Highstand systems tract BIOSTRATIGRAFI DAN SEKUEN STRATIGRAFI

63

6.4.6 Highstand systems tract

Aggrading highstand systems tract terbentuk ketika laju pasokan sedimen sama dengan laju pembentukan akomodasi yang terjadi akibat penaikan muka air laut relatif. Paket endapan ini dicirikan oleh tumpukan endapan yang mengandung kumpulan fosil paparan dan terestris, tanpa adanya kesan pendangkalan ke arah atas. Progradational highstand systems tract terbentuk ketika laju pasokan sedimen melebihi akomodasi. Akomodasi itu sendiri terbentuk akibat penaikan muka air laut relatif. Pada dasarnya, paket endapan ini dicirikan oleh kumpulan fosil dimana makin ke atas makin mengindikasikan wilayah perairan yang lebih dangkal gambar 6-13. Pada penampang melintang yang lengkap, dari bawah ke atas, paket endapan ini berturut-turut mungkin terdiri dari endapan laut-dalam, endapan laut-dangkal, endapan transisi, hingga endapan darat. Walau demikian, gejala perubahan seperti itu mungkin diselingi oleh sejumlah rumpang kecil yang mencerminkan parasekuen dan bidang transgresi minor. Pada awal pembentukan highstand systems tract, delta paparan atau pantai menempati wilayah yang luas. Pada waktu itu, lebar paparan mencapai nilai maksimum dan energi gelombang mencapai nilai minimum. Dengan rendahnya energi arus pasut, sebagian besar sedimen yang diendapkan di daerah itu berupa sedimen berbutir sangat halus seperti lanau dan lempung. Kumpulan fosil pada paparan yang kaya akan lumpur itu didominasi oleh kumpulan bentonik yang biasa menggali lubang dalam sedimen berbutir halus. Wilayah paparan yang masih sangat dipengaruhi oleh pasut, di tempat mana terdapat endapan sisa yang berbutir kasar, didominasi oleh kumpulan bentos epifauna dan unsur-unsur plankton. Kumpulan fosil paparan sangat dipengaruhi oleh kehadiran delta paparan dan berasosiasi dengan sedimentasi yang cepat, peningkatan turbiditas, dan pengurangan salinitas. Pada lingkungan yang kaya akan bahan makanan itu, banyak ditemukan kumpulan fosil bentos yang didominasi oleh spesies infauna. Organisma planktonik jarang ditemukan, meskipun kelompok- kelompok tertentu seperti dinocyst dan acritarch yang dapat beradaptasi dengan lingkungan ini serta nanofosil yang mudah terangkut dari laut terbuka karena sangat ringan, juga memiliki potensi korelasi biostratigrafi yang cukup tinggi. Jika volume sedimen cukup tinggi dan waktunya memungkinkan, progradasi highstand systems tract dapat mencapai tepi paparan yang semula dibentuk oleh lowstand wedge. Dengan demikian, delta itu berubah statusnya menjadi delta tepi paparan shelf-edge delta yang mampu memasok sedimen serta organisma terestris dan paparan menuju cekungan wilayah yang dalam. Bagian topset dari endapan highstand dapat terdiri dari endapan paparan, endapan paralik, dan endapan fluvial beserta kumpulan-kumpulan fosil laut-dangkal dan terestris yang berasosiasi dengannya. Proporsi setiap endapan dan kumpulan fosil pada bagian topset endapan highstand tergantung pada khuluk progradasi yang terjadi. Dalam proses progradasi miring yang ekstrim, endapan highstand sebagian besar akan berupa endapan lereng dan endapan paparan, dengan sedikitt endapan yang mengindikasikan lingkungan paralik dan fluvial. Akomodasi yang terbentuk sewaktu posisi muka air laut tinggi akan menyebab- kan terbentuknya endapan yang mengandung kumpulan fosil laut-dangkal dan terestris. Prograding highstand slope terdiri dari endapan aliran gravitasi dan endapan hemipelagik yang sering memperlihatkan jejak erosi, nendatan, dan kortorsi. Karena itu, endapan tersebut sering mengandung kumpulan fosil yang terdiri dari fosil asing dan fosil selingkungan. Prograding highstand slope dapat ditafsirkan keberadaannya pada penampang vertikal, namun tidak dapat ditentukan semata-mata dari gejala pendangkalan seperti yang terindikasi dari kumpulan-kumpulan fosil bentos maupun planton Van Gorsel, 1988. Perubahan vertikal, dari bawah ke atas, melaluil biofasies yang berbeda-beda akibat berprogradasinya highstand slope ke arah laut, menghasilkan jejak kepunahan semu dan pada gilirannya akan menyebabkan korelasi diakron Armentrout, 1987. Dalam cekungan yang dalam, sedimentasi yang berlangsung lambat pada highstand toesets yang mengarah ke pusat cekungan menghasilkan condensed section yang mungkin mengandung banyak kumpulan fosil laut-dalam yang mirip dengan 64 condensed section pada transgressive systems tract dan maximum flooding surface Armentrout Clement, 1991. Sedimentasi yang berlangsung lebih cepat dalam cekungan-dalam mengindikasikan erosi lereng melalui persitiwa nendatan, aliran rombak- an, dan arus turbid atau mungkin melalui peristiwa bypassing. Peristiwa-peristiwa itu pada gilirannya menyebabkan masuknya komponen-komponen fosil laut terbuka, lereng, atau paparan ke dalam endapan laut-dalam dan kemudian bercampur dengan fosil laut-dalam. Turbidit umumnya tidak mengandung fosil selingkungan McNeil dkk, 1990 dan sering mengandung reworked fossils yang berasal dari bagian atas lereng.

6.5 KESIMPULAN