49 Penduduk yang bermatapencaharian sebagai petani sebanyak 5,38 persen,
sedangkan penduduk yang bermatapencaharian selain keempat kriteria sebelumnya sebanyak 0,29 persen dan pensiunan sebanyak 2,15 persen.
5.2.4. Karakteristik Petani Responden
Petani responden dalam penelitian ini berjumlah 30 orang, yang menanam ubi kayu dalam satu musim tanam. Karakteristik petani responden antara lain,
umur, pendidikan dan pengalaman bertani ubi kayu serta luas lahan garapan.
5.2.4.1. Umur Petani
Petani responden yang mengusahakan ubi kayu di Desa Pasirlaja berusia antara 25-70 tahun.
Tabel 10. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Umur Pada Usahatani Ubi Kayu di Desa Pasirlaja, Tahun 2011
Umur Jumlah orang
Persentase
25-30 5
16,67 31-35
3 10,00
36-40 5
16,67 41-45
4 13,33
46-50 4
13,33 51-55
2 6,67
56-60 3
10,00 61-65
3 10,00
66-70 1
3,33 Total
30 100,00
Sumber: Profil Desa Pasirlaja, 2009
Berdasarkan Tabel 10, petani responden tersebut dikelompokkan menjadi petani responden berumur 25-30 tahun, 31-35 tahun, 36-40 tahun, 41-45 tahun, 46-50
tahun, 51-55 tahun, 56-60 tahun, 61-65 dan 66-70 tahun. Petani pada usia 25-30 tahun dan 36-40 tahun merupakan mayoritas, dengan persentase masing-masing
16,67 persen.
50
5.2.4.2. Luas Lahan Garapan
Luas lahan yang dimiliki oleh petani responden beragam yaitu dari luas lahan kurang dari 0,125 Ha sampai dengan 0,5 Ha. Hal ini menunjukkan bahwa
usahatani ubi kayu di daerah penelitian merupakan usahatani kecil. Sebaran petani responden berdasarkan luas lahan garapan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran Petani Responden Berdasarkan Luas Lahan di Desa Pasirlaja, Tahun 2011
Luas Lahan Ha Jumlah Orang
Persentase
0,125 8
26,67 0,126-0,25
14 46,67
0,26-0,5 8
26,67 Total
30 100
Sumber: Profil Desa Pasirlaja, 2009
Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani responden memiliki luas lahan antara 0,125-0,25 ha atau sebanyak 46,67 persen. Petani
responden yang memiliki luas lahan kurang dari 0.125 sebanyak delapan orang 26,67 persen, dan petani responden yang memiliki luas lahan antara 0,25-0,5 Ha
sebanyak delapan orang, atau 26,67 persen.
5.2.4.3. Tingkat Pendidikan dan Pengalaman Petani Responden
Pendidikan formal petani responden yang paling rendah adalah pernah duduk di bangku sekolah dasar namun tidak tamat. Pendidikan petani responden
yang paling tinggi adalah tingkat SMK Tabel 12. Tabel 12. Sebaran Petani Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada
Usahatani Ubi kayu di Desa Pasirlaja, Tahun 2011 Tingkat Pendidikan
Jumlah orang Persentase
Tidak Tamat SD 4
13,33 Tamat SD
17 56,67
Tamat SMP 8
26,67 Tamat SMASederajat
1 3,33
Total 30
100,00
Sumber: Profil Desa Pasirlaja, 2009
51 Sebagian besar dari petani responden adalah tamat SD yaitu sebesar 56,67
persen dari total jumlah petani responden. Petani Responden yang tidak tamat SD sebanyak 13,33 persen, tamat SMP sebanyak 26,67 persen serta tamat SMK
sebanyak 3,33 persen. Dilihat dari pengalaman usahatani ubi kayu, maka sebagian besar petani
responden mempunyai pengalaman antara 6 sampai 10 tahun, yaitu sebesar 46,67 persen. Petani responden yang mempunyai pengalaman antara 11-15 tahun
sebanyak 30 persen, sedangkan petani responden yang mempunyai pengalaman antara 16-20 tahun sebanyak 13,33 persen dan petani yang mempuyai pengalaman
5-10 tahun sebanyak 20 persen. Pengetahuan tentang didapat petani secara turun temurun, baik dari orang tua maupun dari kerabat dan tetangga yang merupakan
petani ubi kayu, teknik budidayanya pun relatif seragam.
Tabel 13. Sebaran Petani Responden menurut Pengalaman Bertani Ubi Kayu di Desa Pasirlaja, Tahun 2011
Pengalaman Tahun Jumlah orang
Persentase
0-5 3
10,00 6-10
14 46,67
11-15 9
30,00 16-20
4 13,33
Total 30
100,00
Sumber: Profil Desa Pasirlaja, 2009
Dari total 30 petani responden, 83,33 persennya mempunyai pekerjaan pokok sebagai petani ubi kayu dan menggantungkan hidupnya dari bertani ubi kayu,
sedangkan 16,67 persennya menanam ubi kayu hanya sebagai sampingan.
5.3. Gambaran Umum Usahatani Ubi Kayu di Desa Pasirlaja