33 perairan sampai suhu minimum sebesar 16-17
O
C dan maksimum sekitar 36
O
C. Gambar 15 memperlihatkan bahwa suhu perairan pada lokasi penelitian meningkat
setiap bulannya. Kenaikan suhu terbesar pada perairan lokasi penelitian sebesar 0,5
o
C pada bulan Juni 2009-Juli 2009, sehingga tidak mengganggu pertumbuhan karang.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Coles Jokiel 1978 dan Neudecker 1981 in Supriharyono 2007, perubahan suhu perairan secara mendadak sekitar 4-6
o
C dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan mematikannya. Kenaikan suhu ini diduga
disebabkan oleh intensitas penyinaran dari cahaya matahari yang optimal, kondisi cuaca saat pengambilan data, dan dapat juga disebabkan oleh kekeruhan perairan saat
pengambilan data. Semakin cerah kondisi cuaca semakin tinggi intensitas cahaya yang masuk ke perairan sehingga suhu perairan tersebut juga meningkat. Selain kondisi
cuaca, kekeruhan perairan juga berpengaruh terhadap suhu perairan. Pada perairan yang memiliki kekeruhan yang rendah, cahaya matahari dapat masuk hingga ke kolom
perairan sehingga suhu perairan tersebut tinggi, sedangkan pada perairan yang memiliki kekeruhan yang tinggi, intensitas cahaya yang masuk ke perairan terbatas
hanya pada permukaan saja, sehingga kondisi suhu pada kolom perairan menjadi rendah.
4.1.4. Kekeruhan dan sedimentasi
Sedimen berkaitan erat dengan kehidupan karang. Selain mempengaruhi kekeruhan, sedimen yang mengendap akan menutupi permukaan koloni karang
sehingga mengganggu kehidupannya, yang dapat mengakibatkan kematian hewan karang Rachmawati 2001. Grafik kekeruhan rata-rata perairan Pulau Karya disajikan
pada Gambar 16.
Gambar 16. Grafik kekeruhan rata-rata n=3 perairan Pulau Karya
0.82 1.3
0.82 0.8
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
April 2009 Mei 2009
Juni 2009 Juli 2009
K e
k e
ru h
a n
N T
U
Periode Pengamatan
34 Berdasarkan grafik kekeruhan rata-rata pada Gambar 16, nilai kekeruhan
perairan Pulau Karya berkisar antara 0,8 NTU-1,32 NTU. Kekeruhan perairan Pulau Karya tertinggi terjadi pada bulan Mei 2009 dengan nilai kekeruhan sebesar 1,32 NTU
dan nilai kekeruhan terendah terjadi pada bulan Juli 2009 dengan nilai kekeruhan sebesar 0,8 NTU. Kekeruhan perairan juga dapat mempengaruhi intensitas matahari
yang masuk ke perairan. Semakin tinggi nilai kekeruhan perairan dapat menyebabkan penurunan intensitas cahaya yang menembus ke perairan, sehingga hal ini dapat
mempengaruhi pola pertumbuhan karang yang sangat bergantung kepada cahaya matahari untuk melakukan proses fotosintesis. Kenaikan nilai kekeruhan pada bulan
Mei 2009 diduga disebabkan oleh tingginya curah hujan yang terjadi beberapa hari sebelum dilakukan pengambilan data, sehingga dapat menyebabkan terjadinya
pengadukan partikel-partikel terlarut yang terdapat pada kolom perairan serta pertikel-partikel yang mengendap di dasar perairan. Selain itu, curah hujan juga dapat
membawa partikel-partikel yang terdapat di daratan run-off masuk ke kolom perairan yang dapat juga meningkatkan nilai kekeruhan suatu perairan. Sedimentasi
perairan berhubungan dengan kekeruhan perairan tersebut, dimana perairan yang memiliki sedimentasi yang tinggi, akan menyebabkan perairan tersebut keruh
Supriharyono 2007. Grafik laju sedimentasi rata-rata perairan Pulau Karya dapat dilihat pada Gambar 17.
Gambar 17. Grafik laju sedimentasi rata-rata pada bulan April n=3, Mei n=1 dan Juni n=1 pada perairan Pulau Karya
1.3749 1.8951
2.3087
0.5 1
1.5 2
2.5
April 2009 Mei 2009
Juli 2009
L a
ju S
e d
im e
n ta
si m
g cm
² h
a ri
Periode Pengamatan
35 Berdasarkan grafik laju sedimentasi rata-rata pada Gambar 17, kisaran beban
sedimen yang diperoleh pada saat penelitian berkisar antara 1,3749-2,3087 mgcm
2
hari. Beban sedimen yang diperoleh pada lokasi penelitian tersebut masih dalam kategori kecil menurut Rachmawati 2001, sehingga keberadannya pada
perairan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kehidupan karang. Peningkatan leju sedimentasi pada bulan Juli 2009 diduga disebabkan oleh adanya pengadukan
yang disebabkan adanya arus dan gelombang. Pada bulan Juli, telah mengalami pergantian angin musim, yaitu dari musim barat menjadi musim timur, dimana pada
musim timur, kondisi arus dan gelombang perairan Pulau Karya lebih besar, sehingga kemungkinan terjadinya pengadukan dasar perairan menjadi lebih besar pula. Hal ini
dapat menyebabkan laju sedimentasi perairan tersebut menjadi lebih besar dari bulan April dan Mei 2009.
Menurut Supriharyono 2007, bahwa suatu daerah yang tidak banyak menerima limpahan sedimen dari sungai, seperti di daerah kepulauan, memiliki laju
sedimentasi yang cenderung rendah, terkecuali ada aktivitas yang merangsang terbentuknya sedimen, seperti pengerukan, pemboman, badai dan sebagainya. Lokasi
penelitian terletak di daerah kepulauan dimana tidak dijumpai sumber hidrologi permukaan seperti sungai dan mata air, sehingga laju sedimentasi pada Pulau Karya
cenderung rendah. Sumber sedimentasi pada Pulau Karya disebabkan oleh erosi dari permukaan daratan yang terbawa ke dalam perairan, serta adanya pengadukan dasar
perairan yang disebabkan oleh arus dan gelombang. Faktor kekeruhan dan sedimentasi saling berkaitan dalam mempengaruhi
pertumbuhan karang. Dari hasil yang diperoleh, didapatkan bahwa sedimentasi meningkat setiap bulan pengamatan, sedangkan untuk kekeruhan meningkat pada
bulan Mei, kemudian menurun pada bulan Juni dan Juli 2009. Hal ini tidak sesuai dengan pernyataan Supriharyono 2007 bahwa Sedimentasi yang tinggi pada suatu
perairan menyebabkan nilai kekeruhan perairan tersebut juga tinggi. Tingginya sedimentasi pada perairan tersebut diduga disebabkan oleh adanya arus dan
gelombang yang cukup besar saat pengambilan data, sehingga kemungkinan terjadinya pengadukan sedimen dasar perairan lebih besar, sehingga sedimen dasar
perairan terangkat hingga ke kolom perairan. Hal ini terlihat dari Gambar 18 mengenai kecepatan arus yang selalu meningkat setiap bulan pengamatan.
Menurut Chappell 1980 in Supriharyono 2007, sedimentasi dapat mempengaruhi bentuk pertumbuhan karang. Ada kecenderungan bahwa karang yang
tumbuh atau teradaptasi pada perairan yang sedimennya tinggi, berbentuk lembaran,
36 bercabang, atau submasif. Sedangkan pada perairan yang jernih atau sedimentasinya
rendah lebih banyak dihuni oleh karang yang berbentuk piring plate dan digitate plate.
4.1.5. Kecepatan arus