17
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Kawasan
Hutan Tesso Nilo sejak awal ditetapkan sebagai hutan produksi terbatas, dimana kawasan ini sebagai daerah hutan untuk mensuplai kebutuhan bahan baku
industri plywood dan produksi kayu lainnya. Hutan produksi terbatas ini dikelola oleh HPH Inhutani IV. Pada tanggal 25 Agustus 2003, Menteri Kehutanan
mengeluarkan keputusan Nomor: 282KPts-II2003 tentang areal HPH Inhutani IV telah dicabut izinnya, dan meminta Gubernur Riau untuk melakukan langkah-
langkah persiapan penunjukan kawasan hutan Tesso Nilo sebagai kawasan konservasi gajah.
Pada tanggal 19 Juli 2004, Menteri Kehutanan mengeluarkan keputusan penunjukan tesso nilo sebagai taman nasional yang berada pada areal PT. Inhutani
IV melalui SK Nomor: 255Menhut-II2004 tentang perubahan fungsi sebagai kawasan hutan produksi terbatas di kelompok Hutan Tesso Nilo yang terletak di
kabupaten Pelalawan dan Indragiri Hulu Propinsi Riau seluas ± 38.576 Ha menjadi Taman Nasional Tesso Nilo TNTN.
4.2. Letak dan
Luas
Taman Nasional Tesso Nilo yang luasnya ± 38.576 Ha, secara geografis terletak antara 01° 17-03° 36 LS dan 101° 31-102° 44 BT, termasuk kedalam
wilayah adaministrasi pemerintahan Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Indragiri Hulu. Kawasan ini dibatasi oleh hutan produksi, perkebunan kelapa
sawit, tanah milik dan pemukiman penduduk. Secara adaministrasi kawasan TNTN berbatasan dengan:
1 Disebelah barat berbatasan dengan HPH Nanjak Makmur dengan vegetasi
hutan sepanjang 16.460 m. 2
Disebelah utara berbatasan dengan PT. RAPP dengan vegetasi akasia sepanjang 17.264 m. Desa Lubuk Kembang Bunga dengan vegetasi semak dan
sisa hutan sepanjang 3.216 m. Desa Air Hitam dengan vegetasi semak sepanjang 921 m.
3 Disebelah timur berbatasan dengan Dusun Bagan Limau dengan vegetasi
sawit, lahan kosong sepanjang 9.294 m dan vegetasi hutan sepanjang 4.262 m.
18
PT. Inti Indosawit Subur dengan vegetasi kelapa sawit sepanjang 1.828 m. KKPA dengan vegetasi kelapa sawit dan hutan sepanjang 7.154 m.
4 Disebelah selatan berbatasan dengan PT. Putri Lindung Bulan dengan vegetasi
akasia sepanjang 12.178 m. PT. Rimba Lazuardi dengan vegetasi akasia sepanjang 2.938 m. CV. Riau Jambi Sejahtera dengan vegetasi hutan
sepanjang 1.075 m.
4.3. Keadaan Iklim dan Topografi
Secara umum, dataran bagian timur dari kawasan Sumatera bagian tengah digolongkan secara lembab dengan curah hujan tahunan yang berkisar antara
2000-3000 mm. Walaupun secara keseluruhan curah hujannya sangat tinggi, curah hujan rata-rata perbulan dapat turun sampai dibawah 60 mm dengan jumlah rata-
rata hari hujan pertahun bervariasi antara 120-150 hari. Taman Nasional Tesso Nillo mempunyai topografi relatif datar dan sedikit bergelombang dengan
kemiringan 10°-15° dan ketinggian tempat 100-200 m dpl.
4.4. Kondisi Geologi dan Tanah
Kawasan-kawasan pada bagian barat dan timur Pekanbaru, masing-masing digolongkan sebagai dataran rendah dan rawa dataran rendah bagian timur.
Kondisi litologinya dicirikan oleh bahan organik semi lapuk yang berasal dari gambut tropis zaman Kuarter dan batuan pasir Kaolinit, batuan liat serta tufa asam
yang sudah mengalami proses pelapisan sedimen dari zaman Kuarter. Berdasarkan penggolongan jenis tanah oleh USDA United State Department
Agronomics, jenis tanah yang mendominasi kawasan tersebut adalah Tropohemist sekarang Haplohemist dan Paeudults.
4.5. Aksesibilitas