Perikanan Budidaya TINJAUAN PUSTAKA
Subang”. Penelitian tersebut dianalisis dengan menggunakan Fungsi Produksi Cobb-Douglas
, uji kriteria Ekonometrika, dan Residual Rent untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani tambak polikultur. Analisisi
dampak ekonomi kegiatan budidaya tambak polikultur terhadap masyarakat lokal dianalisis dengan menggunakan Multiplier Effect. Hasil yang diperoleh dari
penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petai tambak yang diduga menggunakan model fungsi Cobb-Douglas adalah, hasil panen ikan
bandeng dan hasil panen udang windu. Nilai rent diperoleh dengan mengasumsikan semua tambak yang berstatus tanah milik petani tambak di Desa
Langensari yang berjumlah 71 hektar berproduksi dan melakukan tiga kali panen dalam satu tahun adalah Rp 1.066.847.630,00. Dampak ekonomi langsung yang
diterima oleh pemilik usaha sebesar 80,30, dampak ekonomi tidak langsung yang diterima oleh tenaga kerja lokal adalah 1,74 dan dampak ekonomi lanjutan
yang merupakan pengeluaran yang dilakukan oleh tenaga kerja lokal sebesar 77,42. Nilai Keynesian Income Multiplier sebesar 0,34. Ratio Income
Multiplier Tipe 1 sebesar 1,02 dan Ratio Income Multiplier Tipe II sebesar 1,25.
Besarnya rata-rata total pendapatan petani tambak polikultur yang tidak terdapat mangrove sebesar Rp 15.693.753,00hatahun, sedangkan rata-rata total
pendapatan petani tambak polikultur yang tidak terdapat mangrove sebesar Rp 10.701.683,00hatahun,
sehingga surplus
pendapatan sebesar
Rp 4.992.070,00hatahun.
Hesti Yunita Wulandari 2014 melakukan penelitian “Optimalisasi Usaha
Budidaya Tambak Ikan Bandeng di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten”. Penelitian ini dianalisis menggunakan 4
metode yaitu fungsi produksi Cobb-Douglas, Analisis Optimasi, Analisis Location Quotinent
dan Analisis Multiplier. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi produksi usaha budidaya
tambak ikan bandeng adalah bibit ikan bandeng, pakan, tenaga kerja pemeliharaan dan luas tambak. Tingkat penggunaan produksi optimal pada usaha budidaya
tambak ikan bandeng di daerah tersebut berdasarkan fungsi Cobb-Douglas adalah bibit ikan bandeng sebesar 519.699 kg per hektar per musim tanam, pakan sebesar
1.157.632 kg per hektar per musim tanam, pupuk sebesar 234.801 kg per hektar
per musim tanam, tenaga kerja pemeliharaan sebesar 93.491 HOK per hektar per musim tanam dan luas sebesar 3,3 hektar. Keuntungan yang dihasilkan pada
tingkat optimal yaitu Rp 19.516.800,00 per hektar per musim tanam. Kawasan budidaya ikan bandeng di Desa Tanjung Pasir telah memberikan kontribusi
terhadap perekonomian Kabupaten Tangerang dan dampak ekonomi terhadap masyarakat lokal. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai Location Quotient yang
lebih besar dari 1 serta nilai Keynesian Income Multipier sebesar 0,06.