Lokasi dan Waktu Peneltian

wisatawan penduduk lokal point source pollution limbah organik limbah organik non-point source pollution limbah organik aktifitas manusia pola musim hujan kualitas lingkungan perairan pengolahan limbah Gambar 12. Struktur sub-model lingkungan perairan. lahan kosong pemukiman penduduk fasilitas penginapan populasi penduduk penambahan penduduk laju kematian imigrasi pengurangan penduduk laju kelahiran emigrasi daya dukung pemukiman jumlah wisatawan daya dukung penginapan biaya masuk Willingness to Pay kualitas terumbu karang kualitas lingkungan perairan kualitas fasilitas penginapan Gambar 13. Struktur sub-model sosial ekonomi. 3.3 Metode Pengumpulan Data dan Analisis 3.3.1 Pemanfaatan lahan Data pemanfaatan lahan di Pulau Pramuka diperoleh dengan melakukan sensus dan pengecekan langsung di lapangan. Sebelum melakukan pengecekan langsung maka dilakukan pemetaan awal pemanfaatan pulau dengan citra satelit terkini yang diperoleh, yaitu menggunakan citra satelit GeoEye-1 dengan resolusi 1.65 m GeoEye 2010 yang diperoleh dari GeoEye Foundation. Selanjutnya data pemanfaatan lahan tersebut dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis. Data pemanfaatan lahan dikelompokkan menjadi 6 kategori, yaitu : lahan kosong, pemukiman penduduk, fasilitas jalan, fasilitas wisata berupa penginapan, fasilitas publik dan pemerintahan dan fasilitas pelabuhan.

3.3.2 Wisatawan

Data jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pramuka diperoleh dari Paguyuban Pengelola PenginapanHomestay dan Suku Dinas Pariwisata Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu sepanjang tahun 2011. Selanjutnya data wisatawan tersebut diverifikasi berdasarkan persepsi masyarakat, apakah data yang ada sesuai dengan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Pulau Pramuka. Kemudian data tersebut dianalisis untuk memperoleh sebaran persentase wisatawan dan rata-rata kunjungannya per bulan selama tahun 2011. Valuasi ekonomi wisatawan yang menggambarkan tingkat kepuasan wisatawan terhadap kondisi wisata di Pulau Pramuka dilakukan dengan menghitung Willingness to Pay WTP menggunakan metode Contingent Valuation CV. Metode Contingent Valuation CV merupakan suatu metode yang digunakan untuk melihat atau mengukur seberapa besar nilai suatu barang berdasarkan estimasi seseorang. CV juga dapat diumpamakan sebagai suatu pendekatan untuk mengetahui seberapa besar nilai yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar nilai yang diberikan sesorang untuk memperoleh suatu barang willingness to payWTP dan seberapa besar nilai yang diinginkan untuk melepas suatu barang willingness to accept WTA FAO 2000. CV digunakan untuk menghitung nilai kenyamanan atau estetika lingkungan dari suatu barang publik public goods. Barang publik dapat didefinisikan sebagai suatu barang yang dapat dinikmati oleh satu individu tanpa mengurangi