6.1.2 Biaya Usahatani
Biaya usahatani untuk budidaya ikan mas dan ikan nila baik secara monokultur maupun polikultur terbagi atas tiga komponen biaya yaitu biaya
variabel, biaya tetap dan biaya yang diperhitungkan tidak tunai. Biaya variabel terdiri atas pembelian benih, pakan, dan upah tenaga kerja,sedangkan untuk biaya
tetap terdiri atas biaya SIUP Surat Izin Usaha Perikanan, biaya perawatan, dan retribusi ke PJT II. Tenaga kerja dalam usahatani terdiri dari tenaga kerja dalam
keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK
.
Tenaga kerja luar keluarga termasuk ke dalam komponen biaya variabel tunai sedangkan TKDK
termasuk komponen biaya non tunai. Usahatani budidaya ikan mas secara monokultur dan budidaya ikan mas dan nila secara polikultur yang dilakukan di
Waduk Jatiluhur menggunakan beberapa TKLK dan TKDK. Tenaga kerja yang digunakan adalah sama dari penebaran benih sampai panen. Sistem biaya pada
tenaga kerja yang dilakukan oleh petani budidaya adalah dengan memberikan upah atau bayaran kepada pekerja. Bayaran yang diberikan oleh pemilik kepada
pekerja dilihat secara keseluruhan kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan pekerja yaitu dimulai dari penebaran benih, pemeliharaan, perawatan jaring, sampai waktu
panen. Setiap jenis kegiatan pekerjaan dilakukan oleh tenaga kerja yang sama.
Penebaran benih ikan dilakukan petani sesuai dengan musim tanam dari masing- masing ikan. Kegiatan penebaran benih ini dilakukan selama satu hari.
Pemeliharaan ikan mas dan nila dengan memberikan pakan ikan setiap hari sebanyak tiga kali yaitu pada pagi, siang dan sore hari. Perawatan jaring dan
pembersihan kolam ikan dilakukan setiap habis panen. Sistem upah atau bayaran tenaga kerja pada usahatani budidaya ikan mas dan nila pada KJA secara
monokultur dan polikultur di Waduk Jatiluhur ini tidak dilakukan pembayaran disetiap kegiatan melainkan sistem yang diterapkan adalah pembayaran gaji
pekerja yang dibayar setiap bulan. Selain itu untuk biaya yang diperhitungkan terdiri dari biaya tenaga kerja
dalam keluarga dan penyusutan. Biaya penyusutan pada kontruksi KJA atau alat- alat yang digunakan pada usaha tersebut. Biaya penyusutan yang dihitung
berdasarkan banyaknya jumlah masing-masing barang atau kontruksi KJA
terhadap umur ekonomis dan teknisnya. Biaya penyusutan dikeluarkan bila alat- alat KJA atau kontruksi KJA sudah tidak dapat digunakan kembali dan harus
diganti yang baru. Biaya penyusutan ini bersifat diperhitungkan karena besarnya biaya yang dikeluarkan tersebut tidak dikeluarkan secara tunai Lampiran 6 - 7.
Perhitungan biaya yang dikeluarkan oleh petani sebagai responden dibedakan berdasarkan pola dan jenis usahatani yang dijalankan oleh petani
tersebut, yaitu budidaya ikan mas secara monokultur dalam satu unit keramba, budidaya ikan mas dan nila secara polikultur dalam satu unit keramba.
Tabel 8 Rincian biaya budidaya ikan mas secara Monokultur per unit KJA 14x14m selama satu tahun di Waduk Jatiluhur
Komponen Biaya Satuan
Jumlah Harga Satuan
Rp Periode
dalam satu
tahun Nilai
Rp
Biaya Variabel a. Benih Ikan Mas
10-12 cm KgMT
157 25.000
4 15.700.000
b. Pakan Jatra c. Tenaga Kerja luar
Keluarga
KgMT Orangbln
2.000 1
7.000 468.750
4 12
56.000.000 5.625.000
Total Biaya Variabel 1 77.325.000
Biaya Tetap a. Retribusi
Wajib PJT II
Unit 1
119.000 1
119.000 b. Perawatan KJA
Unit 1
1.000.000 1
1.000.000 Total Biaya Tetap 2
1.119.000 Biaya Tunai 1 + 2
78.444.000 Biaya Tidak Tunai
a. Tenaga Kerja
dalam Keluarga
b. Penyusutan KJA
Orangbln 1
281.250 12
3.375.000 5.690.426
Biaya Tidak Tunai 9.065.426
Total Biaya Usahatani 87.509.426
Sumber : Data Primer, diolah 2013
Dari Tabel 8 dapat dilihat total biaya usahatani yang dikeluarkan selama satu tahun untuk satu unit keramba jaring apung 4 kolam bagian atas adalah
sebesar Rp 87.509.426unittahun. Biaya ini sepenuhnya dkeluarkan oleh petani sebagai pembudidaya ikan mas didaerah penelitian, sedangkan biaya tunai yang
dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp 78.444.000unittahun dan biaya tidak tunai diperhitungkan yang dikeluarkan selama satu tahun sebesar Rp
9.065.426unittahun. Sementara itu untuk biaya tetap pada satu unit jaring apung
pola budidaya monokultur belum dikenakan SIUP dikarenakan jumlah petakan kolam belum melebihi lima petakan. Standar petakan kolam yang dikenakan SIUP
di Waduk Jatiluhur berdasarkan Perda no 6 tahun 2010 berkisar diantara 5 – 20
petakan kolam per tiga bulan. Tabel 9 Rincian biaya budidaya ikan mas dan nila secara Polikultur per unit KJA
14x14m selama satu tahun di Waduk Jatiluhur
Komponen Biaya Satuan
Jumlah Harga Satuan
Rp Periode
dalam satu
tahun Nilai
Rp
Biaya Variabel a. Benih Ikan Mas
10-12 cm KgMT
144 25.000
4 14.400.000
b. Benih Ikan Nila 10-12 cm
KgMT 153
18.000 2
5.508.000 c. Pakan Jatra
d. Tenaga Kerja Luar Keluarga
KgMT Orangbln
2.000 1
7.000 468.750
4 12
56.000.000 5.625.000
Total Biaya Variabel 1 81.533.000
Biaya Tetap a. Retribusi
Wajib PJT II
Unit 1
119.000 1
119.000 b. Perawatan KJA
Unit 1
1.000.000 1
1.000.000 Total Biaya Tetap 2
1.119.000 Biaya Tunai 1 + 2
82.652.000 Biaya Tidak Tunai
c. Tenaga Kerja dalam Keluarga
e Penyusutan KJA Orangbln
1 281.250
12 3.375.000
6.646.426 Biaya Tidak Tunai
10.021.426 Total Biaya Usahatani