dkB = q – 1 dkAB = p – 1q – 1
dkG = N – pq dkT = N – 1
RKA = dkA
JKA
RKB = dkB
JKB
RKAB = dkAB
JKAB
RKG = dkG
JKG
dengan: N = banyaknya seluruh amatan
n
ij
= ukuran sel ij n
h
= rataan harmonic frekuensi seluruh sel p = banyaknya baris
q = banyaknya kolom SS
ij
= jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij
ij
AB = rataan pada sel ij A
i
= jumlah rataan dalam baris ke i B
j
= jumlah rataan dalam kolom ke j G = jumlah rataan semua sel
5. Uji Lanjut
Apabila dalam uji hipotesis di atas ternyata H ditolak maka untuk
mengetahui kelompok mana yang lebih baik untuk selanjutnya akan dilakukan uji komparasi ganda dengan metode SCHEFFE Budiyono, 2004: 214 sebagai
berikut. Untuk komparasi rataan antar baris
1. Hipotesis: H
: µ
i.
= µ
j.
H
1
: µ
i.
≠ µ
j.
2. α = 0,05
3. Statistik uji yang digunakan: F
i . – j .
= n
1 n
1 RKG
X X
. j
. i
2 .
j .
i
+ −
dengan: F
i . – j .
= F
obs
pada pembandingan baris ke – i dan baris ke – j
i
X . = rataan pada baris ke – i
j
X
.
= rataan pada baris ke – j RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
n
i
. = ukuran sample pada baris ke – i
n
j .
= ukuran sample pada baris ke – j
4. Daerah kritik: DK = {F
.
| F
.
p-1 F
α; p-1,N-pq
} Untuk komparasi rataan antar kolom
1. Hipotesis: H
: µ
.i
= µ
.j
H
1
: µ
.i
≠ µ
.j
2. α = 0,05
3. Statistik uji yang digunakan: F
. i – . j
= n
1 n
1 RKG
X X
j .
i .
2 j
. i
.
+ −
dengan:
F
. i – . j
= F
obs
pada pembandingan kolom ke – i dan kolom ke – j
i .
X = rataan pada kolom ke – i
j .
X = rataan pada kolom ke – j RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
n
. i
= ukuran sample pada kolom ke – i n
. j
= ukuran sample pada kolom ke – j
4. Daerah kritik: DK = {F | F q-1 F
α; q-1,N-pq
} Untuk komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama:
1. Hipotesis: H
: µ
ij
= µ
kj
H
1
: µ
ij
≠ µ
kj
2. α = 0,05
3. Statistik uji yang digunakan:
F
ij – kj
= n
1 n
1 RKG
X X
kj ij
2 kj
ij
+ −
dengan: F
ij – kj
= F
obs
pada pembandingan sel ke – ij dan kolom ke – kj
ij
X
= rataan pada sel ke – ij
.kj
X = rataan pada sel ke – kj RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
n
ij
= ukuran sample pada sel ke – ij n
kj
= ukuran sample pada sel ke – kj
4. Daerah kritik: DK = {F | F pq-1 F
α; pq-1,N-pq
} Untuk komparasi rataan antar sel pada baris yang sama:
1. Hipotesis: H
: µ
ij
= µ
ik
H
1
: µ
ij
≠ µ
ik
2. α = 0,05
F
ij – ik
= n
1 n
1 RK
X X
ik ij
g 2
ik ij
+ −
dengan: F
i j – ik
= F
obs
pada pembandingan sel ke – ij dan kolom ke – ik
ij
X
= rataan pada sel ke – ij
.ik
X = rataan pada sel ke – ik RKG = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi
n
ij
= ukuran sample pada sel ke – ij n
ik
= ukuran sample pada sel ke – ik
4. Daerah kritik: DK = {F | F pq-1 F
α; pq-1,N-pq
}
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil Uji Coba Angket
Angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar matematika terdiri dari 44 butir pertanyaan. Sebelum digunakan sebagai alat ukur terlebih
dahulu dilakukan analisis validitas, reliabilitas dan konsistensi internal terhadap angket tersebut. Untuk menganalisis validitas soal ini dilakukan dengan expert
judgement , dengan validator Drs. Suparno, M.Pd, dosen pada program studi
pendidikan sosiologi dan anstropologi FKIP UNS Surakarta. Sedangkan untuk menganalisis reliabilitas dan konsistensi internal angket diuji cobakan kepada 39
orang siswa SMA Negeri I Surakarta. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut. a. Validitas angket
Dari uji validitas angket mengenai motivasi belajar matematika yang dilakukan dengan expert judgement, validator menyatakan bahwa dari 44 butir
soal yang divalidasi semua butir soal valid dan dapat digunakan untuk melakukan tes uji keseimbangan. Mengenai validasi selengkapnya dapat
dilihat pada Lampiran 3. b. Reliabilitas angket
Dalam melakukan uji reliabilitas angket digunakan Teknik Crobach Alpha dengan kriteria uji yaitu : ”Soal dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas soal
r
11
≥ 0,70”. Dari analisis reliabilitas angket diperoleh hasil r
11
= 0,9005 ≥
0,70. Yang berarti angket tersebut reliabel. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
c. Konsistensi internal Untuk uji konsistensi internal angket criteria uji yang digunakan adalah : ”Jika
indeks konsistensi internal untuk butir ke–i kurang dari 0,30 maka butir