Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil Uji Coba Angket

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Hasil Uji Coba Instrumen 1. Hasil Uji Coba Angket

Angket yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar matematika terdiri dari 44 butir pertanyaan. Sebelum digunakan sebagai alat ukur terlebih dahulu dilakukan analisis validitas, reliabilitas dan konsistensi internal terhadap angket tersebut. Untuk menganalisis validitas soal ini dilakukan dengan expert judgement , dengan validator Drs. Suparno, M.Pd, dosen pada program studi pendidikan sosiologi dan anstropologi FKIP UNS Surakarta. Sedangkan untuk menganalisis reliabilitas dan konsistensi internal angket diuji cobakan kepada 39 orang siswa SMA Negeri I Surakarta. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut. a. Validitas angket Dari uji validitas angket mengenai motivasi belajar matematika yang dilakukan dengan expert judgement, validator menyatakan bahwa dari 44 butir soal yang divalidasi semua butir soal valid dan dapat digunakan untuk melakukan tes uji keseimbangan. Mengenai validasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 3. b. Reliabilitas angket Dalam melakukan uji reliabilitas angket digunakan Teknik Crobach Alpha dengan kriteria uji yaitu : ”Soal dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas soal r 11 ≥ 0,70”. Dari analisis reliabilitas angket diperoleh hasil r 11 = 0,9005 ≥ 0,70. Yang berarti angket tersebut reliabel. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. c. Konsistensi internal Untuk uji konsistensi internal angket criteria uji yang digunakan adalah : ”Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke–i kurang dari 0,30 maka butir tersebut harus dibuang”. Dari analisis konsistensi internal angket yang dilakukan diperoleh hasil 41 butir pertanyaan memenuhi syarat konsisten dan 3 butir pertanyaan tidak konsisten. Adapun butir-butir pertanyaan angket yang tidak konsisten adalah: butir nomer 26 dengan indek konsistensi internal 0,028; butir nomer 41 dengan indek konsistensi internal 0,028, dan butir nomer 44 dengan indek konsistensi internal 0,143. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan hasil analisis dalam uji coba angket tersebut maka banyaknya butir pertanyaan angket yang memenuhi syarat kelayakan sebanyak 41 butir pertanyaan, namun untuk menyederhanakan perhitungan hanya akan digunakan 40 butir pertanyaan saja. Adapun butir pertanyaan yang tidak digunakan ialah butir-butir pertanyaan nomer: 8, 26, 41, dan 44. 2. Hasil Uji Coba Soal Tes Prestasi Belajar a. Uji coba soal tes yang digunakan untuk uji keseimbangan Soal tes yang digunakan untuk uji keseimbangan terdiri dari 35 butir soal tes prestasi belajar matematika mengenai persamaan kuadrat. Sebelum digunakan sebagai alat ukur terlebih dahulu dilakukan analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap soal tes tersebut. Untuk menganalisis validitas soal tes ini dilakukan dengan expert judgement, dengan validator Drs.Kismanto, M.Pd, ketua MGMP Matematika Kota Surakarta yang sekaligus sebagai pengajar matematika di kelas X SMA Negeri 6 Surakarta. Sedangkan untuk menganalisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesulitan soal dicobakan kepada 40 orang siswa SMA Negeri I Surakarta dengan waktu 105 menit. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. 1. Validitas soal tes Dari uji validitas soal tes prestasi belajar mengenai persamaan kuadrat yang dilakukan dengan expert judgement, validator menyatakan bahwa dari 35 butir soal tes yang divalidasi semua butir soal valid dan dapat digunakan untuk melakukan tes uji keseimbangan. Mengenai validasi selengkapnya selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 9. 2. Reliabilitas soal tes Dalam melakukan uji reliabilitas soal tes persamaan kuadrat dengan Teknik Crobach Alpha digunakan kriteria uji yaitu: ”Soal dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas soal r 11 ≥ 0,70”. Dari analisis reliabilitas soal tes tersebut diperoleh hasil r 11 = 0,8829 ≥ 0,70. Yang berarti soal tes tersebut reliabel. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10. 3. Daya pembeda soal tes Sedangkan kriteria uji yang digunakan dalam uji daya pembeda soal tes persamaan kuadrat adalah: ” Daya pembeda dinyatakan sigmifikan jika d ≥ 0,30”. Dari analisis daya pembeda soal tes tersebut diperoleh hasil 30 butir soal signifikan dan 5 butir soal tidak signifikan. Adapun butir-butir soal yang tidak signifikan adalah: soal nomer 8 mempunyai nilai d = 0,273; soal nomer 12 mempunyai nilai d = 0,091; soal nomer 28 mempunyai nilai d = 0,091; soal nomer 29 mempunyai nilai d = 0; dan soal nomer 34 mempunyai nilai d = 0,273. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 11. 4. Tingkat kesukaran soal tes Adapun kriteria uji yang digunakan dalam uji tingkat kesukaran soal tes persamaan kuadrat adalah: ”Butir soal akan digunakan bila memenuhi syarat: 0,30 ≤ p ≤ 0,70”. Dari analisis tingkat kesukaran soal tes tersebut diperoleh hasil 31 butir soal memenuhi syarat dan 4 butir soal tes tidak memenuhi syarat. Adapun butir-butir soal tes yang tidak memenuhi syarat adalah: soal nomer 12 mempunyai nilai p = 0,9; soal nomer 28 mempunyai nilai p = 0,9; soal nomer 29 mempunyai nilai p = 0,9; dan soal nomer 34 mempunyai nilai p = 0,85. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12. Berdasarkan hasil analisis dalam uji coba soal tes mengenai persamaan kuadrat tersebut maka banyaknya soal tes yang memenuhi syarat kelayakan sebanyak 30 butir soal tes, Adapun butir soal tes yang tidak digunakan ialah butir-butir soal nomer: 8, 12, 28, 29, dan 34.

b. Uji coba soal tes yang digunakan untuk uji hipotesis penelitian

Soal tes yang digunakan dalam uji hipotesis penelitian terdiri dari 30 butir soal tes matematika mengenai pertidaksamaan kuadrat dan rasional. Seperti dilakukan pada soal tes yang terdahulu, sebelum digunakan sebagai alat ukur terlebih dahulu dilakukan analisis validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran terhadap soal tes ini. Untuk menganalisis validitas soal tes dilakukan dengan expert judgement, dengan validator Drs. Kismanto, M.Pd, ketua MGMP Matematika Kota Surakarta yang sekaligus sebagai pengajar matematika di kelas X SMA Negeri 6 Surakarta. Sedangkan untuk menganalisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesulitan soal dicobakan kepada 40 orang siswa SMA Negeri I Surakarta dengan waktu 105 menit. Sedangkan untuk menganalisis reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesulitan soal tes dicobakan kepada 40 orang siswa SMA Negeri I Surakarta dengan waktu 90 menit. Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut. 1. Validitas soal tes Dari uji validitas soal tes prestasi belajar mengenai pertidaksamaan kuadrat dan rasional yang dilakukan dengan expert judgement, validator menyatakan bahwa dari 30 butir soal tes yang divalidasi semua butir soal valid dan dapat digunakan untuk melakukan tes uji hipotesis penelitian. Mengenai validasi selengkapnya selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16. 2. Reliabilitas soal tes Seperti yang dilakukan pada uji reliabilitas soal tes sebelumnya uji reliabilitas soal tes pertidaksamaan kuadrat dan rasional dengan Teknik Crobach Alpha digunakan kriteria uji adalah: ”Soal dikatakan reliabel jika indeks reliabilitas soal r 11 ≥ 0,70”. Sedang dari analisis reliabilitas soal tes tersebut diperoleh hasil r 11 = 0,8568 ≥ 0,70. Yang berarti soal tes tersebut reliabel. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17. 3. Daya pembeda soal tes Kriteria uji yang digunakan dalam uji daya pembeda soal tes pertidaksamaan kuadrat dan rasional adalah : ” Daya pembeda dinyatakan sigmifikan jika d ≥ 0,30”. Dari analisis daya pembeda soal tes tersebut diperoleh hasil 27 butir soal signifikan dan 3 butir soal tidak signifikan. Adapun butir-butir soal yang tidak signifikan adalah: soal nomer 6 mempunyai nilai d = 0,273; soal nomer 14 mempunyai nilai d = 0,182; dan soal nomer 17 mempunyai nilai d = 0,091. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. 4 Tingkat kesukaran soal Kriteria uji yang digunakan dalam uji tingkat kesukaran soal tes pertidaksamaan kuadrat dan rasional adalah : ”Butir soal akan digunakan bila memenuhi syarat: 0,30 ≤ p ≤ 0,70”. Dari analisis tingkat kesukaran soal tes tersebut diperoleh hasil 27 butir soal memenuhi syarat dan 3 butir soal tidak memenuhi syarat. Adapun butir-butir soal yang tidak memenuhi syarat adalah: soal nomer :14 mempunyai nilai p = 0,95; soal nomer 17 mempunyai nilai p = 0,85; dan soal nomer 23 mempunyai nilai p = 0,225. Mengenai perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19. Berdasarkan hasil analisis dalam uji coba soal tes mengenai pertidaksamaan kuadrat dan rasional tersebut maka banyaknya soal tes yang memenuhi syarat kelayakan adalah sebanyak 26 butir soal tes, namun untuk menyederhanakan perhitungan hanya digunakan 25 butir soal saja. Adapun butir soal tes mengenai pertidaksamaan kuadrat dan rasional yang tidak digunakan ialah butir-butir soal nomer : 6, 14, 17, 23, dan 26.

B. Deskripsi Data

Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPU

0 3 99

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Semester Genap di SMK Negeri

0 5 17

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA SMP Eksperimen Pembelajaran Matematika Melalui Problem Solving Learning Dan Problem Posing Learning Ditinjau Dari Motivasi Siswa Terhadap Prestasi Belajar (P

0 3 18

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN Implementasi Strategi Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Muhamma

0 2 20

IMPLEMENTASI STRATEGI PROBLEM POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN Implementasi Strategi Problem Posing Dalam Pembelajaran Matematika Terhadap Kemampuan Kognitif Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Muhamma

0 3 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PROBLEM BASED Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 2 16

PENDAHULUAN Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 3 6

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA Pembelajaran Matematika Melalui Problem Based Learning dan Problem Posing Ditinjau dari Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII.

0 3 15

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DAN PROBING- PROMPTING Pembelajaran Matematika Melalui Strategi Pembelajaran Problem Posing Dan Probing- Prompting Ditinjau Dari Keaktifan Belajar Siswa Mtsn Ngawi.

0 1 11

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM POSING DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 4 Delanggu T

0 0 16