem ini nilai efektivitas respon
tumbuh didasarkan pada nilai biomassa tanaman inang, karena biomassa dinilai paling tepat untuk menggambarkan respon tumbuh tanaman.
Interpretasi kesimpulan ANFIS dibagi menjadi tiga kelompok kategori linguistik yaitu: kurang efektif, cukup efektif, dan efektif. Rentang nilai untuk
efektivitas respon tumbuh disajikan pada Tabel 10. Tabel 10 Rentang nilai efektivitas respon tumbuh e
No Rentang nilai
Kategori linguistik 1.
e ≤ 50
Kurang efektif 2.
51 ≤ e 75
Cukup efektif 3.
e ≤ 76
Efektif
2. Model Terapi
Model terapi sistem diwujudkan dalam bentuk pemberian saran atau rekomendasi terhadap output model, yaitu berdasarkan kategori linguistik yang
dihasilkan model. Saran yang diberikan oleh model hanya bersifat umum, mengingat
banyaknya faktor yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan efektivitas repon tumbuh yang maksimum. Menurut pakar walaupun faktor lingkungan yang
terpilih hasil dari algoritme CART yang digunakan untuk membangun model memang merupakan faktor penentu efektivitas respon tumbuh fungi ektomikoriza,
namun faktor terpilih tersebut tidak dapat berdiri-sendiri, banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti rendahnya kemampuan fungi ektomikoriza secara
genetika, bervariasinya tingkat ketergantungan tanaman terhadap mikoriza, jenis