Simulasi Biaya Masuk Kawasan Konservasi Pulau Pramuka

a b Gambar 51. Simulasi biaya masuk terhadap jumlah wisatawan dan daya dukung penginapan dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Adanya pengelolaan biaya masuk menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung cenderung lebih sedikit, sedangkan tanpa adanya pengelolaan menyebabkan jumlah wisatawan lebih banyak dibandingkan dengan adanya pengelolaan biaya masuk. Kedua skenario pengelolaan tersebut tidak menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung melebihi daya dukung penginapan yang ada Gambar 51a dan Gambar 51b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:34 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016

4.1.5.3 Simulasi Pengolahan Air Limbah

Simulasi pengolahan limbah dilakukan untuk melihat dampaknya terhadap tutupan karang, tutupan alga, jumlah wisatawan, kandungan limbah yang dibuang ke perairan dan nilai WTP wisatawan. Pengolahan air limbah yang digunakan didalam simulasi ini adalah sebesar 30 yang merupakan nilai persentase pengolahan terkecil untuk menjamin ekosistem terumbu berada dalam kondisi baik tutupan karang hidup lebih dari 50 . a b Gambar 52. Simulasi pengolahan limbah terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 1 tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 1 2: ALGA 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 1 2: ALGA 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Gambar 52a menunjukkan kondisi tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 1 tanpa adanya pengelolaan terumbu karang, dimana tutupan karang cenderung menurun sedangkan tutupan alga cenderung meningkat. Adanya pengolahan limbah sebesar 30 menyebabkan tutupan karang hidup cenderung meningkat pada awal simulasi tetapi kemudian cenderung menurun hingga mencapai 0.18 pada akhir simulasi. Tutupan alga cenderung menurun pada awal simulasi akan tetapi kemudian cenderung meningkat hingga mencapai 41.95 pada akhir simulasi. a b Gambar 53. Simulasi pengolahan limbah terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 2 tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 2 2: ALGA 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 2 2: ALGA 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Adanya pengolahan limbah menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 2 cenderung meningkat pada awal simulasi hingga mencapai 13.49 pada simulasi ke-24 Juli 2014 akan tetapi kemudian menurun hingga mencapai 0.03 pada akhir simulasi, sedangkan tutupan alga cenderung stabil pada awal simulasi dan kemudian meningkat hingga mencapai 39 pada akhir simulasi Gambar 53b. a b Gambar 54. Simulasi pengolahan limbah terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 3 tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Tanpa adanya pengelolaan Gambar 54a menyebakan tutupan karang hidup pada stasiun 3 cenderung menurun hingga mencapai 0.03 pada akhir simulasi, 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 3 2: ALGA 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 3 2: ALGA 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 sedangkan adanya pengolahan limbah menyebabkan tutupan karang hidup menurun tetapi pada simulasi ke-29 Oktober 2014 cenderung meningkat hingga mencapai 13.64 pada akhir simulasi Gambar 54b, sedangkan tutupan alga lebih rendah yaitu 26.20 dibandingkan tanpa adanya pengolahan limbah mencapai 52.05. a b Gambar 55. Simulasi pengolahan limbah terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 4 tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Tanpa adanya pengelolan terumbu karang Gambar 55a dibandingkan dengan adanya pengolahan limbah pada stasiun 4 tidak menyebabkan tutupan 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 4 2: ALGA 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 4 2: ALGA 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 karang hidup pada stasiun 4 menjadi lebih baik Gambar 55b bahkan cenderung menjadi semakin rusak. Berbeda halnya dengan tutupan alga, adanya pengolahan limbah menyebabkan adanya jeda peningkatan tutupan alga dan mencapai 42.47 yang lebih rendah dibandingkan tanpa pengolahan limbah yang mencapai 55.46 pada akhir simulasi. a c Gambar 56. Simulasi pengolahan limbah terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 5 tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Seperti halnya pada stasiun 4, maka kondisi tutupan karang hidup pada stasiun 5 tidak berbeda apabila dilakukan simulasi untuk melihat dampak tanpa pengelolaan terumbu karang Gambar 56a dengan pengolahan limbah Gambar 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 5 2: ALGA 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 5 2: ALGA 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 56b. Tutupan karang hidup cenderung semakin buruk pada akhir simulasi. Akan tetapi tutupan alga tanpa adanya pengelolaan dengan pengolahan limbah cenderung semakin meningkat hanya saja peningkatan tutupan alga dengan pengolahan limbah sedikit lebih lambat dan lebih rendah dibandingkan tanpa adanya pengelolaan. a b Gambar 57. Simulasi pengolahan limbah terhadap jumlah wisatawan, WTP dan limbah dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Adanya pengolahan limbah menyebabkan jumlah wisatawan cenderung lebih banyak mencapai 6 949 orang dibandingkan tanpa pengelolaan sebanyak 2 074 orang. Nilai WTP dengan pengolahan limbah cenderung lebih tinggi pada 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 10000 20000 3000 6000 4 7 30000 60000 1: TOURIST 2: Penduduk 3: WTP 4: Limbah 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 10000 20000 3000 6000 4 7 30000 60000 1: TOURIST 2: Penduduk 3: WTP 4: Limbah 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 awal simulasi dibandingkan tanpa pengelolaan, akan tetapi pada akhir simulasi nilai WTP dengan pengolahan limbah lebih besar yaitu sebesar Rp. 282 000,- dibandingkan tanpa pengelolaan sebesar Rp. 272 000,-. Pengolahan limbah menyebabkan nilai BOD dari limbah yang dibuang ke perairan lebih rendah pada akhir simulasi yaitu sebanyak 18 837.92 mgl dibandingkan tanpa pengelolaan sebanyak 25 320.53 mgl Gambar 57a dan Gambar 57b. a b Gambar 58. Simulasi pengolahan limbah terhadap jumlah wisatawan dan daya dukung penginapan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Pengolahan limbah menyebabkan jumlah wisatawan cenderung lebih banyak Gambar 58b dibandingkan tanpa adanya pengelolaan Gambar 58a. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:37 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Tanpa adanya pengelolaan dan pengolahan limbah tidak menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung tidak melebihi daya dukung penginapan yang ada.

4.1.5.4 Simulasi Pengelolaan Terpadu

Simulasi pengelolaan terpadu merupakan simulasi gabungan dari nilai-nilai ideal dari sub-model biologi, sub-model lingkungan perairan dan sub-model sosial ekonomi. Nilai-nilai dari variabel tersebut antara lain : 1. Pengelolaan faktor-faktor yang mengancam kerusakan terumbu karang seperti pembatasan kegiatan perikanan yang bersifat merusak, penanggulangan sampah baik yang berasal dari dalam maupun luar Pulau Pramuka, pelarangan kegiatan perikanan muroami, pembuatan tambatan jangkar permanen, meningkatnya kemampuan dan kesadaran dari wisatawan yang melakukan penyelaman dan snorkeling untuk menghindari terjadinya kerusakan terumbu karang, kecuali sampah yang berasal dari luar Pulau Pramuka yang tidak bisa dikelola secara langsung karena terkait dengan wilayah lainnya; 2. Biaya masuk kawasan konservasi Pulau Pramuka sebesar Rp. 36 000,-; 3. Pengolahan air limbah sebesar 30 sebelum dibuang ke perairan. Berdasarkan nilai variabel-variabel tersebut di atas maka dilakukan simulasi untuk melihat dampaknya terhadap tutupan karang hidup, tutupan alga, jumlah wisatawan yang berkunjung, total limbah yang dibuang langsung ke perairan dan penilaian wisatawan terhadap ekosistem terumbu karang. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang di Pulau Pramuka menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 1 meningkat menjadi 71.31 pada akhir simulasi sedangkan tutupan alga cenderung menurun hingga mencapai 0.01 pada akhir simulasi. Adanya pengelolaan terpadu membuat kondisi tutupan karang hidup menjadi jauh lebih baik dibandingkan tanpa adanya pengelolaan seperti terlihat pada Gambar 59a dan Gambar 59b.