28 melalui proses spektrofotometri. Pengukuran laju sedimentasi dilakukan dengan
menyaring partikel-pertikel tersuspensi yang terdapat di dalam sedimen trap dengan menggunakan kertas saring dan dibantu dengan menggunakan vacuum pump,
kemudian di oven pada 105
o
C untuk mendapatkan berat kering partikel tersuspensi yang terdapat di dalam alat perangkap sedimen lampiran 6.
3.3.4. Pengukuran pertumbuhan karang
Dimensi pertumbuhan karang yang diukur adalah pertambahan panjang panjang secara horizontal yang terlihat dari atas dan tinggi karang tinggi secara
vertikal yang terlihat dari samping. Metode pengukuran panjang dan tinggi fragmen karang dapat dilihat pada Gambar 13. Pengukuran parameter pertumbuhan dilakukan
setiap satu kali tiap bulan di lokasi penelitian. Pengukuran pertambahan panjang dan lebar contoh dilakukan dengan menggunakan penggaris atau jangka sorong kaliper.
Karena proses pengukuran dimensi karang dilakukan secara langsung di dalam air, maka perlu menggunakan alat bantu selam SCUBA lengkap. Metode pengukuran
dimensi panjang da tinggi fragmen karang yang ditransplantasikan pada perairan Pulau Karya dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13. Metode pengukuran fragmen karang Dirjen PHKA 2008
3.4. Analisis Data
3.4.1. Pertumbuhan karang
Analisis data pertumbuhan panjang dan lebar karang dilakukan dengan menggunakan software microsoft excel 2007. Pengukuran tingkat pencapaian panjang
dan tinggi fragmen karang berdasarkan data pertumbuhan fragmen karang yang tetap hidup pada akhir penelitian. Untuk menghitung tingkat pencapaian pertumbuhan
karang yang di transplantasikan dari data hasil pengukuran dilakukan dengan menggunakan rumus :
29
Keterangan : = Pertambahan panjang tinggi fragmen karang yang ditransplantasikan
Lt = Rata-rata panjang tinggi fragmen karang yang hidup pada akhir penelitian.
Lo = Rata-rata panjang tinggi fragmen karang pada awal transplantasi.
Laju pertumbuhan
karang yang
ditransplantasikan dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut Sadarun 1999 :
Keterangan : = Laju pertambahan panjang atau lebar fragmen karang transplantasi
L
i+1
= Panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i+1 Li
= Panjang atau tinggi fragmen pada waktu ke-i t
i+1
= Waktu ke –i +1 t
= Waktu ke-i
3.4.2. Tingkat keberhasilan transplantasi
Tingkat keberhasilan transplantasi karang ditentukan oleh tingkat kelangsungan hidup karang tersebut di alam. Menurut Harriot Fisk 1998 in Pratama 2005
menyatakan bahwa transplantasi karang dinyatakan sukses apabila tingkat kelangsungan hidup antara 50-100, dimana karang ditransplantasikan pada habitat
yang sama atau serupa dengan habitat awalnya. Tingkat kelangsungan hidup karang yang ditransplantasikan pada habitat yang bebeda akan dipengaruhi oleh kemampuan
karang tersebut untuk beradaptasi pada lingkungannya yang baru. Tingkat kelangsungan hidup karang dapat diketahui dengan membandingkan antara jumlah
karang yang hidup pada akhir penelitian Nt dibandingkan dengan jumlah karang yang ditransplantasikan No.
Analisis data pertumbuhan dan tingkat kelangsungan hidup dilakukan dengan menggunakan software microsoft excel 2007. Rumus yang digunakan untuk
menghitung tingkat kelangsungan hidup adalah sebagai berikut Ricker 1975 in Prawidya, 2003.
Keterangan : SR
= Tingkat kelangsungan hidup Nt
= Jumlah individu akhir No
= Jumlah individu awal
30
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Fisika dan Kimia Perairan Pulau Karya
Karakteristik lingkungan sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan karang. Karakteristik lingkungan yang beragam memberikan peranan yang berbeda pula
terhadap kehidupan berbagai jenis karang. Parameter lingkungan juga dapat mempengaruhi morfologi ataupun fisiologi karang. Data parameter fisika dan kimia
perairan Pulau Karya pada bulan April 2009–Juli 2009 disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Data parameter fisika dan kimia perairan Pulau Karya bulan April 2009
sampai Juli 2009
Parameter Satuan
April 2009
Mei 2009
Juni 2009
Juli 2009
Kisaran a.
Fisika
Suhu ⁰C
28-29 28-29
29,0 29,5
28-29,5 Kekeruhan
NTU 0,82
1,32 0,82
0,80 0,80-1,32
Kecepatan Arus ms
0,03 0,09
0,11 0,25
0,03-0,25 Kecerahan
100 100
100 100
100 Laju sedimentasi
mgcm
2
hari 1,3749
1,8951 -
2,3087 1,3749-2,3087
b. Kimia
Salinitas PSU
32,0 31,0
31,0 30,0
30,0-32,0 Nitrat
mgl 0,032
0,013 0,073
0,001 0,001-0,073
Ortofosfat mgl
0,013 0,018
0,030 0,008
0,008-0,030 Ammonia
mgl 0,199
0,120 0,088
0,104 0,088-0,199
Secara umum kondisi lingkungan perairan Pulau Karya memiliki kisaran suhu 28,0-29,5
o
C, salinitas berkisar antara 30-32 PSU, kecepatan arus berkisar antara 0,03- 0,25 ms, kekeruhan berkisar antara 0,80-1,32 NTU dan memiliki kecerahan 100.
Selama penelitian penetrasi cahaya matahari menembus hingga ke dasar perairan, yaitu pada kedalaman 4 meter pada lokasi penelitian sehingga dapat disimpulkan
bahwa kecerahan perairan lokasi penelitian sebesar 100. Kondisi perairan Kepulauan Seribu secara umum memiliki kisaran suhu
permukaan perairan pada musim barat berkisar antara 28,5°C-30,0°C, sedangkan pada musim timur suhu permukaan berkisar antara 28,5°C-31,0°C.
Salinitas permukaan berkisar antara 30-34 PSU pada musim barat Desember-Maret maupun pada musim
timur Juni-September. Arus permukaan pada musim barat berkecepatan maksimum 0,5 mdetik, sedangkan pada musim timur kecepatan maksimumnya 0,5 mdetik
www.kepulauanseribu.net 2009.