TINJAUAN UMUM Sistem paralik mencakup sejumlah lingkungan

76

BAB 8 SISTEM PARALIK

8.1 TINJAUAN UMUM Sistem paralik mencakup sejumlah lingkungan

—delta, dataran pantai, pesisir, paparan, dan estuarium—yang masing-masing terletak pada atau di dekat muka air laut tabel 8-1. Karena posisinya itu, lingkungan-lingkungan paralik sangat sensitif terhadap perubahan muka air laut relatif dan, oleh karena itu, endapan sistem paralik sangat sesuai untuk digunakan sebagai objek analisis sekuen stratigrafi resolusi tinggi. Bab ini akan dimulai dengan sebuah ikhtisar mengenai berbagai sistem pengendapan paralik dan pembahasan mengenai sekuen stratigrafi resolusi tinggi. Kemudian akan diperlihatkan 1 bagaimana jejak-jejak stratigrafi bervariasi, sesuai dengan tipe lingkungan paralik dimana jejak-jejak itu terekam; 2 bagaimana sekuen stratigrafi dapat diterapkan pada reservoar migas paralik. Bab ini akan diakhiri dengan analisis ungkapan seismik dari paket endapan paralik serta variasi endapan paralik sejalan dengan perubahan muka air laut relatif. 8.2 SISTEM PENGENDAPAN PARALIK 8.2.1 Delta Delta adalah sebuah prisma sedimen yang terakumulasi pada tempat-tempat dimana sungai memasuki massa air yang relatif diam. Secara sederhana delta dapat dibagi menjadi dua bagian: 1 bagian yang tersingkap di permukaan; dan 2 bagian yang terletak di bawah permukaan air. Bagian yang tersingkap di permukaan, yakni dataran delta delta plain, lebih jauh dapat dibedakan menjadi dua bagian: 1 dataran delta atas upper delta plain yang didominasi oleh proses-proses fluviatil; dan 2 dataran pantai bawah lower delta plain yang sangat dipengaruhi oleh proses-proses bahari, khususnya pasut gambar 8-1. Berikut akan dibahas fisiografi delta serta pengaruh proses-proses sedimentasi terhadap sistem delta. 8.2.2 Fisiografi Delta 8.2.2.1 Delta Tepi Paparan Delta Perairan-Dalam Delta tepi paparan shelf-edge delta, atau delta perairan-dalam deep-water delta terletak pada tekuk paparan. Delta ini berdampingan langsung dengan lereng benua seumur dan lebar dengan kemiringan 2-5o serta sistem sedimentasi perairan- dalam gambar 8-2. Delta tepi-paparan umumnya umumnya banyak mengandung struktur deformasi, misalnya sesar tumbuh growth fault, longsoran slide, dan diapir lumpur mud diapir. Struktur-struktur itu terbentuk akibat pengaruh gaya gravitasi dan kehadirannya menyebabkan terjadinya akumulasi sedimen lunak dalam dengan laju yang relatif tinggi di bagian muka lereng yang terbuka. 8.2.2.2 Delta Paparan Delta Perairan-Dangkal Delta paparan shelf delta, atau delta perairan-dangkal shallow-water delta, berkembang di wilayah perairan yang relatif dangkal umumnya 30-70 m dan terletak lebih ke arah darat dibanding tekuk paparan. Bagian delta paparan yang terletak di bawah muka air terdiri dari dua bagian, yakni 1 delta front; dan 2 prodelta gambar 8-2. Delta front relatif curam kemiringannya 1-2o dan disusun oleh sedimen yang relatif kasar. Prodelta lebih landai dibanding delta front kemiringannya 0,5o dan disusun oleh lumpur yang berjari-jemari dengan endapan paparan. Delta paparan tidak memiliki endapan lereng seumur dan sistem sedimentasi perairan-dalam yang berukuran besar serta tidak mengandung struktur deformasi sedimen lunak berskala besar. 8.2.2.3 Delta Gilbert Delta Gilbert Gilbert delta adalah delta kipas fan delta yang berbutir kasar serta memiliki satu ciri khas, yakni memiliki perenggan delta yang curam kemiringannya 20o dan didominasi oleh proses-proses aliran sedimen gambar 8-2; lihat Collela, 1988; Braga dkk, 1990. Perenggan delta ini memiliki skala yang bervariasi, mulai dari skala subseismik hingga skala seismik hingga 700 m; Ori, 1987. Delta Gilbert sering ditemukan dalam rift setting dan strike-slip setting, dimana subsidensi dan penangkatan bekerja sama untuk menghasilkan kondisi kedalaman dan posisi daerah sumber kipas aluvial yang sesuai sebagaimana yang disyaratkan agar dapat terbentuk delta Gilbert. Jika wilayah perairannya terlalu dangkal, maka progradasi yang cepat tidak akan memungkinkan terbentuknya perenggan yang curam. Jika terlalu dalam, maka sedimen yang dipasok dari daerah sumber tidak akan terakumulasi sebagai kipas permukaan, melainkan akan diangkut langsung menuju dasar cekungan untuk kemudian diendapkan sebagai endapan bawahlaut. Nendatan yang dipicu oleh pensesaran dapat menjadi bagian tertua dari delta Gilbert, sedangkan perenggan yang bersifat lanauan dengan ketebalan hingga sekitar 10 meter dapat bertambah ketebalan dan kelimpahannya ke arah cekungan. Perenggan delta Gilbert umumnya inversely graded. 8.2.3 Delta dan Proses-Proses Sedimentasi 8.2.3.1 Delta yang Didominasi oleh Proses-Proses Fluviatil Delta dengan delta front yang sangat dipengaruhi oleh proses-proses fluviatil terbentuk akibat tingginya pasokan sedimen dari daratan dan akibat relatif rendahnya energi proses-proses paparan. Delta yang disebut delta yang didominasi oleh proses- proses fluviatil fluvially dominated delta itu umumnya dicirikan oleh tubuh-tubuh sedimen berbentuk seperti lembaran dan 77 disusun oleh sedimen gosong muara sungai yang saling berhubungan satu sama lain. Inti dari setiap gosong muara sungai, yang berdampingan dengan alur penebar, kemungkinan merupakan sedimen pasiran. Walau demikian, sedimen yang diendapkan pada lokasi-lokasi yang makin jauh dari sumbu alur kemungkinan besar akan makin banyak mengandung lumpur, sekalipun hal itu masih tergantung pada kaliber beban yang dipasok melalui alur itu. Karena itu, pada bagian bawah dataran delta dan delta front yang dangkal akan berkembang isopak batupasir yang mirip dengan jari-jemari Coleman Prior, 1982. Dataran delta dari delta yang didominasi oleh proses--proses fluviatil memperlihatkan karakter yang mirip dengan sistem fluvial. Ada tiga tipe delta yang dapat dikenal berdasarkan hal ini, yakni delta sungai river delta, braid delta, dan delta kipas fan delta Orton, 1988. 8.2.3.2 Delta yang Didominasi oleh Gelombang dan Badai Delta yang didominasi oleh energi gelombang yang tinggi memiliki garis pantai yang relatif lurus dan peta isopak batupasir ya ng sejajar dengan garis pantai akan menceng ke arah arus sejajar pantai yang bekerja untuk jangka waktu yang relatif panjang. Gelombang yang bekerja di bawah cuaca tenang menggerakkan sedimen ke arah darat dan menjadi penghalang yang efektif terhadap pengangkutan sedimen ke arah lepas pantai. Badai menyebabkan terdistribusikannya kembali pasir ke wilayah paparan-dalam inner shelf sedemikian rupa sehingga menyebabkan makin lebarnya penyebaran pasir pantai pada arah yang tegak lurus terhadap garis pantai. 8.2.3.3 Delta yang Didominasi oleh Pasut Arus pasut yang kuat menyebabkan terbentuknya banyak alur seumur pada delta front dan menyebabkan terbentuknya peta isopak batupasir yang tidak beraturan dan mirip dengan jari tangan Coleman Prior, 1982. Jejak pasut dapat menembus jauh hingga dataran delta, hal mana tergantung pada kekuatan arus pasut. Penembusan pengaruh pasut hingga jauh ke arah darat memungkinkan terbentuknya laguna, dataran pasut, dan lekukan lain yang dipengaruhi oleh pasut. Arus pasut yang paling kuat kemungkinan besar akan bekerja di bagian atas delta front dan bagian paling bawah dari dataran delta, di tempat mana proses perombakan yang berlangsung setiap hari dapat menghasilkan batupasir yang bersih clean-swept sandstone. Delta subakuatis dapat memiliki pelamparan yang luas dan berubah secara berangsur menjadi wilayah paparan yang dipengaruhi oleh pasut. Hal itu menyebabkan munculnya salah satu mekanisme pengangkutan pasir ke arah lepas pantai di bawah cuaca yang tenang. 8.2.4 Sistem Dataran Pantai Hingga Pesisir-Paparan Sistem dataran pantai hingga pesisir-paparan tidak memiliki sungai utama. Sistem ini menerima sebagian besar sedimen kasar melalui proses pengangkutan sepanjang pantai longshore transport dan pengangkutan di sepanjang paparan along-shore transport, dan sebagian besar berasal dari delta yang seumur dengannya. Paparan adalah daerah laut terbuka yang dangkal dan miring landai serta dicirikan oleh gelombang, badai, pasut, dan kadang-kadang juga oleh arus samudra. Transisi dari paparan ke daratan ditempati oleh pesisir. Pesisir sendiri terdiri dari shoreface dan gisik. Shoreface adalah suatu zona sempit umumnya memiliki lebar kurang dari 1 km yang relatif curam serta dicirikan oleh struktur-struktur hasil kerja gelombang dangkal shoaling waves Shepard, 1960; Bernard LeBlanc, 1965; Friedman Sanders, 1978. Gisik melampar mulai dari titik surut terendah rata-rata hingga zona supratidal yang hanya dipengaruhi oleh proses-proses bahari secara periodik, misalnya saja sewaktu terjadi badai. Gisik dapat ditutupi oleh gumuk eolus. Sistem pesisir-paparan berubah ke arah darat menjadi dataran pantai. Dataran pantai umumnya dibatasi ke arah laut oleh sebuah laguna. Masuknya sungai-sungai kecil ke dalam laguna dapat menyebabkan terbentuknya delta hulu teluk bay-head delta. 8.2.5 Estuarium Estuarium adalah lembah sungai yang tertutup massa air Dalrymple dkk, 1992. Estuarium dicirikan oleh input sedimen baik dari sungai maupun dari laut. Pada bagian hulunya, estuarium mendapatkan pasokan sedimen dari sungai. Jika input fluvial kuat, maka akan terbentuk delta muara teluk bay-head delta. Jika input fluvial lemah dan arus pasut relatif kuat, maka alur-alur sungai akan dipengaruhi oleh pasut dan berubah ke arah hilir menjadi alur pasut tidal channel. Muara estuarium berkisar mulai dari muara estuarium yang didominasi oleh proses-proses gelombang hingga estuarium yang didominasi oleh proses-proses pasut. Hal itu pada gilirannya memungkinkan estuarium untuk dibagi menjadi dua kategori utama Dalrymple dkk, 1992. Dalam estuarium yang didominasi oleh proses-proses gelombang, proses-proses pengangkutan pasir di sepanjang pesisir dan di pantai menyebabkan terakumulasinya suatu sumbat pasir pada hulu estuarium gambar 8-3a. Sumbat pasir itu umumnya terdiri dari dua unsur: a gosong beserta washover deposits yang berasosiasi dengannya; dan b sumbi pasut yang memotong- motong gosong sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pertukaran arus pasut dengan estuarium serta menyebabkan terbentuknya flood tidal delta. Ke arah darat dari sumbat pasir, bagian tengah estuarium merupakan suatu zona energi rendah yang dicirikan oleh fasies lumpur. Sumbat pasir, lumpur bagian tengah cekungan, dan delta hulu teluk secara bersama-sama merupakan trio bagian dari estuarium yang didominasi oleh gelombang. Di lain pihak, pasut kuat memastikan adanya proses pertukaran aktif antara estuarium dan laut terbuka serta menghambat pembentukan delta hulu teluk, cekungan yang ditempati oleh lumpur, dan sumbat pasir gambar 8-3b. Sebagai gantinya, dalam estuarium yang didominasi oleh pasut, akan terbentuk sederetan gosong pasir yang ditutupi oleh gumuk. Deretan gosong itu berubah secara berangsur ke arah darat menjadi sandflat, kemudian pada alur-alur yang dipengaruhi oleh pasut, dan akhirnya pada alur-alur sungai. Meskipun cekungan tengah yang diisi oleh lumpur tidak berkembang, namun dalam sistem estuarium yang didominasi oleh pasut dapat terbentuk suatu zona yang analog dengan cekungan itu Dalrymple dkk, 1992. Zona itu terletak pada sisi-darat dari estuarium pasir yang didominasi oleh pasut serta dicirikan oleh adanya perubahan yang sistematis 78 tipe-tipe alulr lurus-berkelok-lurus. Perubahan itu mencerminkan perubahan kesetimbangan antara proses-proses fluvial dengan proses-proses pasut. Pada ujung sisi-laut dari estuarium yang didominasi oleh pasut, pengaruh pasut sangat dominan dan proses pengangkutan pada sisi itu praktis mengarah ke hulu. Pada sisi-darat dari sistem tersebut, pengaruh fluvial sangat dominan dan proses pengangkutan pada sisi itu praktis mengarah ke laut. Diantara kedua ujung tersebut, terdapat suatu zona konvergensi beban dasar yang dicirikan oleh adanya alur yang berkelok-kelok serta oleh partikel-partikel sedimen yang halus. 8.3 SEKUEN DALAM PAKET ENDAPAN PARALIK 8.3.1 Batas Sekuen dan Penorehan Lembah