35
Kesamaan komunitas dilakukan dengan membandingkan jenis mamalia besar antar Jalur. Berdasarkan indeks kesamaan komunitas, maka keberadaan
mamalia besar di areal perbatasan TNTN dengan kebun kelapa sawit PT. Inti Indosawit Subur Ukui memiliki kesamaan komunitas yang cukup tinggi. Jalur
yang memiliki kesamaan komunitas tinggi, diantaranya: Jalur I dan VII, Jalur VI dan VII, sedangkan kesamaan komunitas yang rendah yaitu Jalur IV dan V. Jalur
yang memiliki nilai kesamaan komunitas yang lebih tinggi disebabkan adanya kemiripan kompisisi jenis yang lebih besar dibandingkan dengan Jalur lainnya.
Nilai indeks kesamaan komunitas mamalia besar ditunjukkan pada Tabel 10. Tabel 10. Indeks kesamaan komunitas antar jalur
xy I II III
IV V VI VII I
- 0.38 0.33 0.29 0.60 0.67 0.71
II -
0.33 0.50 0.44 0.38 0.50 III
- 0.25 0.60
0.70 0.63
IV - 0.20
0.29 0.40
V - 0.45
0.56 VI
- 0.71
VII -
Tingginya kesamaan komunitas mamalia besar juga dipengaruhi dengan kondisi lingkungan yang mendukung kemampuan beradaptasi. Apabila jenis
mamalia besar di TNTN dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda, baik disebabkan dengan adanya gangguan ataupun perubahan iklim akan
menyebabkan komunitas mamalia besar tetap lestari. Terdapat 5 jenis mamalia besar yang sama, yaitu Lutung budeng, Owa ungko, Tapir, Beruang madu, Babi
hutan, dengan perbedaan jumlah jenis sebanyak 2 di Jalur VI 7 jenis di Jalur I, 7 jenis di Jalur VII, 5 jenis di Jalur VI.
5.3. Sebaran Mamalia Besar di Areal TNTN
Sebaran yang dimaksud adalah sebaran spasial yaitu sebaran menurut ruang dalam skala yang kecil. Sebaran spasial adalah sebaran individu dan kelompok
dalam populasi jenis satwaliar terutama mamalia besar di habitatnya. Pola penyebaran ini merupakan strategi individu dalam mempertahankan kelangsungan
36
hidupnya Alikodra, 1990. Sebaran populasi jenis mamalia besar di areal studi seperti ditunjukan pada Tabel 11.
Tabel 11. Sebaran jenis mamalia besar dia areal TNTN
Parameter No. Nama
Lokal X ID µ
2
Pola Sebaran 1 Babi
hutan 1,29
1,48 8.89 Acak
2 Owa ungko
2,86 1,68
10.10 Acak 3
Monyet ekor panjang 2,86
9.38 56.30
Mengelompok 4 Lutung
budeng 16,00 18.92 113.50
Mengelompok 5 Lutung
simpai 1,29
9.00 54.00 Mengelompok
6 Siamang 0,29
0.83 5.00 Acak
7 Pelanduk 0,43
0.67 4.00 Acak
8 Kancil 0,14
1.00 6.00 Acak
9 Rusa sambar
0,14 1.00
6.00 Acak 10 Musang
akar 0,14
1.00 6.00 Acak
11 Tapir 0,14
1.00 6.00 Acak
Mamalia besar yang ditemukan secara langsung pada areal TNTN memiliki 2 pola sebaran, yaitu mengelompok dan acak. Jenis mamalia besar yang
memiliki sebaran mengelompok merupakan ordo primata yang memiliki sifat suka bergerombol seperti Monyet ekor panjang, Lutung budeng, dan Lutung simpai.
Selain itu jenis mamalia besar dari ordo primata seperti Owa ungko dan Siamang memiliki pola sebaran acak, karena kedua primata ini memiliki sifat soliter.
Mamalia besar yang memiliki sebaran acak seperti Babi hutan, Pelanduk, Kancil, Rusa sambar, Musang akar dan Tapir merupakan satwa yang peka terhadap
keberadaan di habitatnya. Sehingga sangat sedikit ditemukan jenis tersebut di areal penelitian.
5.4. Status Konservasi Mamalia Besar
Setiap jenis mamalia besar di TNTN perlu mendapatkan perhatian, khususnya jenis-jenis yang dilindungi keberadaannya. Terdapat 23 kriteria jenis
hayati yang dilindungi, salah satunya populasi yang rendah dan cenderung menurun Noerdjito et al. 2005. Jenis-jenis mamalia besar yang terdapat di
TNTN umumnya satwa yang dilindungi keberadaannya. Sebagian jenis mamalia besar yang ditemukan memiliki status dilindungi di Indonesia PP No. 7 Tahun
37
1999, terancam punah IUCN, dan termasuk dalam kategori appendix I CITES, seperti Owa ungko, Lutung simpai, Siamang, Harimau sumatera, dan Gajah
sumatera. Status konservasi jenis mamalia besar yang ditemukan pada areal penelitian ditunjukkan pada Tabel 12.
Tabel 12. Daftar jenis mamalia dilindungi yang ditemukan di lokasi penelitian
Status Perlindungan No. Nama
Lokal Nama
Ilmiah IUCN CITES PP
1 Babi hutan
Sus scrofa -
- -
2 Owa ungko
Hylobates agilis EN
I P
3 Monyet ekor panjang
Macaca fasicularis -
II -
4 Lutung budeng
Trachypithecus auratus VU
II P
5 Lutung simpai
Presbytis malalophos EN
I P
6 Siamang Hylobates syndactylus
EN I
P 7 Pelanduk
Tragulus napu LC
- P
8 Kancil Tragulus javanicus
DD -
P 9 Rusa
sambar Cervus unicolor
VU -
P 10 Musang
Arctogalidia trivirgata LC
- -
11 Tapir Tapirus indicus
VU I
P 12 Beruang
madu Helarctos malayanus
VU I
P 13 Harimau
sumatera Panthera tigris sumatrae
EN I
P 14 Gajah
sumatera Elephas maximus sumatranus
EN I P
Mamalia besar yang dikategorikan kedalam CITES sebanyak 7 jenis termasuk kedalam appendix I, 2 jenis termasuk dalam appendix II, dan 5 jenis
yang lainnya tidak termasuk dalam kategori appendix I, II, dan III. Mamalia besar yang dikategorikan dalam status perlindungan IUCN, 5 jenis dikategorikan
terancam punah, 4 jenis dikategorikan rawan, 2 jenis dikategorikan kekhawatiran minimal, 1 jenis data belum lengkap, 2 jenis lainnya tidak termasuk dalam
kategori ini. Mamalia besar yang termasuk kedalam PP No. 7 Tahun 1999 terdapat 11 jenis, 3 jenis yang lainnya tidak termasuk dalam kategori ini.
38
5.5. Pemanfaatan Waktu Aktivitas dan Stratifikasi Hutan