Laju pertumbuhan karang Tingkat Pencapaian Pertumbuhan dan Laju Pertumbuhan Karang

42 cenderung memiliki percabangan yang pendek dan tumpul, dan pola pertumbuhan yang cenderung melebar. Lokasi transplantasi terdapat pada zona intertidal, yaitu suatu zona perairan dimana masih dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hal ini menyebabkan pada perairan ini pengaruh pasang surut dan adanya gelombang dan arus sangat mempengaruhi pertumbuhan karang. Rachmawati 2001 menjelaskan bahwa pada daerah yang memiliki gelombang yang cukup kuat bagian ujung sebelah luar terumbu akan membentuk karang masif atau bentuk bercabang dengan cabang yang sangat tebal dan ujung yang datar. Berdasarkan hal tersebut, maka pengaruh yang diberikan oleh adanya pasang surut air laut serta adanya arus dan gelombang menyebabkan pertumbuhan karang menjadi cenderung melebar.

4.2.2. Laju pertumbuhan karang

Laju pertumbuhan karang yang diukur meliputi laju pertumbuhan panjang fragmen karang dan laju pertumbuhan tinggi fragmen karang setiap bulan pengamatan. Laju pertumbuhan panjang dan tinggi yang didapat dirata-ratakan setiap bulannya untuk mendapatkan nilai laju pertumbuhan rata-rata setiap bulan. Laju pertumbuhan fragmen karang Stylophora pistillata dan Pocillopora verrucosa dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Laju pertumbuhan fragmen karang jenis Stylophora pistillata dan Pocillopora verrucosa Jenis Karang Ukuran ΔL ΔT Perubahan Waktu Rata-rata mmbulan Selang mmbulan April- Mei 2009 Mei-Juni 2009 Juni-Juli 2009 Stylophora pistillata Panjang mm 4,07 2,88 6,97 4,64 2,88 - 6,97 Tinggi mm 4,90 3,73 2,84 3,82 2,84 - 4,90 Pocillopora verrucosa Panjang mm 2,27 2,84 4,63 3,25 2,27 - 4,63 Tinggi mm 3,77 2,90 2,31 2,99 2,31 - 3,77 Tabel 7 di atas memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan panjang rata-rata fragmen jenis Stylophora pistillata berfluktuasi setiap bulan pengamatan, sedangkan laju pertambahan tinggi rata-rata fragmen jenis tersebut menurun. Laju pertumbuhan panjang rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Juni-Juli 2009 sebesar 6,79 mm dan terendah pada bulan Mei-Juni 2009 sebesar 2,88 mm, sedangkan laju pertumbuhan tinggi rata-rata tertinggi terjadi pada bulan April-Mei 2009 dengan laju pertumbuhan sebesar 4,90 mm dan terendah pada bulan Juni-Juli 2009 dengan laju pertumbuhan 43 tinggi sebesar 2,84 mm. Pertumbuhan panjang dan tinggi fragmen jenis Pocillopora verrucosa berbanding terbalik, dimana laju pertumbuhan rata-rata panjangnya mengalami peningkatan setiap bulan, sedangkan laju pertumbuhan rata-rata tingginya mengalami penurunan setiap bulannya. Laju pertumbuhan panjang fragmen Pocillopora verrucosa tertinggi terjadi pada bulan Juni-Juli 2009 sebesar 4,63 mm dan terendah pada bulan April-Mei 2009 sebesar 2,27 mm. Laju pertumbuhan tinggi tertinggi terjadi pada bulan April-Mei 2009 sebesar 3,77 mm dan terendah sebesar 2,31 mm pada bulan Juni-Juli 2009. Gambar 23. Grafik laju pertumbuhan rata-rata fragmen jenis Stylophora pistillata Berdasarkan Gambar 23, laju pertumbuhan tinggi karang Stylophora pistillata relatif menurun setiap bulan pengamatan, sedangkan pertumbuhan panjang menurun pada bulan kedua, kemudian meningkat pada bulan ketiga. Hal ini diduga disebabkan oleh kondisi lingkungan kurang mendukung untuk pertumbuhan tinggi fragmen jenis ini. Salah satu faktor lingkungan yang memungkinkan dapat menganggu dan menghambat kehidupan karang adalah sedimentasi. Sedimentasi yang tinggi pada perairan dapat menyebabkan tertutupnya polip karang akibat adanya sedimen pada tubuh polip, sehingga hal tersebut dapat menganggu proses fotosintesis yang terjadi pada polip karang dan akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan karang. Selain itu, kenaikan laju pertumbuhan panjang pada bulan kedua pengamatan dapat disebabkan karena fragmen jenis ini telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga energi untuk tumbuh tidak terbagi untuk proses beradaptasi, sehingga energi tersebut digunakan secara optimal untuk pertumbuhan karang. 4.07 2.88 6.97 4.90 3.73 2.84 1 2 3 4 5 6 7 8 April-Mei 2009 Mei-Juni 2009 Juni-Juli 2009 m m Periode Pengamatan Panjang mm Tinggi mm n = 69 n = 69 n = 64 n = 67 n = 61 n = 61 44 Rata-rata pertumbahan panjang dan tinggi spesies Stylophora pistillata sebesar 4,64 dan 3,82 mmbulan. Dibandingkan dengan penelitian transplantasi karang yang dilakukan oleh Syahrir 2003 di Selatan Pulau Pari terhadap spesies Pocillopora damicornis yang memiliki tipe pertumbuhan yang sama dengan spesies Stylophora pistillata, yaitu bertipe submasif, memperoleh hasil pertambahan tinggi perbulan sebesar 3,7 mm dan pertambahan diameter panjang sebesar 5,4 mm. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa kecepatan pertumbuhan panjang spesies Stylophora pistillata di Pulau Karya lebih kecil dari pada pertumbuhan panjang spesies Pocillopora damicornis di Pulau Pari, sedangkan untuk pertumbuhan tinggi spesies Stylophora pistillata di Pulau Karya lebih besar dibandingkan dengan spesies Pocillopora damicornis yang ditransplantasikan di Pulau Pari. Berdasarkan data yang diperoleh, spesies Stylophora pistillata memiliki pertumbuhan panjang yang lebih besar dari pada pertumbuhan tinggi fragmen selama tiga bulan penelitian. Sedangkan hasil penelitian Syahrir 2003 selama lima bulan di Pulau Pari, diperoleh hasil bahwa pertumbuhan diameter panjang yang lebih cepat dari pada pertumbuhan tingginya. Penelitian tentang spesies Pocillopora damicornis juga pernah dilakukan oleh Supit 2000 di perairan Pantai Selatan Bunaken dan Pantai Malalayang. Kegiatan transplantasi yang dilakukan selama 6 bulan diperoleh data pertumbuhan panjang rata-rata di Pantai Selatan Bunaken sebesar 6,48 mm, sedangkan di Pantai Malalayang sebesar 5,91. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan panjang rata-rata spesies Pocillopora damicornis yang ditransplantasikan di perairan tersebut memiliki pertumbuhan panjang rata-rata yang lebih besar dari spesies Stylophora pistillata yang ditransplantasikan di Pulau Karya. Fragmen jenis Pocillopora verrucosa mengalami penurunan laju pertumbuhan tinggi setiap bulannya, sedangkan laju pertumbuhan panjangnya mengalami peningkatan setiap bulannya Gambar 24. Laju pertumbuhan panjang dan tinggi fragmen jenis Pocillopora verrucosa berbanding terbalik. Hal ini diduga disebabkan oleh faktor kondisi lingkungan yang cukup mendukung untuk pertumbuhan panjang, tetapi kurang mendukung untuk pertumbuhan tingginya. Salah satu parameter yang menyebabkan menurunnya pertumbuhan tinggi karang Pocillopora verrucosa adalah sedimentasi perairan. Sama halnya fragmen jenis Stylophora pistillata, penurunan laju pertumbuhan tinggi fragmen jenis Pocillopora verrucosa diduga disebabkan oleh peningkatan sedimen yang terdapat di perairan lokasi penelitian, sehingga sedimen yang terdapat pada perairan tersebut menutupi luasan bagian tertinggi pada fragmen dan bagian lain sehingga mengganggu pertumbuhannya. Hal ini dapat dilihat pada 45 Gambar 17 yang memperlihatkan bahwa laju sedimentasi menunjukkan peningkatan setiap bulannya dari bulan April 2009 sampai bulan Juli 2009. Selain itu, berdasarkan beberapa hasil penelitian transplantasi karang yang pernah dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa sebagian besar karang yang ditransplantasikan memiliki tipe pertumbuhan yang cenderung melebar Tabel 2. Gambar 24. Grafik laju pertumbuhan rata-rata fragmen jenis Pocillopora verrucosa Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrir 2003 terhadap spesies Pocillopora damicornis di Pulau Pari, yang memiliki genus yang sama serta bentuk pertumbuhan yang sama dengan spesies Pocillopora verrucosa. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syahrir 2003 di Pulau Pari diperoleh hasil pertumbuhan diameter panjang rata-rata perbulan sebesar 5,4 mm dan pertumbuhan tinggi rata- rata perbulan sebesar 3,7 mm. Hasil yang diperoleh pada spesies Pocillopora verrucosa di Pulau Karya untuk pertumbuhan panjang rata-rata sebesar 3,25 mm dan pertumbuhan tinggi rata-rata sebesar 2,99 mm. Berdasarkan data yang diperoleh, terlihat bahwa pertumbuhan panjang rata-rata dan tinggi rata-rata spesies Pocillopora damicornis yang ditransplantasikan di Pulau Pari lebih besar dari pada spesies Pocillopora verrucosa yang ditransplantasikan di Pulau Karya. Penelitian yang dilakukan Supit 2000 tetang pertumbuhan Pocillopora damicornis di Pantai Selatan Bunaken dan Pantai Malalayang, diperoleh hasil pertumbuhan panjang selama enam bulan pengukuran sebesar 6,48 mmbulan di Pantai Selatan Bunaken, dan sebesar 5,91 mmbulan di Pantai Malalayang. 2.27 2.84 4.63 3.77 2.90 2.31 1 2 3 4 5 6 April-Mei 2009 Mei-Juni 2009 Juni-Juli 2009 m m Periode Pengamatan Panjang mm Tinggi mm n = 48 n = 43 n = 43 n = 41 n = 35 n = 35 46 Berdasarkan hasil yang diperoleh, pertumbuhan karang pada kedua perairan tersebut lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan panjang di Pulau Karya dan Pulau Pari Kepulauan Seribu. Adanya perbedaan pertumbuhan antara kedua spesies tersebut pada ketiga tempat berbeda diduga disebabkan oleh perbedaan kondisi lingkungan perairan yang mendukung untuk pertumbuhan karang tersebut. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi terhadap pertumbuhan karang. Beberapa faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan karang yaitu suhu, kecerahan, kedalaman, salinitas, dan sedimentasi Rachmawati 2001. Berdasarkan faktor suhu yang selalu meningkat pada setiap bulan penelitian, didapatkan bahwa pertumbuhan panjang rata-rata karang spesies Stylophora pistillata dan Pocillopora verrucosa cenderung meningkat, sedangkan untuk pertumbuhan tinggi rata-rata cenderung menurun setiap bulannya. Fluktuasi suhu pada perairan Pulau Karya tidak terlalu mempengaruhi pertumbuhan karang, karena fluktuasi suhu pada perairan tersebut masih dalam kisaran suhu optimal untuk kehidupan karang. Selain itu, kenaikan suhu pada perairan tersebut juga tidak secara mendadak dan perubahan suhu pada perairan tersebut juga tidak terlalu besar. Penurunan salinitas setiap bulan pengamatan dapat menyebabkan pertumbuhan karang tidak optimal. Hal ini dikarenakan salinitas pada perairan Pulau Karya bukan merupakan salinitas yang optimal untuk mendukung pertumbuhan karang. Akan tetapi, penurunan salinitas tidak mempengaruhi pertumbuhan panjang rata-rata karang, hal ini terlihat dari laju pertumbuhan panjang rata-rata yang meningkat setiap bulan pengamatan, akan tetapi pertumbuhan tinggi rata-rata menurun setiap bulannya Tabel 6. Sedimentasi yang selalu meningkat pada setiap bulan pengamatan mempengaruhi pertumbuhan tinggi rata-rata karang. Hal ini terlihat dari penurunan tinggi rata-rata karang seiring dengan peningkatan sedimentasi perairan tersebut. Akan tetapi, untuk pertumbuhan panjang rata-rata selalu meningkat setiap builan pengamatan. Selain faktor sedimentasi, yang menyebabkan turunnya laju pertumbuhan tinggi pada kedua jenis karang yang diteliti, diduga disebabkan karena perairan tempat dilakukannya penelitian adalah perairan dangkal dengan tingkat kecerahan maksimal, sehingga memungkinkan cahaya matahari yang masuk ke perairan tersebut optimal. Adanya pasokan cahaya yang optimal ini menyebabkan pola pertumbuhan fragmen karang cenderung melebar, sebagai upaya untuk memperluas permukaan fragmen untuk memperoleh cahaya matahari, agar proses fotosintesis dan laju kalsifikasi yang terjadi pada karang berlangsung optimal. 47

4.3. Tingkat Keberhasilan Transplantasi