123. Dalam penelitian ini metode tes digunakan untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar matematika siswa sebelum dan sesudah melakukan
penelitian. Prestasi belajar siswa sebelum penelitian diperlukan dalam melakukan uji keseimbangan dan prestasi belajar siswa sesudah penelitian digunakan untuk
keperluan uji hipotesis. Adapun tes prestasi belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam
menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan Saifuddin Azwar, 2003: 9.
2. Uji Coba Angket
Guna menjamin bahwa angket yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi kelayakan, sebelum digunakan angket akan di uji coba terlebih dahulu.
Adapun uji coba angket yang dilakukan adalah: validitas, reliabilitas dan konsistensi internal.
a. Uji validitas angket Saifuddin Azwar, 2003 Dalam penelitian ini jenis validitas angket yang diutamakan adalah validitas
isi. Validitas isi menunjukkan sejauh mana aitem-aitem dalam angket mencakup keseluruhan kawasan isi yang hendak di ukur oleh tes itu isinya
harus tetap relevan dan tidak keluar dari batasan tujun pengukuran. Pengujian validitas isi tidak melalui analisis statistik tetapi analisis rasional yaitu dengan
melihat apakah aitem-aitem tes telah ditulis sesuai dengan blue-printnya. Sesuai dengan uraian di atas uji validitas angket dalam penelitian dilakukan
dengan expert judgement. b. Uji reliabilitas.angket
Dalam melakukan uji reliabilitas angket dalam penelitian ini digunakan Teknik Cronbach Alpha Budiyono, 2003: 70:
r
11
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
∑
2 t
2 i
s s
- 1
1 n
n
dengan: r
11
= indeks reliabilitas angket n = banyaknya butir angket
2 i
s = variansi butir ke-i, i = 1, 2, . . . , n
2 t
s = variansi skor-skor yang diperoleh subyek uji coba Kriteria Uji:
Angket dikatakan reliabel jika r
11
≥ 0,70 c. Uji Konsistensi Internal Angket
Untuk menentukan konsistensi internal masing masing butir dilihat dari korelasi antara butir-butir tersebut dengan skor totalnya. Adapun yang uji
konsistensi internal angket dalam penelitian ini digunakan rumus dari Karl Pearson berikut Budiyono, 2003: 65:
r
xy
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− Y
Y n
X -
X n
Y X
- XY
n
2 2
2 2
dengan: r
xy
= indeks konsistensi internal untuk butir ke i n = banyaknya subyek yang dikenai angket
X = skor untuk butir ke i dari subyek uji coba Y = total skor dari subyek uji coba
Kriteria Uji: Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke i kurang dari 0,30 maka
butir tersebut harus dibuang.
3. Uji Coba Soal Tes Prestasi Belajar
Seperti halnya dengan angket, guna menjamin bahwa soal tes prestasi belajar yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi kelayakan, sebelum
digunakan soal tes prestasi belajar akan diuji coba terlebih dahulu. Adapun uji
coba soal tes prestasi belajar yang dilakukan adalah: validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal.
a. Uji validitas soal tes prestasi belajar Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Tipe validitas terbagi
atas validitas isi, validitas konstrak, dan validitas berdasar kriteria. Dalam penyusunan dan pengembangan tes prestasi belajar tipe validitas yang
terpenting adalah validitas isi, yaitu sejauh mana item-item dalam tes memang telah sesuai untuk mengukur prestasi yang domainnya telah dibatasi secara
spesifik Saifuddin Azwar, 2003: 178. Untuk menganalisis validitas tersebut dapat dilakukan secara rasional dan
dapat pula dilakukan secara empiris. Yang dapat dilakukan secara rasional adalah validitas isi dan validitas konstruk. Subino, 1987: 119.
Sesuai dengan uraian di atas uji validitas soal tes prestasi belajar dalam penelitian dilakukan dengan expert judgement.
b. Uji reliabilitas soal tes prestasi belajar Estimasi reliabilitas soal tes prestasi belajar dapat dilakukan melalui salah satu
pendekatan umum, yaitu metode satu kali tes, metode tes ulang dan metode bentuk sejajar Budiyono, 2003: 66 Dengan pertimbangan efisiensi maka
dalam penelitian ini pendekatan yang dipakai adalah metode satu kali tes. Adapun rumus yang digunakan adalah dalam uji reliabilitas ini adalah, Teknik
Cronbach Alpha: r
11
= ⎟
⎟ ⎠
⎞ ⎜
⎜ ⎝
⎛ ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ −
∑
2 t
2 i
s s
- 1
1 n
n dengan:
r
11
= indeks reliabilitas soal n = banyaknya butir soal
2 i
s = variansi butir ke-i , i = 1, 2, . . . , n
2 t
s = variansi skor-skor yang diperoleh subyek uji coba dan kriteria uji:
Soal dikatakan reliabel jika r
11
≥ 0,70 c. Uji daya pembeda soal prestasi belajar
Daya Pembeda item adalah kemampuan aitem dalam membedakan antara siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai
kemampuan rendah. Suatu aitem dikatakan mempunyai daya pembeda tinggi haruslah dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar subyek
kelompok tinggi dan tidak dapat dijawab dengan benar oleh semua atau sebagian besar subyek kelompok rendah. Semakin besar perbedaan antara
proporsi penjawab benar dari kelompok tinggi dan dari kelompok rendah, semakin besarlah daya beda suatu aitem Saifuddin Azwar, 2003: 137.
Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: d
=
T iT
N n
–
R iR
N n
dengan: n
iT
= Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok tinggi. N
T
= Banyaknya penjawab dari kelompok tinggi. n
iR
= Banyaknya penjawab aitem dengan benar dari kelompok rendah. N
R
= Banyaknya penjawab dari kelompok rendah. Kriteria Uji:
Daya pembeda dinyatakan memenuhi syarat jika d ≥ 0,3
d. Uji tingkat kesukaran Tingkat Kesukaran soal didefinisikan sebagai proporsi persentase subyek
yang menjawab soal itu dengan benar Sumadi Suryabrata, 1987: 12. Makin besar banyak siswa yang menjawab benar berarti makin mudah butir soal itu
Ratna Sajekti Rusli, 1988: 33. Untuk menghitung Tingkat Kesukaran setiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut Saifudin Azwar, 2003: 134:
p = N
n
i
dengan: p = Indeks Kesukaran
n
i
= banyaknya siswa yang menjawab aitem dengan benar N = banyaknya siswa yang menjawab aitem
Kriteria Uji: Butir soal akan digunakan bila memenuhi syarat: 0,3
≤ p ≤ 0,7.
E. Teknik Analisis Data 1.