dijadikan pacuan kebijakan untuk mengontrol alih fungsi lahan tersebut. Skema operasional di atas ditampilkan secara sederhana dalam Gambar 1.
Keterangan : Ruang Lingkup Penelitian
Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran Operasional
Pertumbuhan Ekonomi
Peningkatan Kebutuhan Lahan
Industri Peningkatan
Kebutuhan Lahan Pemukiman
Peningkatan Penduduk
Alih Fungsi Lahan Pertanian
Pola dan Laju Alih Fungsi
Lahan Pertanian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Alih
Fungsi Lahan Pertanian Dampak
Ekonomi Penurunan
Produksi Padi
Analisis Laju Alih Fungsi
Lahan Pertanian
Faktor Mikro
Faktor Makro
Analisis Regresi
Logistik Analisis
Regresi Berganda
Perubahan Pendapatan
Petani
Rata-rata Selisih
Pendapatan Ketahanan
Pangan
Estimasi Dampak
Produksi
Implikasi Kebijakan Faktor
Kelembagaan
Analisis Deskriptif
IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu
Lokasi pengambilan data untuk penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dipilih karena di daerah tersebut banyak dibangun pemukiman
dan industri, padahal tata guna lahan di daerah tersebut pada saat ini mayoritas merupakan lahan sawah. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Desa
Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu. Desa tersebut dipilih karena pada daerah tersebut banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian. Proses pengumpulan data
primer dan sekunder dilakukan pada bulan Mei 2014 hingga Juni 2014.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui faktor-faktor mikro yang
mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat petani dan dampak terhadap pendapatan petani. Data tersebut didapat dari hasil penyebaran kuesioner dan
wawancara langsung dengan petani penggarap sekaligus pemilik lahan. Data sekunder digunakan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan yang terjadi, faktor-
faktor makro yang mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat wilayah, dan dampak terhadap produksi padi yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan.
Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Pertanian, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Kantor
Kecamatan, dan Kantor Desa.
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Metode pengambilan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah snowball sampling. Teknik snowball sampling merupakan bentuk dari non
probability sampling method. Metode ini dipilih karena jumlah populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara pasti. Cara ini dilakukan dengan mencari
sample pertama dan mewawancarainya. Setelah itu peneliti meminta sample pertama tadi untuk menunjukan orang lain yang sekiranya dapat diwawancarai
sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dan begitu pula seterusnya. Dalam hal ini