Pembahasan HASIL DAN PEMBAHASAN

5. Model dinamik dalam penelitian ini dapat diandalkan sebagai salah satu alternatif bagi pemangku kepentingan didalam mengelola ekosistem terumbu karang.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Perlu adanya pengelolaan sampah secara terpadu bukan saja antara Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tetapi juga wilayah terkait terutama daerah-daerah yang memiliki muara sungai di Teluk Jakarta seperti Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat; 2. Perlu dilakukan studi tentang pengaruh kualitas air tawar akibat meningkatnya pemanfaatan lahan baik untuk pemukiman masyarakat maupun untuk pembangunan fasilitas wisata; 3. Perlu ditetapkan luasan lahan kosong minimal sebagai ruang terbuka hijau dan resapan air untuk menjaga kualitas dan keberlajutan sumber air tawar di Pulau Pramuka; 4. Dana yang diperoleh dari biaya masuk wisatawan digunakan untuk pembangunan pengolahan limbah domestik, pengadaan dan perbaikan sarana sanitasi dan saluran buangan limbah domestik serta pengembangan dan perbaikan sarana pengolahan sampah. 5. Perlu dilakukan kegiatan-kegiatan wisata yang mengajak wisatawan untuk secara langsung membantu melakukan rehabilitasi dan perbaikan ekosistem di Pulau Pramuka seperti kegiatan penanaman karang, lamun dan mangrove serta sosialisasi tentang pentingnya ekosistem terumbu karang; 6. Perlu dilakukan pengelolaan secara terpadu antara Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu selaku pemangku kepentingan untuk menjamin keberlanjutan ekosistem terumbu karang. DAFTAR PUSTAKA [BTNKS] Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu. 2012. Pengelolaan Taman Nasional Kepulauan Seribu. Jakarta. [MENPPW]. 2001. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 534KPTSM2001 tentang Pedoman Penentuan Standar Pelayanan Minimal Bidang Penataan Ruang, Perumahan dan Permukiman dan Pekerjaan Umum Lampiran 1. Jakarta. [MENLH]. 2001. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 2001 Lampiran 1 tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang. Jakarta. [MENLH]. 2003. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 112 Tahun 2003 Lampiran 1 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Jakarta. [MENLH]. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 Lampiran 3 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta. [Provinsi DKI Jakarta]. 2005. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 122 tahun 2005 Lampiran 3 tentang Pengelolaan Air Limbah Domestik di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Jakarta. Boyd, C. E. 1988. Water Quality in Warmwater Fish Ponds. Auburn University Agriculture Experiment Station. Alabama. Brown, K et al. 2001. Trade-off analysis for marine protected area management. Ecological Economics 37:417 –434. Chang Y.C., F.W, Hong, M.T. Lee. 2008. A system dynamic based DSS for sustainable coral reef management in Kenting coastal zone, Taiwan. Journal of Ecological Modelling 211:153-168. Cicin-Sain, B. and Knecht, R.W. 1998. Integrated Coastal Zone Management : Concepts and Practises. Island Press. Washington DC USA. Cesar, H. S. J. 2000. Coral reefs: Their functions, threats and economic value. In Cesar, H.S.J. Ed. Collected essays on the economics of coral reefs. Corepoint. 2007. Review of International Approaches to Integrated Coastal Zone Management ICM. Marine Law and and Ocean Policy Center. Ireland. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Engelen, G., White, R., Uljee, I. and Warnies, S. 1990. Numerical Modelling of Small Island Socio-Economic to Achieve sustainable Development. Coastal and Estuarines Studies 51:437:463. English, S., C. Wilkinson, V. Baker. 1997. Survey Manual for Tropical Marine Resources. 2 nd edition. Australian Institute of Marine Science. Australia. Ford, A. 1999. Modelling the Environment : An Introduction to System Dynamics Modeling of Environmental Systems. Island Press Washington DC USA. Fabricius, K.E. 2005. Effects of terrestrial runoff on the ecology of corals and coral reefs : review and synthesis. Marine Pollution Bulletin 50:125-146. Farhan, A.R. and Lim, S. 2012. Vulnerability assessment of ecological conditions in Seribu Islands, Indonesia. Journal of Ocean Coastal management 65:1- 14. FAO. 2000. Application of the contingent valuation method in developing countries. FAO Economic and Social Development Paper. No. 1462000. Rome. Italy. GeoEye. 2010. GeoEye-1 Fact Sheet. GeoEye Inc. USA. Gibson, R. N., R. J. Atkinson dan J. D. M. Gordon. 2005. Oceanography and Marine Biology an Annual Review. CRC Press. New York. Grant, W.E., Pedersen E.K. and Marin S.L. 1997. Ecology and Natural Resource Management : System Analysis and Simulation. John Wiley Sons Inc. Canada. Hannon, B., Ruth, M., 1997. Modeling Dynamic Biological Systems. Springer- Verlag, New York. Hargrave B.T. 2002. A traffic light decision system for marine finfish aquaculture sitting. Journal of Ocean Coastal Management 45:215-235. Hariyadi, S, Suryadiputra, Widigdo, B. 2000. Limnologi : Metode Analisa Kualitas Air. Laboratorium Limnologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor. Hess, Alison L. 1990. Overview : Sustainable Development and Environmental Management of Small Island. Man and the Biosphere Series 5:3-14. Hubbard, DK. 1997. Reef as Dynamic System. Edited by Charles Brikeland. Life and Death of Coral Reef. Champman and Hall. USA. P.43-67. Hutabarat, AA et al. 2009a. Konservasi Perairan Laut dan Nilai Valuasi Ekonomi. Pusdiklat Kehutanan-SECEM. Bogor. Hutabarat, A.A., Yulianda, F., Fahrudin, A., Harteti, S., Kusharjani. 2009b. Pengelolaan esisir dan Laut secara Terpadu. Pusdiklat Kehutanan- SECEM. Bogor. IWICM The International Workshop on Integrated Coastal Management in Tropical Developing Countries: Lesson Learned from Success and Failures. 1996. Enhancing the success of integrated coastal management: Good practises in the formulation, design and implementation of integrated coastal management initiatives. MPP-EAS Technical Report No.2, 32p. GEFUNDPIMO Regional Programme for the Prevention and Management of marine Pollution in the East Asian Seasand the Coastal management Center, Quezon City, Philippines. Jarre et.al. 2008. Knowledge-based systems as decision support tools in an ecosystem approach to fisheries : Comparing a fuzzy-logic and a rule-based approach. Journal of Progress in Oceanography 79:390-400. Khorshiddoust, A.M. 2005. Contingent Valuation in Estimating the Willingness to Pay for Environmental Consevation in Tabriz, Iran. Environmental Studies 30:12-21. Kohler K.E. and Gill S.M. 2005. Coral Point Count with Excel extensions CPCe: A Visual Basic program for the determination of coral and substrate coverage using random point count methodology. Journal of Computers Geosciences 32:1259-1269. Koop, K., D. Booth, A. Broadbents, J. Brodie, D. Bucher, D. Capone, J. Coll, W. Dennison, M. Erdmann, P. Harrison, O. Hoegh-Guldberg, P. Hutchings, G. Williamson, dan D. Yellowless. 2001. ENCORE: the Effect of Nutrient Enrichment on Coral Reef. Synthesis of Result and Conclusions. Marine Pollution Buletin 422:91-120. Sydney. McManus, J.W. and Polsenberg J.F. 2004. Coral-algal phase shift on coral reefs : ecological and environmental aspects. Progress in Oceanography 60:263- 279. Nardo, M., Saisana M., Saltelli A., Tarantola, S. 2005. Tools for Composite Indicators Building. European Commision. Italy. Nybakken, J. W. 2000. Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologi. Diterjemahkan oleh H. M. Eidman, Koesoebiono, D. G. Bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo. PT Gramedia. Jakarta. Prastowo, M., S. Timotius dan M. Syahrir. 2011. Persentase Tutupan Karang Keras di Kepulauan Seribu tahun 2009 dan Perbandingan Dua Tahunan 2005, 2007 dan 2009. Terumbu Karang Jakarta : Pengamatan Jangka Panjang Terumbu Karang Kepulauan Seribu 2005-2009. Yayasan Terangi, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Dinas Kelautan dan Pertanian Kab. Adm. Kepulauan Seribu dan The David Lucile Packard Foundation. Jakarta Preskitt L.B., Vroom P.S., Smith C.M. 2004. A Rapid Ecological Assessment REA Quantitative Survey Method for Benthic Algae Using Photoquadrats with Scuba. Journal of Pacific Science 582:201-209. Roger, C.S. 1997. Responses of Coral Reef and Reef Organism to Sedimentation. Marine Ecology Progress Series 62:185-202. Rogers, C.S, Garrison, G, Grobber, R, Hillis, Zandy-Marie, Franke, Mary Ann. 1994. Coral reef Monitoring Manual for the Caribbean and Western Atlantic. Virgin Islands National Park. USA. Romimohtarto, K., dan S. Juwana. 2001. Biota Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Djambatan. Jakarta. Salvat, B. 1987. Human Impact On Coral Reef : Facts and Recommendation. Impacts des activities humanies sur les recifs corraliens : Connaissance et recomendatuions. Antene de Tahiti Museum EPHEBP 1013. Papetoai, Moorea, Polynese Francaise. Scardi et.al. 2008. An expert system based on fish assemblages for evaluating the ecology quality of streams and rivers. Journal of Ecological Informatics 3: 55-63. Smantz, A.M. 2002. Nutrient enrichment on coastal reefs : Is it a major cause of coral reef decline. Journal of Estuaries 254b:743-766. Supriharyono. 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Djambatan. Jakarta. Sutika, N. 1989. Ilmu Air. Universitas Pajajaran-BUNPAD. Bandung. Thamrin. 2006. Karang: Biologi Reproduksi dan Ekologi. Minamandiri Pres. Pekanbaru. Tomascik T, Mah A.J., Nontji A, Moosa MK. 1997. The Ecology of the Indonesian Seas : Part One. Periplus Edition HK Ltd. Singapore. L A M P I R A N Lampiran 1. Citra satelit GeoEye-1 Pulau Pramuka, TN Kepulauan Seribu Lampiran 2. Kuesioner bagi wisatawan di Pulau Pramuka, TN Kepulauan Seribu. PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN SEKOLAH PASCASARJANA - INSTITUT PERTANIAN BOGOR Kepada Yth. : BapakIbuSaudaraSaudari, responden. Untuk keperluan penyusunan tesis, maka saya : Nama : Suryo Kusumo - Perguruan Tinggi : Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan, Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor IPB Saat ini sedang menyusun tesis dengan topik : Model Dinamik Pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang di Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu. Saya sangat mengharapkan parsitipasi BapakIbuSaudaraSaudari untuk dapat meluangkan waktu untuk dapat membantu didalam menjawab beberapa pertanyaan. Atas partisipasinya saya ucapkan terima kasih. Petunjuk : Berilah tanda silang X atau check √ pada jawaban yang Anda pilih. Pilih satu jawaban saja untuk satu pertanyaan, serta mengisi titik-titik jawaban yang diperlukan. Nama : _________________ Pekerjaan : Pelajar Mahasiswa Karyawan Swasta Pegawai Negeri Sipil __ Kota asal : Jakarta Tangerang Bekasi Depok Bogor ________________ Jenis kelamin : Laki-lakiPerempuan Pendidikan terakhir : ____________________ 1. Berapa usia Anda? a. 21 tahun d. 41-50 tahun b. 21-30 tahun e. 50 tahun c. 31-40 tahun 2. Berapa pendapatan Anda per bulan? a. Rp. 1 juta d. Rp. 5 juta b. Rp. 1,1 juta – Rp. 3 juta c. Rp. 3 juta – Rp. 5 juta 3. Pulau Pramuka termasuk kedalam kawasan konservasi Taman Nasional Kepulauan Seribu dan apabila Anda memasuki kawasan konservasi maka akan dikenakan biaya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Anda berapa jumlah uang yang harus dibayarkan untuk masuk ke Pulau Pramuka ? Rp. ______________