1
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar
Belakang
Taman Nasional Tesso Nilo TNTN merupakan taman nasional yang terletak di Propinsi Riau, Indonesia. Penetapan kawasan TNTN ini tertuang dalam
Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.255Menhut-II2004 tanggal 19 Juli 2004 mengenai perubahan fungsi sebagian kawasan Hutan Produksi Terbatas
di Kelompok Hutan Tesso Nilo yang terletak di Kabupaten Pelalawan dan
Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Luas TNTN ± 38.576 hektar. Kawasan
yang masuk wilayah taman nasional ini adalah kawasan bekas Hak Pengusahaan Hutan HPH yang terletak di Kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu. Hingga
kini di sekelilingnya masih terdapat kawasan HPH. Hampir seluruh jenis satwaliar dilindungi dapat ditemukan pada daerah pada
areal kawasan TNTN. Taman Nasional Tesso Nilo memiliki berbagai potensi flora dan fauna yang beragam. Terdapat 360 jenis flora yang tergolong dalam 165
marga dan 57 suku, 107 jenis burung, 23 jenis mamalia, tiga jenis primata, 50 jenis ikan, 15 jenis reptilia dan 18 jenis amfibia Dephut 2004.
Letak dari TNTN ini dikelilingi oleh vegetasi hutan alam, hutan akasia, pemukiman dan perkebunan kelapa sawit. Berbagai macam kegiatan yang
dilakukan manusia yang berdekatan dengan TNTN mengakibatkan terjadinya perubahan pada komponen ekosistem baik komponen biotik maupun komponen
abiotik. Salah satunya adalah perkebunan kelapa sawit. Adanya kegiatan perkebunan dapat memberikan pengaruh terhadap keberadaan satwaliar di
kawasan tersebut. Dengan berkembangannya perkebunan kelapa sawit berdampak besar terhadap rusak dan hilangnya habitat satwaliar. Pembukaan lahan untuk
perkebunan kelapa sawit menyebabkan terganggunya berbagai macam spesies yang ada di dalamnya. Namun, perkebunan kelapa sawit juga berperan bagi
kelangsungan hidup spesies lainnya. Perkebunan kelapa sawit sebagai salah satu komponen habitat memiliki arti
penting bagi kelestarian berbagai jenis tumbuhan, satwa serta ekosistem yang ada di dalamnya. Selain sebagai penghasil bahan baku Crude Palm Oil CPO,
kawasan ini juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan, penelitian serta kegiatan penunjang budidaya. Namun, potensi keanekaragaman hayati yang
2
terdapat di kawasan kebun kelapa sawit belum dikelola dengan baik karena kurangnya informasi dan data mengenai potensi keanekaragaman yang
terkandung di dalamnya, salah satunya mengenai mamalia. Oleh karena itu, telah dilakukan penelitian mengenai studi keanekaragaman
jenis mamalia, khususnya mamalia besar yang dapat menggambarkan keberadaan spesies tersebut dan penyebarannya pada areal kawasan TNTN yang berbatasan
dengan kebun kelapa sawit PT. Inti Indosawit Subur Ukui, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian mengenai studi keanekaragaman jenis mamalia besar pada areal TNTN yang berbatasan dengan kebun kelapa sawit PT. Inti Indosawit Subur
Ukui, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau ini bertujuan untuk:. 1. Mengetahui keanekaragaman jenis mamalia besar di areal kawasan TNTN
yang berbatasan kebun kelapa sawit PT. Inti Indosawit Subur Ukui, Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau.
2. Mengetahui penyebaran jenis mamalia besar di areal kawasan TNTN yang berbatasan kebun kelapa sawit PT. Inti Indosawit Subur Ukui, Kabupaten
Pelalawan, Propinsi Riau.
1.3. Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan data terbaru mengenai keanekaragaman hayati khususnya jenis mamalia besar
sehingga akan mempermudah dalam pengambilan tindakan dan jenis keputusan bagi pengelola taman nasional. Sedangkan untuk perkebunan kelapa sawit dapat
memberikan data sebagai bahan pengelolaan keanekaragaman hayati di perkebunan kelapa sawit sehingga dapat bermanfaat untuk kelestarian biodiversiti
dan kelestarian usaha perkebunan kelapa sawit.
3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keanekaragaman