Simulasi Pengolahan Air Limbah

Tanpa adanya pengelolaan dan pengolahan limbah tidak menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung tidak melebihi daya dukung penginapan yang ada.

4.1.5.4 Simulasi Pengelolaan Terpadu

Simulasi pengelolaan terpadu merupakan simulasi gabungan dari nilai-nilai ideal dari sub-model biologi, sub-model lingkungan perairan dan sub-model sosial ekonomi. Nilai-nilai dari variabel tersebut antara lain : 1. Pengelolaan faktor-faktor yang mengancam kerusakan terumbu karang seperti pembatasan kegiatan perikanan yang bersifat merusak, penanggulangan sampah baik yang berasal dari dalam maupun luar Pulau Pramuka, pelarangan kegiatan perikanan muroami, pembuatan tambatan jangkar permanen, meningkatnya kemampuan dan kesadaran dari wisatawan yang melakukan penyelaman dan snorkeling untuk menghindari terjadinya kerusakan terumbu karang, kecuali sampah yang berasal dari luar Pulau Pramuka yang tidak bisa dikelola secara langsung karena terkait dengan wilayah lainnya; 2. Biaya masuk kawasan konservasi Pulau Pramuka sebesar Rp. 36 000,-; 3. Pengolahan air limbah sebesar 30 sebelum dibuang ke perairan. Berdasarkan nilai variabel-variabel tersebut di atas maka dilakukan simulasi untuk melihat dampaknya terhadap tutupan karang hidup, tutupan alga, jumlah wisatawan yang berkunjung, total limbah yang dibuang langsung ke perairan dan penilaian wisatawan terhadap ekosistem terumbu karang. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang di Pulau Pramuka menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 1 meningkat menjadi 71.31 pada akhir simulasi sedangkan tutupan alga cenderung menurun hingga mencapai 0.01 pada akhir simulasi. Adanya pengelolaan terpadu membuat kondisi tutupan karang hidup menjadi jauh lebih baik dibandingkan tanpa adanya pengelolaan seperti terlihat pada Gambar 59a dan Gambar 59b. a b Gambar 59. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 1dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Pengelolaan terpadu juga menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 2 pada akhir simulasi lebih baik yaitu mencapi 58.09 dibandingkan pada awal simulasi sebesar 4.66. Tutupan alga cenderung menurun dengan adanya pengelolaan terpadu meskipun mencapai 0.03 pada akhir simulasi. Pengelolaan terpadu menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 2 menjadi lebih baik. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga dapat dilihat pada Gambar 60a dan Gambar 60b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 1 2: ALGA 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 1 2: ALGA 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 a b Gambar 60. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 2 dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Demikian juga halnya pada stasiun 3, dimana tutupan karang hidup berada pada kondisi lebih baik yaitu mencapai 60.51 pada akhir simulasi dan tutupan alga menjadi jauh lebih rendah dibandingkan pada awal simulasi yaitu sebesar 0.02 pada akhir simulasi. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup pada stasiun 3 dapat dilihat pada Gambar 61a dan Gambar 61b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 2 2: ALGA 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 2 2: ALGA 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 a b Gambar 61. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 3 dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang juga menyebabkan tutupan karang hidup pada stasiun 4 menjadi lebih baik dibandingkan pada awal simulasi yaitu mencapai 72.28 pada akhir simulasi, sedangkan tutupan alga menjadi berkurang hingga mencapai 0.01 pada akhir simulasi. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang membuat tutupan karang hidup pada stasiun 4 menjadi lebih baik dibandingkan dengan awal simulasi Gambar 62a dan Gambar 62b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 3 2: ALGA 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 3 2: ALGA 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 a b Gambar 62. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 4 dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Tutupan karang hidup pada stasiun 5 juga menjadi lebih baik dengan adanya pengelolan terpadu yang mencapai 71.11 pada akhir simulasi, sedangkan tutupan alga menjadi berkurang hingga mencapai 0.01 pada akhir simulasi. Adanya pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang membuat tutupan karang hidup pada stasiun 5 menjadi lebih baik. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 5 dapat dilihat pada Gambar 63a dan Gambar 63b. 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 4 2: ALGA 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 4 2: ALGA 4 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 a c Gambar 63. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap tutupan karang hidup dan tutupan alga pada stasiun 5 dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang menyebabkan jumlah wisatawan cenderung meningkat hingga mencapai 13 478 pada akhir simulasi Gambar 64b dibandingkan tanpa pengelolaan hanya mencapai 2 074 orang Gambar 64a. Adanya pengelolaan terpadu membuat wisatawan yang berwisata ke Pulau Pramuka menjadi meningkat. Nilai WTP wisatawan cenderung meningkat dengan adanya pengelolaan terpadu yang mencapai Rp. 323 000,- pada akhir simulasi akan tetapi lebih kecil 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 5 2: ALGA 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 1 1 1: CORAL 5 2: ALGA 5 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 dibandingkan pada awal simulasi sebesar Rp. 343 000,-. Makin kecilnya WTP disebabkan karena semakin banyaknya jumlah wisatawan maka kualitas perairan dan kualitas penginapan akan semakin menurun meskipun kualitas terumbu karang menjadi semakin baik. a b Gambar 64. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap jumlah wisatawan, WTP dan limbah dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Adanya pengelolaan terpadu membuat limbah BOD yang dibuang ke perairan menjadi lebih rendah yang sebesar 20 135.22 mgl dibandingkan dengan ambang batas limbah bagi tutupan karang hidup yaitu sebesar 26 821.44 mgl 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 10000 20000 3000 6000 4 7 30000 60000 1: TOURIST 2: Penduduk 3: WTP 4: Limbah 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 3: 3: 3: 4: 4: 4: 10000 20000 3000 6000 4 7 30000 60000 1: TOURIST 2: Penduduk 3: WTP 4: Limbah 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Lampiran 28. Pengelolaan terpadu menyebabkan limbah yang dibuang ke perairan berada dibawah ambang batas pada akhir simulasi. Simulasi pengelolaan terpadu ekosistem terumbu karang terhadap jumlah wisatawan, nilai WTP wisatawan dan limbah yang dibuang ke perairan dapat dilihat pada Gambar 64a dan Gambar 64b. a b Gambar 65. Simulasi pengelolaan terpadu terhadap jumlah wisatawan dan daya dukung penginapan dengan tanpa pengelolaan a dan adanya pengelolaan b. Pengelolaan terpadu ekosistem terumbu di Pulau Pramuka menyebabkan jumlah wisatawan yang berkunjung lebih banyak dibandingkan tanpa adanya pengelolaan. Jumlah wisatawan tersebut hingga melebihi daya dukung 1:24 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1:42 PM Wed, Aug 22, 2012 Page 1 0.00 24.00 48.00 72.00 96.00 120.00 Months 1: 1: 1: 2: 2: 2: 10000 20000 1: TOURIST 2: Day a dukung penginapan 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016 Mei 2012 Mei 2014 Mei 2018 Mei 2020 Mei 2022 Mei 2016