TUJUAN PEMBUATAN DIAGRAM KRONOSTRATIGRAFI

49 BAB 5 DIAGRAM KRONOSTRATIGRAFI

5.1 TUJUAN PEMBUATAN DIAGRAM KRONOSTRATIGRAFI

Analisis sekuen stratigrafi mencakup penafsiran hubungan antar berbagai sistem pengendapan dalam kerangka ruang dan waktu. Diagram kronostratigrafi merupakan alat untuk memperlihatkan hubungan antar berbagai sistem pengendapan tersebut serta antara sistem-sistem tersebut dengan peristiwa non-pengendapan, kondensasi, dan erosi. Secara fisik ketiga peristiwa itu diwujudkan sebagai bidang atau lapisan tipis. Karena itu, kebenaan bidang dan lapisan tipis itu hanya akan tampak jelas apabila dilihat dalam kerangka waktu. Diagram kronostratigrafi akan menjadi wahana bagi seorang analis sekuen stratigrafi untuk menguji dan meyakinkan dirinya bahwa tafsiran yang dibuatnya masuk akal apabila dilihat dari kerangka ruang dan waktu, atau sebaliknya. Selain itu, diagram tersebut juga memberikan informasi waktu yang dapat digunakan untuk mengukur berbagai variabel seperti fluks sedimen, subsidensi, dsb. Lebih jauh lagi, plot-plot kronostratigrafi yang memperlihatkan limit proksimal pengendapan topset, atau yang lebih dikenal dengan sebutan coastal onlap chart atau coastal onlap curve, memberikan informasi mengenai frekuensi bukan besaran perubahan muka air laut relatif. Prosedur dasar untuk menghasilkan diagram kronostratigrafi dan coastal onlap chart dari data seismik pertama kali dijelas- kan oleh Wheeler 1958. Karena itu, diagram tersebut kadang-kadang disebut juga diagram Wheeler Wheeler diagram. Diagram itu kemudian dikembangkan oleh Mitchum dkk 1977 serta Vail dkk 1977. Sebuah istilah yang digunakan untuk menamakan satuan batuan yang dibatasi oleh bidang-bidang waktu diajukan pertama kali oleh Schultz 1982. Istilah yang dimaksud adalah kronosom chronosome. Diagram kronostratigrafi memiliki sumbu vertikal berupa sumbu waktu dan sumbu horizontal berupa sumbu ruang. Pada diagram itu dirajahkan penyebaran systems tract, onlap, toplap, downlap, dsb. Di dalam systems tract, limit ruang dan waktu dari berbagai fasies yang menjadi unsur pembentuk systems tract itu dapat pula digambarkan. Bagian lain dari diagram krono- stratigrafi digunakan untuk menyatakan posisi dan durasi peristiwa non-pengendapan, hiatus, by-passing, erosi danatau kondensasi. Diagram kronostratigrafi paling mudah dan paling akurat direkonstruksikan dari data seismik, dimana posisi relatif setiap satuan pengendapan dalam kerangka ruang dan waktu dapat ditentukan dengan jelas. Prinsip-prinsip perekonstruksian diagram kronostratigrafi, sebagaimana kebanyakan prinsip seismik stratigrafi, didasarkan pada asumsi bahwa reflektor-reflektor seismik mengikuti bidang perlapisan dan, karena bidang perlapisan merupakan bidang kesamaan waktu isochronous surface, maka reflektor seismik mendekati garis kesamaan waktu Vail dkk, 1977. Konsekuensi logis dari asumsi-asumsi tersebut adalah bahwa suatu paket yang dibatasi oleh reflektor seismik merupakan suatu kronosom.

5.2 PEREKONSTRUKSIAN DIAGRAM KRONOSTRATIGRAFI DARI DATA SEISMIK