Klasifikasi Hewan Karang PENDAHULUAN

6 Gambar 3. Anatomi polip karang Sumich 1999 in Bengen 2002

2.2. Klasifikasi Hewan Karang

Klasifikasi hewan karang pembentuk terumbu yang ditransplantasikan menurut Wells 1954 in Suharsono 2008 adalah sebagai berikut : Kingdom : Animalia Filum : Cnidaria Kelas : Anthozoa Sub kelas : Zoantharia Ordo : Scleractinia Famili : Pocilliporidae Genus : 1. Stylophora 2. Pocillopora Spesies : 1. Stylophora pistillata 2. Pocillopora verrucosa Filum Cnidaria merupakan salah satu filum yang besar dari hewan air dan kebanyakan merupakan hewan air laut. Kebanyakan hidup berkoloni, dimana setiap individu saling terhubung. Filum ini dua bentuk karakteristik polimorfisme yang diperoleh dari daur hidupnya, yaitu polip dan medusa Kolzof 1990 in Prawidya 2003. Anggota kelas Anthozoa merupakan cnidaria yang berpolip dan tidak mempunyai tahap medusoid. Memiliki polip khusus dibanding kelas Hydrozoa. Kebanyakan hidup berkoloni dan dapat mencapai ukuran besar, walaupun sebenarya individu polipnya kecil Ruppert Barnes 1987 in Prawidya 2003. Ordo Scleractinia sering disebut dengan karang batu, karena menghasilkan rangka. Rangkanya terdiri dari kalsium karbonat dan terpisah oleh epidermis pada 7 basal disc lapisan basal. Proses pemisahan ini menghasilkan mangkuk kapur, yang merupakan tempat polip bernaung. Pada dasar mangkuk, terdapat sklerosepta. Setiap sklerosepta ini terbentuk ke atas sampai ke dasar polip, menahan lapisan basal. Selama polip hidup, akan terus dihasilkan kalsium karbonat di bawah jaringan yang hidup Ruppert Barnes 1987 in Prawidya 2003. Famili Pocilloporidae terdiri dari genus Pocillopora, Seriatopora, Stylophora, Palaustrea dan Madracis. Semuanya dapat ditemukan di perairan Indonesia. Koloni bercabang atau submasif, ditutupi oleh bintil-bintil verrucosae. Koralit hampir tenggelam, kecil, kolumella, diantara koralit dipenuhi duri-duri kecil Suharsono 2008. Genus Stylophora memiliki percabangan yang tumpul, kolumella menonjol, dengan septa terlihat jelas, diantara koralit ditutupi duri-duri kecil dan permukaan koloni terlihat kasar Schweigger 1819 in Suharsono 2008. Spesies Stylophora pistillata Gambar 4 memiliki koloni bercabang dengan percabangan pendek dengan ujung tumpul. Koloni biasanya berbentuk submasif dengan cabang pendek berupa kolom atau lempengan tebal. Koralit menonjol pada satu sisi dan pada sisi lain tenggelam dan tidak tersusun teratur. Biasanya berwarna kuning cerah dengan ujung berwarna ungu atau putih. Jenis ini umum ditemui di perairan yang dangkal dan tersebar di seluruh perairan Indonesia Esper 1979 in Suharsono 2008. Gambar 4. Fragmen jenis Stylophora pistillata Dok. PKSPL-IPB 2009 Genus Pocillopora memiliki ciri-ciri koloni hampir bercabang, submasif, koralit hampir tenggelam, septa bersatu dengan kolumella, percabangan relatif besar dengan 8 permukaan berbintil-bintil yang disebut verrucosae Lamarck 1816 in Suharsono 2008. Spesies Pocillopora verrucosa Gambar 5 memiliki karakteristik koloni dapat mencapai ukuran besar dengan percabangan yang agak tegak ke atas, gemuk pada pangkal dan agak melebar di bagian atas dengan percabangan menimbulkan kesan teratur dan memiliki verrucosae yang tersebar merata dengan ukuran yang tidak seragam. Biasanya berwarna kuning pucat dan coklat muda dan tersebar di seluruh perairan Indonesia Ellis Solander 1786 in Suharsono 2008. Gambar 5. Fragmen jenis Pocillopora verrucosa Dok. PKSPL-IPB 2009 2.3. Sistem Reproduksi 2.3.1. Reproduksi seksual