Penelitian Terdahulu yang Relevan

IV. METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu

Lokasi pengambilan data untuk penelitian yang dipilih adalah Kabupaten Cianjur. Lokasi ini dipilih karena di daerah tersebut banyak dibangun pemukiman dan industri, padahal tata guna lahan di daerah tersebut pada saat ini mayoritas merupakan lahan sawah. Studi kasus pada penelitian ini dilakukan di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu. Desa tersebut dipilih karena pada daerah tersebut banyak terjadi alih fungsi lahan pertanian. Proses pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan pada bulan Mei 2014 hingga Juni 2014.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui faktor-faktor mikro yang mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat petani dan dampak terhadap pendapatan petani. Data tersebut didapat dari hasil penyebaran kuesioner dan wawancara langsung dengan petani penggarap sekaligus pemilik lahan. Data sekunder digunakan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan yang terjadi, faktor- faktor makro yang mempengaruhi alih fungsi lahan di tingkat wilayah, dan dampak terhadap produksi padi yang dapat mempengaruhi ketahanan pangan. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Badan Pertanahan Nasional, Dinas Pertanian, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah, Kantor Kecamatan, dan Kantor Desa.

4.3 Metode Pengambilan Contoh

Metode pengambilan contoh yang digunakan pada penelitian ini adalah snowball sampling. Teknik snowball sampling merupakan bentuk dari non probability sampling method. Metode ini dipilih karena jumlah populasi yang akan diteliti tidak diketahui secara pasti. Cara ini dilakukan dengan mencari sample pertama dan mewawancarainya. Setelah itu peneliti meminta sample pertama tadi untuk menunjukan orang lain yang sekiranya dapat diwawancarai sesuai dengan kriteria yang diinginkan, dan begitu pula seterusnya. Dalam hal ini populasi yang akan diteliti tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sample. Responden dalam penelitian ini adalah petani setempat yang lahan usaha taninya pernah mengalami alih fungsi lahan dan tidak mengalami alih fungsi lahan. Pengambilan data primer dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner kepada responden. Penelitian yang dilaksanakan mengambil responden mengambil responden sebanyak 41 orang, dimana populasi dianggap menyebar normal.

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, yaitu metode analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Metode analisis deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memberikan penjelasan dan interpretasi data dan informasi pada tabulasi data. Metode analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui laju alih fungsi lahan, faktor yang mempengaruhinya, dan dampak dari alih fungsi lahan tersebut. Metode analisis kuantitatif yang digunakan adalah persamaan laju alih fungsi lahan, analisis regresi berganda, dan analisis uji beda rata-rata. Pengolahan data dan informasi yang didapat dilakukan secara manual dan menggunakan komputerisasi dengan program Microsoft office excel 2007, EViews 5.1, dan Statistical Program Service Solution 16.0. Tabel 4. Matriks Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Sumber Data Analisis Data 1. Menganalisis pola dan laju alih fungsi lahan di Kabupaten Cianjur. Data primer dengan melakukan wawancara dengan pihak yang terkait Data Sekunder Deskriptif 2. Mengidentifikasi faktor- faktor yang mempengaruhi alih fungsi lahan pertanian. Data primer dengan melakukan wawancara dengan responden Faktor Mikro : Analisis Regresi Logistik Faktor Makro : Analisis Regresi Berganda 3. Mengetahui kelembagaan lahan di Kabupaten Cianjur. Data Sekunder Deskriptif 4. Menganalisis dampak alih fungsi lahan terhadap pendapatan petani dan memperkirakan nilai kerugian produksi padi serta pengaruhnya terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur. Data primer dengan melakukan wawancara dengan responden Data Sekunder Analisis Pendapatan Estimasi Dampak Produksi 5. Menganalisis implikasi kebijakan yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Data Sekunder Deskriptif

4.4.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya, dengan tujuan menggambarkan secara sistematis, fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. Analisis deskriptif dapat digunakan pada berbagai jenis penelitian. Furchan 2004 menjelaskan, beberapa jenis penelitian deskriptif, yaitu: 1. Studi kasus Suatu penyelidikan intensif tentang individu, dan atau unit sosial yang dilakukan secara mendalam dengan menemukan semua variabel penting tentang perkembangan individu atau unit sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini dimungkinkan ditemukannya hal-hal tak terduga kemudian dapat digunakan untuk membuat hipotesis. 2. Survei Studi jenis ini merupakan studi pengumpulan data yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel dan bukan tentang individu. Berdasarkan ruang lingkupnya sensus atau survai sampel dan subyeknya hal nyata atau tidak nyata, sensus dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori, yaitu: sensus tentang hal-hal yang nyata, sensus tentang hal-hal yang tidak nyata, survei sampel tentang hal-hal yang nyata, dan survei sampel tentang hal-hal yang tidak nyata. 3. Studi perkembangan Studi ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh informasi yang dapat dipercaya bagaimana sifat-sifat anak pada berbagai usia, bagaimana perbedaan mereka dalam tingkatan-tingkatan usia itu, serta bagaimana mereka tumbuh dan berkembang. Hal ini biasanya dilakukan dengan metode longitudinal dan metode cross-sectional. 4. Studi tindak lanjut Studi yang menyelidiki perkembangan subyek setelah diberi perlakukan atau kondisi tertentu atau mengalami kondisi tertentu. 5. Analisis dokumenter Studi ini sering juga disebut analisis isi yang juga dapat digunakan untuk menyelidiki variabel sosiologis dan psikologis. 6. Analisis kecenderungan Analisis yang digunakan untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang dengan memperhatikan kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. 7. Studi korelasi Jenis penelitian deskriptif yang bertujuan menetapkan besarnya hubungan antar variabel yang diteliti. Penelitian deskriptif mempunyai langkah-langkah penting sebagai berikut : a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui metode deskriptif. b. Membatasi dan merumuskan permasalahn secara jelas. c. Menetukan tujuan dan manfaat penelitian. d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan. e. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis penelitian. f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini menetukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul data, dan menganalisis data. g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik statistika yang relevan. h. Membuat laporan penelitian. Berdasarkan teori diatas, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif studi kasus. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan gambaran mengenai karakteristik alih fungsi lahan pertanian, kerugian akibat alih fungsi lahan serta dampaknya terhadap ketahanan pangan.

Dokumen yang terkait

ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DAN KEBUTUHAN PANGAN DI KABUPATEN JEMBER

3 183 12

Analisis Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Bekasi Jawa Barat (Studi Kasus Desa Sriamur Kecamatan Tambun Utara).

8 37 112

Analisis Dampak Ekonomi dari Alih Fungsi Lahan Pertanian ke Non Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Bogor.

1 45 109

Analisis sikap, kepuasan, dan loyalitas petani terhadap benih kedelai di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur

0 4 89

Pendapatan Usahatani Kedelai di Desa Sukasirna Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur

1 12 75

Analisis Ekonomi Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Ketahanan Pangan di Kabupaten Karawang Jawa Barat (Studi Kasus Desa Tanjungpura Kecamatan Karawang Barat)

3 34 92

PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI DESA SUKASIRNA KECAMATAN SUKALUYU KABUPATEN CIANJUR

1 5 26

Perubahan Sosial Masyarakat Pertanian Akibat Pertumbuhan Kawasan Industri : studi kasus di Desa Sukasirna dan Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu Kabupaten Cianjur.

0 1 30

BAB II LANDASAN TEORI A. ALIH FUNGSI LAHAN 1. Pengertian Alih Fungsi Lahan Pertanian - ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Lahan sawah Kecamatan Pagelaran Kabupaten peringsew

0 0 46

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Dampak Alih Fungsi Lahan Pertanian Terhadap Kesejahteraan Petani - ANALISIS DAMPAK ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Lahan sawah Kecamatan Pagelaran

0 0 18