25 Dirjen PHKA 2008 yang mengatur tentang transplantasi karang hias untuk kegiatan
perdagangan. Proses identifikasi untuk spesies Pocillopora verrucosa mengacu kepada ciri-ciri fisik dari spesies tersebut. Ciri-ciri fisik yang digunakan dalam proses
identifikasi jenis ini meliputi pengamatan bentuk pertumbuhan koloni, bentuk permukaan koloni, bentuk koralit, struktur koralit, struktur septa, serta warna karang
Johan 2003. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, spesies Pocillopora verrucosa memiliki ciri-ciri fisik berupa bentuk koloni submasif, koloni ditutupi verrucae bintil, tidak
memiliki struktur dalam, memiliki kolumela yang kurang berkembang, memiliki dua lingkaran septa yang tidak sama, serta memiliki cabang tebal dan kompak. Salah satu
ciri fisik yang merupakan ciri khas dari jenis Pocillopora adalah memiliki verrucae bintil pada permukaan koloninya.
3.3.2. Konstruksi modul transplantasi
Proses pembuatan modul transplantasi dilakukan pada bulan februari selama satu minggu. Modul transplantasi yang terbuat dari rak beton terbuat dari campuran
semen, pasir, batu kerikil dan diberi rangka besi agar konstruksi kuat, kemudian dicetak dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari tripleks, dengan dimensi
modul transplantasi yaitu panjang 60 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 35 cm Gambar 11. Konstruksi modul yang tinggi bertujuan agar fragmen karang yang ditransplantasikan
tidak tertimbun oleh sedimen yang terdapat pada perairan tersebut. Hasil cetakan dijemur selama 2-3 hari sampai hasil cetakan kering dan dapat digunakan sebagai
substrat hidup karang. Setiap modul transplantasi terdiri dari 6 lubang sebagai tempat peletakkan fragmen karang yang ditransplantasikan. Setiap modul transplantasi
diberi nomor modul agar mempermudah dalam pengambilan data pengamatan.
Gambar 11. Konstruksi modul transplantasi PKSPL-IPB 2009
26 Proses selanjutnya adalah pengangkutan modul transplantasi ke lokasi
transplantasi dengan menggunakan beberapa kapal. Proses pemindahan modul transplantasi ke dalam kapal dilakukan dengan hati-hati agar konstruksi modul beton
tidak rusak atau patah. Proses penurunan modul transplantasi dari kapal ke dalam air dilakukan dengan menjatuhkan modul transplantasi ke dalam perairan dengan hati-
hati, kemudian penempatan modul transplantasi di dalam air dan pengaturan posisi modul transplantasi dilakukan dengan bantuan beberapa pelampung agar modul
tranplantasi dapat diangkat dan diatur posisinya di dalam air. Setelah modul transplantasi diatur, dilakukan proses penomoran modul transplantasi dengan
menggunakan nomor yang terbuat dari resin yang telah diberi pewarna kuning. Pengaturan posisi dan penomoran modul transplantasi dilakukan agar proses
pengamatan dan pengambilan data pertumbuhan karang mudah dilakukan. Proses selanjutnya adalah penempelan fragmen karang sebagai biota percobaan
pada modul transplantasi. Fragmen karang yang sudah diperoleh kemudian dipindahkan ke lokasi penelitian secara hati-hati dan dibawa di dalam air untuk
mencegah stress pada karang. Peletakkan fragmen karang tepat pada lubang yang terdapat pada modul. Proses penempelan fragmen karang dengan menyemen fragmen
karang di dalam air hingga menempel pada modul transplantasi, sehingga fragmen karang menempel kuat pada modul transplantasi. Fragmen karang diharapkan
menempel kuat pada substrat dan modul transplantasi dan tidak mudah lepas akibat hempasan gelombang, arus, maupun predator. Penempatan fragmen pada modul
transplantasi dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12. Penempatan fragmen karang pada modul transplantasi PKSPL-IPB 2009
27
3.3.3. Pengukuran parameter fisika dan kimia perairan