total pola polikultur lebih besar dibandingkan dengan pendapatan atas biaya tunai dan total pola monokultur.
Tabel 13 Hasil uji beda pendapatan monokultur ikan mas dengan polikultur ikan mas dan nila
Pola Usahatani Pendapatan Usahatani Rptahun
Atas biaya tunai Atas biaya total
Monokultur : Ikan Mas
Max Min
Mean Max
Min Mean
64.431.000 11.256.000
38.750.833 55.915.574 2.440.574
29.767.074 Polikultur :
Ikan Mas dan Nila
99.011.000 8.011.000
56.028.667 87.614.574
3.114.574 46.545.241
Uji Beda Statistik Sig 2-tailed
0,001 Sig 2-tailed
0,001 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Taraf Signifikansi α : 5 persen
Tabel 13 juga menunjukkan hasil pendapatan maksimum atas biaya tunai dan biaya total dari pola polikultur sebesar Rp 99.011.000 dan Rp 87.614.574
lebih besar dibandingkan dengan pendapatan maksimum atas biaya tunai dan biaya total dari pola monokultur sebesar Rp 64.431.000 dan Rp 55.915.574. Hal
ini berarti bahwa petani monokultur dan polikultur lainnya mempunyai potensi untuk meningkatkan pendapatan atas biaya tunai dan biaya total sebesar nilai
maksimum tersebut.
6.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Pola Usahatani
Model regresi logit akan diduga untuk menganalisis pengaruh variabel –
variabel penjelas independent variable terhadap peluang petani dalam pemilihan pola usahatani budidaya ikan mas dan nila yang lebih baik dari segi finansial.
Variabel independen yang diduga mempengaruhi keputusan tersebut diantaranya adalah lama pendidikan formal PDDKN, luas areal KJA LAKJA, umur petani
UMR, jumlah tanggungan keluarga JTK, lama usaha budidaya ikan LMUB, dan pendapatan PDPT. Variabel dependen dalam model Zi ini merupakan
output kualitatif yaitu keputusan petani dalam memilih budidaya ikan secara polikultur i=1 dan keputusan petani dalam memilih budidaya ikan secara
monokultur i=0. Pengolahan data akan dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.
Tabel 14 Hasil Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Petani untuk Pemilihan Pola Usahatani
Predictor Coef
Sig Odds Ratio
Constant -8,693
0,003 UMR
0,050 0,158
1,052 PDDK
0,168 1,183
LMUB 0,100
1,106 JTK
PDPT 1,075
0,003 2,930
1,003 Log - Likelihood = 63,684
Test that all slopes are zero ; G = 19,313 ; Df = 5 ; Sig = 0,002 Goodness of fit
Cox snell R Square = 0,275 Nagelkerke R Square = 0,367
Hosmer and Lemeshow Test ; Chi-Square = 8,029 ; Df = 8 ; Sig = 0,431 Classification Table
Overall Precentage = 70 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Signifikansi pada taraf ny ata α a : 15 persen
Berdasarkan hasil uji-G di pada tabel 14 diperoleh p-value 0,002 p-value α Sig pada tabel Omnibus Test of Model Coefficients maka tolak
artinya secara bersama-sama variable Independent berpengaruh terhadap Zi. Dari hasil
analisis regresi logistik -2 Log likelihood sebesar 63,684, Cox and Snell R Square sebesar 0,275 dan Nagelkerke R Square sebesar 0,367. Besarnya nilai
Nagelkerke R Square menunjukkan kemampuan empat peubah bebas dalam menjelaskan pemilihan pola usahatani sebesar 27,5 persen sedangkan sebesar 72,5
persen dijelaskan oleh faktor lain diluar model. Hasil uji goodness of fit dapat dilihat dengan melihat nilai chi
–square dalam Tabel Hosmer and Lemeshow Test Lampiran 1. Berdasarkan pengolahan data, nilai chi-square sebesar 0,431 Sig
pada Tabel Hosmer and Lemeshow Test, berarti nilai Sig α = 15 persen. Selain
itu, nilai Overall Percentage diperoleh 70 persen artinya Kebaikan model dalam mengklasifikasikan Z sebesar 70 persen. Hasil analisis regresi logistik juga
menunjukkan peubah bebas yang berpengaruh nyata dalam taraf alpha. Hal ini terlihat dari
besarnya nilai Sig α dan hipotesis Interpretasi peubah bebas
yang berpengaruh nyata maupun tidak nyata akan dijelaskan dalam subbab berikut ini :