Iklim Tekstur dan Struktur Tanah Bibit

54

VI. ANALISIS PENERAPAN PEDOMAN USAHATANI UBI KAYU

Berikut ini merupakan analisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu dibandingkan dengan cara usahatani aktual yang dilakukan oleh petani ubi kayu di Desa Pasirlaja. Analisis penerapan pedoman usahatani ubi kayu didasarkan pada indikator iklim, tekstur dan struktur tanah, bibit, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan serta pemeliharaan.

6.1. Iklim

Iklim terdiri dari suhu dan curah hujan. Berdasarkan pedoman usahatani ubi kayu , suhu yang baik untuk budidaya ubi kayu adalah 25-28 derajat Celcius. Suhu udara di daerah penelitian berkisar antara 23-32 derajat Celcius. Curah hujan yang baik untuk pertanian ubi kayu adalah 750-1.000 mmthn. Pada daerah penelitian, curah hujan berkisar antara 750-1.000 mmthn. Berdasarkan suhu dan curah hujan tersebut, maka Desa Pasirlaja memenuhi pedoman usahatani ubi kayu dalam hal iklim.

6.2. Tekstur dan Struktur Tanah

Tekstur tanah yang baik untuk budidaya ubi kayu adalah tanah berpasir hingga tanah liat. Struktur tanah yang baik untuk budidaya ubi kayu adalah tanah gembur dengan Ph antara 4,5-8, atau optimalnya pada Ph 5,8. Pada daerah penelitian, tekstur tanah berupa tanah debuan, sedangkan struktur tanah adalah tanah gembur dengan Ph 4,5. Oleh karena itu, Desa Pasirlaja tidak memenuhi pedoman usahatani ubi kayu budidaya ubi kayu dalam hal tekstur dan struktur tanah. 55

6.3. Bibit

Bibit ubi kayu yang baik berasal dari tanaman induk yang memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah tingkat produksi ubi kayu tinggi, kadar tepung tinggi, umur genjah 7 sd 9 bulan, memiliki rasa yang enak, serta tahan terhadap hama dan penyakit. Ubi kayu ditanam dari stek batang yang juga harus memenuhi syarat. Syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam adalah sbb: 1. Ubi kayu telah berumur 7 sd 12 bulan, diameter 2,5 sampai 3 cm, telah berkayu, lurus dan masih segar. 2. Panjang stek 20 sampai 25 cm, bagian pangkal diruncingkan, agar memudahkan penanaman, kulit stek sebaiknya tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas 3. Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat digunakan untuk ditanam adalah 15 sampai 20 cm pada bagian pangkal batang dan 20 sampai 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman Bibit yang digunakan oleh petani ubi kayu Desa Pasirlaja merupakan bibit yang telah memenuhi syarat pedoman usahatani ubi kayu, yaitu memiliki tingkat produksi yang tinggi, memiliki kadar tepung yang tinggi, umur genjah 8 bulan, memiliki rasa yang enak serta tahan terhadap penyakit. Bibit yang digunakan oleh petani ubi kayu Desa Pasirlaja juga memenuhi syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam, yaitu: 1. Ubi kayu telah berumur 8 bulan, dengan diameter 2,5 cm, telah berkayu, dan masih segar. 2. Panjang stek 25 cm Berdasarkan uraian tersebut, maka petani ubi kayu Desa Pasirlaja telah memenuhi pedoman usahatani ubi kayu dalam hal pemilihan bibit yang baik. 56

6.4. Pengolahan tanah

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Di ” (Studi Kasus : Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

3 127 71

Analisis Curahan Tenaga Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu. (Studi Kasus: di Desa Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simaiungun, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 108

Analisis Pemasaran Ubi Kayu (Studi kasus : Desa Panombean Marjanji dan Desa Bosar Galugur, Kecamatan tanah Jawa Kabupaten Simalungun.)

1 62 80

Analisis Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Usahatani Ubi Kayu Di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

2 52 76

Analisis Usahatani Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun

10 89 90

Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

1 22 134

Analisis Produksi dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung Manis (Kasus di Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat).

1 9 147

Analisis Pendapatan Usahatani, Pemasaran dan Nilai Tambah Ubi Kayu (Kasus Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)

5 38 102

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus : Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat)

4 18 246

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70