Luas Lahan Bibit Pupuk Urea

66 produksi bertanda positif. Angka positif pada tiap variabel bebas menunjukan bahwa tiap variabel bebas memiliki korelasi positif dengan variabel tidak bebas. Selain itu, nilai tiap elastisitas faktor produksi sudah berada pada daerah rasional, yaitu daerah dengan elastisitas antara 0 dan 1.

8.2.1. Luas Lahan

Rata-rata penggunaan luas lahan di daerah penelitian adalah 0,24 hektar. Luas lahan berpengaruh positif terhadap produksi namun tidak nyata. Nilai elastisitas lahan dalam fungsi produksi usahatani ubi kayu sebesar 0,08 yang artinya setiap penambahan luas lahan sebesar 1 persen akan diikuti peningkatan jumlah produksi sebesar 0,08 persen dengan faktor-faktor lain tetap. Penambahan maupun pengurangan penggunaan luas lahan pada daerah penelitian tidak mudah dilakukan. Hal ini dikarenakan tanah yang digunakan oleh para petani bukan milik petani sendiri, melainkan tanah pinjaman dari sebuah perusahaan perumahan.

8.2.2. Bibit

Penggunaan rata-rata bibit pada luas lahan sebesar 0,24 hektar di daerah penelitian adalah 2.498,33 batang. Faktor produksi bibit berpengaruh positif terhadap produksi yang dihasilkan dan nyata pada tingkat kepercayaan 85 persen. Bibit yang digunakan di lokasi penelitian adalah bibit yang berasal dari sisa tanaman yang telah dipanen. Besarnya pengaruh bibit terhadap produksi adalah sebesar 0,22 yang menunjukkan bahwa penambahan penggunaan bibit sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi ubi kayu sebesar 0,22 persen dengan faktor lain tetap Elastisitas produksi yang positif antara nol dan satu menunjukkan bahwa penggunaan bibit berada pada daerah rasional. 67

8.2.3. Pupuk Urea

Faktor produksi pupuk urea berpengaruh positif terhadap produksi yang dihasilkan dan nyata pada tingkat kepercayaan 85 persen. Pupuk urea berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman ubi kayu. Pemakaian pupuk urea di lokasi penelitian adalah rata-rata sebesar 101,33 kilogram dengan rata-rata luas lahan 0,24 hektar. Besarnya pengaruh pupuk urea terhadap produksi adalah sebesar 0,23 yang artinya setiap penambahan penggunaan pupuk urea sebesar 1 persen akan meningkatkan produksi sebesar 0,23 persen dengan faktor lain tetap. Elastisitas produksi yang positif antara nol dan satu menunjukkan bahwa penggunaan pupuk urea berada pada daerah rasional.

8.2.4. Pupuk Kandang

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Di ” (Studi Kasus : Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

3 127 71

Analisis Curahan Tenaga Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu. (Studi Kasus: di Desa Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simaiungun, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 108

Analisis Pemasaran Ubi Kayu (Studi kasus : Desa Panombean Marjanji dan Desa Bosar Galugur, Kecamatan tanah Jawa Kabupaten Simalungun.)

1 62 80

Analisis Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Usahatani Ubi Kayu Di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

2 52 76

Analisis Usahatani Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun

10 89 90

Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

1 22 134

Analisis Produksi dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung Manis (Kasus di Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat).

1 9 147

Analisis Pendapatan Usahatani, Pemasaran dan Nilai Tambah Ubi Kayu (Kasus Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)

5 38 102

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus : Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat)

4 18 246

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70