Derajat keasaman pH, Suhu, Salinitas, DO, Nitrat dan Fosfat

Tabel 3. Persentase faktor-faktor penyebab kerusakan terumbu karang di Pulau Pramuka, TN Kepulauan Seribu. No. Faktor penyebab kerusakan terumbu karang di Pulau Pramuka 1 Perikanan muroami 11.90 2 Sampah yang berasal dari Pulau Pramuka 7.50 3 Sampah yang berasal dari luar Pulau Pramuka 14.10 4 Limbah dari pemukiman penduduk yang langsung dibuang ke perairan laut 7.75 5 Jangkar kapal 7.50 6 Kegiatan wisatawan menyelam dan snorkeling 6.75 7 Kegiatan perikanan lainnya ikan hias, mancing, dan lainnya 5.80 8 Perikanan yang bersifat merusak bom, sianida, dan lainnya 31.95 9 Pengaruh sedimentasi 6.75 Jumlah total 100.00 Perikanan muroami merupakan faktor terbesar penyebab kerusakan terumbu karang selanjutnya. Kegiatan perikanan ini masih berlangsung hingga saat ini meskipun jumlah armada yang ada sudah sangat berkurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selain itu itu limbah domestik yang langsung dibuang ke perairan juga menyebabkan kerusakan terumbu karang, dimana menurut masyarakat bahwa sebesar 32 limbah domestik langsung dibuang ke perairan sedangkan 68 sisanya diendapkan di daratan pulau. Jangkar kapal terutama milik nelayan juga menyebabkan kerusakan terumbu karang serta sampah yang berasal dari Pulau Pramuka yang dibuang langsung ke perairan. Kegiatan wisatawan berupa selam dan snorkeling, kegiatan perikanan tradisional seperti memancing dan ikan hias serta sedimentasi juga merupakan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kerusakan terumbu karang di perairan Pulau Pramuka. Berdasarkan pengamatan dan wawancara terhadap masyarakat maka kegiatan perikanan yang merusak yaitu penggunaan bom dan sianida hanya dilakukan di sekitar stasiun 4 dan stasiun 5. Hal ini disebabkan karena lokasi di sekitar stasiun tersebut relatif kurang adanya pengawasan baik dari masyarakat maupun pihak berwenang seperti Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan pemerintah daerah setempat. Kegiatan snorkeling dan menyelam yang berpotensi merusak terumbu karang terjadi pada stasiun 1, stasiun 2, stasiun 4 dan stasiun 5, sedangkan pada stasiun 3 hampir jarang ditemui adanya kegiatan wisata. Faktor- faktor lainnya seperti sampah, jangkar, pengaruh sedimentasi dan buangan limbah hampir terjadi secara merata pada setiap stasiun. Sebaran faktor-faktor yang mengancam ekosistem terumbu karang di Pulau Pramuka dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Sebaran faktor-faktor yang mengancam ekosistem terumbu karang pada setiap stasiun. No. Faktor yang mengancam terumbu karang Satuan Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 1 Jangkar kapal 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 2 Perikanan yang merusak 15.9175 15.9175 3 Perikanan lain 5.8 5.8 5.8 5.8 5.8 4 Selam dan snorkeling 16.875 16.875 16.875 16.875 5 Sampah dari luar 14.1 14.1 14.1 14.1 14.1 6 Sampah dari dalam 7.5 7.5 7.5 7.5 7.5 7 Muroami 11.90 11.90 11.90 11.90 11.90 8 Laju sedimentasi grm 2 bln 283.9591 514.6885 393.9445 266.8376 228.8969 9 Tutupan karang hidup 10.99 4.66 27.32 11.66 13.60 10 Tutupan alga 27.53 3.57 70.32 62.73 74.95 Sumber : data hasil olahan 2012 Sub-model biologi dikembangkan berdasarkan model Chang et al. 2008 yang telah dimodifikasi sesuai dengan kondisi yang ada di Pulau Pramuka. Pemodelan sub-model biologi dilakukan pada masing-masing stasiun pengamatan terumbu karang karena masing-masing stasiun memiliki karakteristik terumbu karang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan tersebut antara lain tutupan karang hidup, tutupan alga, tuutpan karang mati dan substrat pasir. Stasiun 1 lebih didominasi oleh karang mati dan alga. Stasiun 2 didominasi oleh karang mati dan substrat pasir. Tingginya persentase tutupan karang mati pada stasiun 1 dan stasiun 3 diduga karena merupakan daerah operasi kegiatan perikanan muroami yang cenderung bersifat merusak terumbu karang secara langsung. Rendahnya tutupan alga pada stasiun 2 diduga disebabkan tingginya kelimpahan biota bulu babi sea urchin di sekitarnya yang merupakan predator bagi alga. Stasiun 3 didominasi oleh alga dan karang hidup, stasiun 4 didominasi oleh alga, subtrat pasir, karang hidup dan karang mati serta stasiun 5 didominasi oleh alga dan karang hidup. Selain itu faktor-faktor yang mengancam terumbu karang juga berbeda-beda pada setiap stasiun Tabel 4. Sub-model biologi pada setiap stasiun dapat dilihat pada Gambar 18 hingga Gambar 22 dan keterangan variabel- variabel model tersebut dapat dilihat pada Lampiran 20 hingga Lampiran 26.