Maximum flooding surface BIOSTRATIGRAFI DAN SEKUEN STRATIGRAFI

62 biasanya terbentuk di bawah kondisi energi rendah serta didominasi oleh flora dan fauna yang hidup di daerah berlumpur. Kumpulan-kumpulan flora dan fauna tersebut merupakan biofasies retrogradasional yang bersifat diakron. Endapan shoreface dalam transgressive systems tract juga terdiri dari biofasies retrogradasional yang bersifat diakron. Marine flooding events yang memisahkan parasekuen tidak jarang dicirikan oleh jejak-jejak fosil bahari, walaupun periodisitas setiap individu parasekuen kebanyakan masih berada di bawah resolusi biostratigrafi. Sejalan dengan pengurangan laju pasokan sedimen ke arah paparan dan cekungan sewaktu terjadi transgresi, kepekatan air juga menurun. Akibatnya, mikrofauna bahari yang biasa hidup di wilayah perairan yang bersih, termasuk foraminifera besar dan berbagai spesies rumput laut, dapat berkembang dengan baik Van Gorsel, 1988. Pengurangan pasokan sedimen juga menyebabkan terbentuknya condensed section yang luas di dalam cekungan. Condensed section itu melimpah akan kumpulan fosil, termasuk fosil plankton penciri yang dapat dengan relatif mudah ditentukan umurnya. Shaffer 1987 menggunakan gejala melimpahnya nannofosil, yang berkaitan dengan perioda iklim hangat, untuk mengenal transgresi bahari pada paparan purba. Dalam cekungan laut-dalam, kumpulan fosil bahari dalam condensed section pelagik umumnya melimpah, sangat beragam, dan didominasi oleh taxa penciri yang memiliki penyebaran sangat luas. Pembentukan kipas bawah-laut sewaktu ber- langsungnya transgresi bahari, seperti dikemukakan oleh Galloway 1989, dapat dikenal keberadaannya dari hadirnya reworked microfossils laut-dangkal yang terangkut menuju laut-dalam dan kemudian diendapkan dalam condensed shales laut-dalam.

6.4.5 Maximum flooding surface

Maximum flooding surface memisahkan transgressive systems tract dengan highstand systems tract serta merepresentasi- kan kondisi transgresi maksimum. Pembentukan condensed section secara luas pada drowned shelf dan cekungan laut-dalam dapat berlangsung pada waktu itu sebagai akibat relatif sedikitnya sedimen dibanding ruang akomodasi yang ada. Condensed section itu biasanya memiliki rekaman sinar-gamma dan sonic log yang tinggi, hal mana berasosiasi dengan konsentrat uranium dalam sedimen berdensitas tinggi namun kaya akan material organik. Dalam penampang seismik, condensed section akan tampak sebagai downlap surface utama. Walau demikian, perlu dipahami bahwa tidak semua condensed section mencirikan maximum flooding surface. Condensed section dapat terbentuk oleh banyak proses dan setiap waktu. Sebagai contoh, condensed section dapat terbentuk pada tinggian bawahlaut submarine high atau akibat perpindahan cuping delta. Kelimpahan fosil plankton juga dapat terjadi tanpa harus berkaitan dengan proses pembentukan condensed section dan dapat dikontrol oleh efek-efek iklim lokal, misalnya upwelling Simmons Williams, 1992. Maximum flooding surface merepresentasikan penyebaran paling jauh ke arah darat dari organisma plankton laut terbuka yang beragam dan bentos laut-dalam Loutit dkk, 1988; Allen dkk, 1991; Armentrout Clement, 1991; Armentrout dkk, 1991 gambar 6-12. Condensed section yang berasosiasi dengan maximum flooding surface terdiri dari endapan yang secara biostratigrafi bersifat khas dan biasanya kaya akan fosil plankton. Karena itu, condensed section sangat berpotensi untuk diketahui umurnya dan dapat dikorelasikan dari satu cekungan ke cekungan yang lain, bahkan pada skala global. Karena itu pula endapan tersebut merupakan event yang lebih mudah dikorelasikan dibanding batas sekuen, karena yang disebut terakhir ini kadang-kadang sukar untuk ditentukan umurnya atau bahkan sukar untuk dikenali dari kacamata biostratigafi. Di tepi cekungan, maximum flooding surface dari suatu condensed section dapat dikenal dari influks tiba-tiba plankton bahari yang relatif seragam dan terletak diantara kumpulan bentos laut dangkal dan kumpulan fosil terestris. Di paparan, maximum flooding surface dapat dikenal dari kehadiran plankton laut terbuka dan, mungkin juga, fauna bentonik wilayah perairan yang lebih dalam. Dalam cekungan laut-dalam, kekurangan sedimen dapat menyebabkan terbentuknya endapan yang kaya akan fosil. Jika peristiwa kekurangan sedimen itu terjadi pada sedimen klastika, maka karbonat pelagik yang terdiri dari sisa-sisa mikrofosil pengandung kapur, akan dapat terbentuk. Peristiwa yang disebut terakhir ini juga dapat menyebabkan proses pengendapan berlangsung lambat dan, pada gilirannya, akan menyebabkan terjadinya pelarutan fosil pengandung kapur. 63

6.4.6 Highstand systems tract