6.1.1.3 Status Pekerjaan Petani Tambak
Sebagian lahan tambak yang berada di Kelurahan Marunda merupakan lahan turun temurun yang telah diwariskan oleh orang tua kepada para petani
tambak. Sebagian besar petani tambak Kelurahan Marunda telah menjadikan kegiatan budidaya tambak ikan bandeng dan udang windu sebagai salah satu
bagian dari kegiatan sehari-hari dan menggantungkan hidup mereka pada usaha budidaya tambak tersebut.
Pekerjaan sebagai petani tambak telah diajarkan turun temurun oleh keluarga. Tidak semua petani tambak menjadikan kegiatan usaha budidaya
tambak ini sebagai salah satu sumber penghidupan yang utama. Sebagian dari petani tambak juga memiliki pekerjaan diluar kegiatannya mengurus lahan
tambak, seperti wirausaha, buruh, satpam, tukang ojek, supir, kuli gali, hingga melakukan pekerjaan serabutan lainnya. Hal ini tentu berpengaruh pada kinerja
petani tambak dalam menjalankan usaha budidaya tambak ikan bandeng dan udang windu yang dimiliknya. Tidak fokusnya petani tambak dalam mengelola
usaha budidaya tambak ini dapat berpengaruh pada tingkat produksi dan pendapatan yang akan diperoleh petani tambak tersebut.
6.1.1.4 Lama Usaha Petani Tambak
Lahan tambak di Kelurahan Marunda telah di kelola oleh petani tambak setempat selama 9 hingga 35 tahun lamanya. Lamanya usaha tambak yang telah
dikelola oleh petani Kelurahan Marunda dapat dilihat dalam Tabel 11. Tabel 11 Karakteristik petani tambak berdasarkan lama usahanya
No Lama Usaha Tahun
Jumlah Orang Presentase
1 9-19
19 35,85
2 20-29
28 52,83
3 30 ke atas
6 11,32
Total 53
100,00 Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Berdasarkan Tabel 11, sebanyak 19 orang petani tambak telah menjalankan usaha budidaya tambak selama 9-19 tahun 35,85, sebanyak 28 orang petani
tambak telah menjalankan usaha budidaya tambak selama 20-29 tahun 52,83, dan sebanyak 6 orang petani tambak telah menjalankan usaha budidaya tambak
lebih dari 30 tahun 11,32. Lamanya usaha budidaya tambak yang paling