Iklim Bibit Pengolahan Tanah

12 usahatani ubi kayu berjalan dengan baik. Pedoman usahatani ubi kayu dalam antara lain Balai Informasi Pertanian Irian Jaya, 2005:

2.2.1. Iklim

Faktor iklim harus diperhatikan dalam pertanian ubi kayu. Curah hujan yang baik untuk bertanam ubi kayu adalah 750 sampai 1.000 mmthn. Tinggi tempat untuk bertanam adalah 0 sampai 1.500 m dpl dengan suhu 25 derajat Celsius sampai 28 derajat Celsius. 2.2.2. Tekstur dan Struktur Tanah Selain faktor iklim, keadaan tanah juga perlu diperhatikan. Tekstur tanah yang baik untuk bertanam ubi kayu adalah tanah berpasir hingga tanah liat. Ubi kayu juga dapat tumbuh baik pada tanah lempung. Struktur tanah untuk bertanam sebaiknya tanah gembur. Tingkat Ph tanah ideal berada pada 4,5 hingga 8, atau optimalnya sampai dengan angka 5,8.

2.2.3. Bibit

Guna mendapatkan ubi kayu dengan kualitas yang baik, harus dilakukan pemilihan bibit yang baik pula. Bibit ubi kayu yang baik berasal dari tanaman induk yang memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah tingkat produksi ubi kayu tinggi, kadar tepung tinggi, umur genjah 7 sampai 9 bulan, memiliki rasa yang enak, serta tahan terhadap hama dan penyakit. Ubi kayu ditanam dari stek batang yang juga harus memenuhi syarat. Syarat stek batang ubi kayu yang siap ditanam adalah sebagai berikut: 1. Ubi kayu telah berumur 7-12 bulan, diameter 2,5-3 cm; telah berkayu, lurus dan masih segar. 13 2. Panjang stek 20-25 cm, bagian pangkal diruncingkan, agar memudahkan penanaman, kulit stek sebaiknya tidak terkelupas, terutama pada bakal tunas 3. Bagian batang ubi kayu yang tidak dapat digunakan untuk ditanam adalah 15 sampai 20 cm pada bagian pangkal batang dan 20 sampai 25 cm pada bagian ujung atau pucuk tanaman

2.2.4. Pengolahan Tanah

Tanah yang akan digunakan untuk tempat penanaman ubi kayu harus disiapkan dengan baik. Waktu pengolahan tanah sebaiknya pada saat tanah tidak dalam keadaan becek atau berair, agar struktur tanah tidak rusak. Pengolahan tanah bertujuan untuk menjaga agar tanah menjadi gembur sehingga pertumbuhan akar dan umbi berkembang dengan baik. Cara pengolahan tanah untuk penanaman ubi kayu adalah sebagai berikut: 1. Tanah ringan atau gembur: tanah dibajak atau dicangkul 1 sampai 2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, diratakan langsung ditanami. 2. Tanah berat dan berair: tanah dibajak atau dicangkul 1 sampai 2 kali sedalam kurang lebih 20 cm, dibuat bedengan-bedengan atau guludan juga dibuat saluran drainase, kemudian tanah baru dapat ditanami.

2.2.5. Penanaman

Dokumen yang terkait

Strategi Peningkatan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu Di ” (Studi Kasus : Desa Lau Bekeri, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang)

3 127 71

Analisis Curahan Tenaga Kerja, Produktivitas Dan Pendapatan Usahatani Ubi Kayu. (Studi Kasus: di Desa Bosar Galugur, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simaiungun, Propinsi Sumatera Utara)

0 44 108

Analisis Pemasaran Ubi Kayu (Studi kasus : Desa Panombean Marjanji dan Desa Bosar Galugur, Kecamatan tanah Jawa Kabupaten Simalungun.)

1 62 80

Analisis Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Usahatani Ubi Kayu Di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

2 52 76

Analisis Usahatani Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Studi Kasus : Desa Marihat Bandar, Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun

10 89 90

Analisis pendapatan dan produksi usahatani cabai merah keriting (Kasus tiga desa di kecamatan Sukaraja, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

1 22 134

Analisis Produksi dan Efisiensi Ekonomi Relatif Usahatani Jagung Manis (Kasus di Desa Titisan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat).

1 9 147

Analisis Pendapatan Usahatani, Pemasaran dan Nilai Tambah Ubi Kayu (Kasus Desa Cikeas, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor)

5 38 102

Analisis Efisiensi Teknis dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah (Studi Kasus : Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat)

4 18 246

Analisis pendapatan dan efisiensi teknis usahatani ubi kayu desa galuga kecamatan cibungbulang kabupaten Bogor

2 11 70