Biaya Usahatani Analisis Usahatani
pola budidaya monokultur belum dikenakan SIUP dikarenakan jumlah petakan kolam belum melebihi lima petakan. Standar petakan kolam yang dikenakan SIUP
di Waduk Jatiluhur berdasarkan Perda no 6 tahun 2010 berkisar diantara 5 – 20
petakan kolam per tiga bulan. Tabel 9 Rincian biaya budidaya ikan mas dan nila secara Polikultur per unit KJA
14x14m selama satu tahun di Waduk Jatiluhur
Komponen Biaya Satuan
Jumlah Harga Satuan
Rp Periode
dalam satu
tahun Nilai
Rp
Biaya Variabel a. Benih Ikan Mas
10-12 cm KgMT
144 25.000
4 14.400.000
b. Benih Ikan Nila 10-12 cm
KgMT 153
18.000 2
5.508.000 c. Pakan Jatra
d. Tenaga Kerja Luar Keluarga
KgMT Orangbln
2.000 1
7.000 468.750
4 12
56.000.000 5.625.000
Total Biaya Variabel 1 81.533.000
Biaya Tetap a. Retribusi
Wajib PJT II
Unit 1
119.000 1
119.000 b. Perawatan KJA
Unit 1
1.000.000 1
1.000.000 Total Biaya Tetap 2
1.119.000 Biaya Tunai 1 + 2
82.652.000 Biaya Tidak Tunai
c. Tenaga Kerja dalam Keluarga
e Penyusutan KJA Orangbln
1 281.250
12 3.375.000
6.646.426 Biaya Tidak Tunai
10.021.426 Total Biaya Usahatani
92.673.426 Sumber : Data Primer, diolah 2013
Dari Tabel 9 dapat dilihat total biaya usahatani yang dikeluarkan selama satu tahun untuk satu unit keramba jaring apung 4 kolam bagian atas dan 1 kolam
bagian bawah adalah sebesar Rp 92.673.426unittahun. Biaya ini sepenuhnya dikeluarkan oleh petani sebagai pembudidaya ikan mas didaerah penelitian,
sedangkan biaya
tunai yang
dikeluarkan selama
satu tahun
Rp 82.652.000unittahun.
Biaya tidak tunai pola usahatani polikultur adalah sebesar Rp 10.021.426unittahun. Biaya tetap hanya dibayarkan kepada pihak PJT II
dalam bentuk retribusi wajib per tahun sebesar Rp 119.000 sebagai pengelola Waduk Jatiluhur.