VII SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
1. Pendapatan rata-rata yang dihasilkan dari perhitungan per unit pola usahatani polikultur lebih menguntungkan dibandingkan dengan pola usahatani
monokultur. Rata – rata Pendapatan atas biaya total dari pola polikultur dan
monokultur adalah Rp 46.545.241tahun dan Rp 29.767.074tahun. Rata –
rata Pendapatan polikultur sebesar 36 persen lebih besar dari pendapatan monokultur. Tingkat pendapatan petani pola polikultur secara statistik
berbeda nyata dengan pendapatan petani pola monokultur.
2.
Faktor – faktor sosial ekonomi yang berpengaruh nyata terhadap keputusan
petani dalam menentukan pilihan sistem budidaya ikan adalah tingkat pendidikan formal petani PDDK, jumlah tanggungan anggota keluarga
petani JTK, pengalaman melakukan usaha budidaya ikan LMUB, dan pendapatan petani PDPT.
7.2 Saran
1. Usaha budidaya ikan dalam KJA sistem polikultur dapat memberikan keuntungan yang besar serta produksi ikan yang maksimal. Hal ini menarik
perhatian masyarakat sekitar dan pendatang untuk terus melakukan usaha budidaya, sehingga menyebabkan populasi KJA terus bertambah setiap
tahunnya. Pemerintah daerah seharusnya mengontrol perkembangan jumlah KJA melalui penerapan regulasi yang bertujuan untuk mengendalikan
populasi KJA di Waduk Jatiluhur. 2. Perlu adanya perhatian secara serius antara pihak pengelola PJT II dan
Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Puwakarta terhadap penurunan kualitas lingkungan waduk akibat limbah sisa pakan dan bahan pencemar
yang semakin bertambah. Bentuk perhatian ini dapat diwujudkan melalui kegiatan penyuluhan kepada petani tentang cara pemberian pakan yang
optimal. Pola pemberian pakan yang disesuaikan dengan bobot ikan dan diberikan tiga kali sehari sehingga tidak banyak sisa pakan yang tidak
termakan.
3. Mengingat jumlah populasi KJA yang terus meningkat, maka pengadaan input benih dan pakan ikan serta material lain perlu dipersiapkan dengan
baik untuk memenuhi kebutuhan input yang terus meningkat.