Mean Absolute Percentage Error MAPE

berfungsi mencegah atau menghambat proses penuaan dan sub aerasi akar sehingga umur dan fungsi akar lebih panjang. 5. Ektomikoriza memiliki tubuh buah yang dapat dimakan dan dikonsumsi oleh manusia, sehingga menghasilkan hutan non kayu yang bernilai ekonomi tinggi Peterson et al. 2004; Riniarti 2011.

2.9.3 Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Mikoriza

Banyak faktor biotik dan abiotik yang menentukan perkembangan mikoriza. Berikut ini faktor tersebut diuraikan satu persatu Novriani dan Madjid 2009.

1. Suhu

Respon tanaman bermikoriza terhadap suhu berbeda-beda tergantung pada species fungi mikoriza. Suhu yang relatif tinggi akan meningkatkan aktivitas fungi. Suhu optimum untuk perkecambahan spora mikoriza sangat beragam tergantung pada jenisnya. Suhu yang tinggi pada siang hari 35 C tidak menghambat perkembangan akar dan aktivitas fisiologi mikoriza. Peran mikoriza hanya menurun pada suhu ditas 40 C. Suhu bukan merupakan faktor pembatas utama bagi aktivitas mikoriza, suhu yang sangat tinggi lebih berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman inang. Suhu tanah yang kecil dari 17 C dapat menurunkan kefektifan dan perkembangan mikoriza Sieverding 1991.

2. Nilai pH tanah

Fungi pada umumnya lebih tahan terhadap perubahan pH tanah. Meskipun demikian daya adaptasi masing-masing species fungi terhadap pH tanah berbeda- beda karena pH tanah memengaruhi perkecambahan, perkembangan dan peran mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman Sieverding 1991. Kandungan pH tanah sangat mempengaruhi kolonisasi dan perkembangan mikoriza dalam hal proses infeksi dan proses pertumbuhan hifa Karepesina 2007.

3. Kandungan Bahan Organik dan Hara

Bahan organik merupakan salah satu komponen penyusun tanah yang penting di samping bahan anorganik, air dan udara. Berdasarkan jumlah kebutuhannya bagi tanaman, dikelompokkan menjadi dua, yaitu: Unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar yang meliputi N, P, K, Ca, S, dan Mg. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil yaitu Fe, Mn, B, Mo, Cu, Zn, dan Cl. Nitrogen berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman dan merangsang pertumbuhan vegetatif seperti daun Setyaningsih 2007. Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen memiliki gejala yaitu pertumbuhan lambat atau kerdil, daun hijau kekuningan, daun sempit, pendek, dan tegak, daun- daun tua cepat menguning dan mati. Pertumbuhan dan kualitas daun sebagai tempat terjadinya fotosintesa sangat dipengaruhi oleh ketersedian unsur Nitrogen Setyaningsih 2007. Fosfor berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, dan merangsang pembungaan, pembuahan, pertumbuhan akar. Selain itu juga merangsang pembentukan biji serta merangsang pembelahan sel tanaman, dan memperbesar jaringan sel. Tanaman yang kekurangan unsur fosfor gejalanya adalah pembentukan buah dan biji berkurang, kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan tanda kurang sehat. Kalium berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air. Selain itu mampu meningkatkan daya tahan atau kekebalan tanaman terhadap penyakit. Tanaman yang kekurangan unsur kalium gejalanya adalah batang dan daun menjadi lemas atau rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.

4. Jenis Media Tumbuh

Banyak faktor berpengaruh terhadap pembentukan kolonisasi akar dan spora. Menurut Abbot dan Gazey 1994 dalam Chalimah et al. 2007 bahwa faktor dormansi, tingkat kematangan spora, kelembapan, dan inokulum berpengaruh terhadap kolonisasi akar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung, media tumbuh merupakan salah satu faktor berpengaruh terhadap kolonisasi dan sporulasi mikoriza.