Penyebaran Mamalia TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keanekaragaman

5 Rodentia, Proboscidea, Prissondactyla, dan Artiodactyla. Ciri-ciri khusus mamalia sebagai berikut Medway 1978: 1. Tubuh biasanya diliputi rambut yang lepas secara periodik, kulit banyak mengandung kelenjar keringat dan kelenjar susu. 2. Ekor umumnya panjang dan dapat digerak-gerakkan. 3. Memiliki empat anggota kaki kecuali Anjing laut dan Singa laut tidak memiliki kaki belakang, masing-masing kaki memiliki kurang lebih lima jari yang bermacam-macam bentuknya yang disesuaikan dengan keperluan. 4. Penapasan hanya dengan paru-paru, hasil ekskresi berupa urine. 5. Suhu tubuh tetap. 6. Hewan jantan mempunyai alat kopulasi berupa penis, fertilasi terjadi didalam tubuh betina.

2.3. Penyebaran Mamalia

Besar Ada banyak untuk membedakan penyebaran fauna di Indonesia. Lekagul dan McNeely 1977 menyatakan bahwa sistem yang mendapat tanggapan luas adalah berdasarkan Sclater 1958 dan Wallace 1987, yang membagi dunia ke dalam 6 wilayah geografis fauna, yaitu: Paleartik, Oriental, Australia, Neartik, Neotropik, dan Ethopia. Penyebaran fauna dapat diikuti dari pola sejarah geologi, sehingga dapat dikenal adanya pola penyebaran fauna khas. Akan tetapi untuk beberapa hal ada jenis tertentu yang mempunyai penyebaran luas, terutama bagi jenis-jenis burung tertentu ataupun bagi jenis organisme yang pola penyebarannya melalui pola air. Bahkan manusia mempunyai peranan penting dalam penyebaran satwaliar sejak 10.000 tahun yang lalu Alikodra 1990. Pergerakan mamalia besar dari daratan utama Asia ke Subwilayah Sunda 18.000 tahun yang lalu, berlangsung pada saat terjadinya pengumpulan es sehingga permukaan air laut turun 85 m dari keadaanya yang sekarang. Pada saat itu muncul paparan Sunda yang menghubungkan Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Semenanjung Malaysia. Berbagai jenis mamalia terutama herbivora mengadakan penyesuaian dengan cara bergerak secara perlahan-lahan dari Utara ke Salatan Alikodra 1990. Setalah terjadinya pemisahan pulau akibat 6 mencairnya es, jenis-jenis beradaptasi dan berevolusi pada kondisi yang baru dan berlainan, yang kadang menghasilkan subjenis baru atau bahkan jenis baru. Semakin lama isolasi yang terjadi, semakin banyak fauna-fauna yang berbeda, seperti yang ditunjukan oleh jumlah satwa yang endemik di Sulawesi dengan lebih dari 70 jenis mamalia darat yang endemik Zon 1979. Penyebaran mamalia mempunyai kecendrungan untuk dibatasi oleh penghalang-penghalang fisik seperti sungai, samudera, dan gunung, serta oleh penghalang ekologis seperti batas tipe hutan dan adanya jenis saingan yang telah menyesuaikan secara optimal dengan habitatnya sekarang. Sehingga penghalang- penghalang fisik itu dapat digunakan untuk menarik batas geografis fauna sepanjang batas fisik atau ekologis Alikodra 1990. Fauna Sumatera sangat erat hubunganya dengan fauna yang berada di Semenanjung Malaysia dengan relatif sedikit mamalia endemik, misalnya Kelinci sumatera Nesolagus netsheri. Sesuai dengan kondisi biogeografisnya. Pulau Kalimantan mamalia endemik sebanyak 18 jenis memiliki jenis-jenis satwaliar endemik yanng lebih tinggi dibandingkan Pulau Sumatera mamalia endemik sebanyak 10 jenis Whitten et al. 1987 dalam Alikodra 2002.

2.4. Pergerakan dan Daerah Jelajah Satwaliar