Dampak Alih Fungsi Lahan Terhadap Produksi Padi Kabupaten
Asuransi pertanian merupakan salah satu bentuk pembiayaan untuk melindungi petani dari berbagai risiko usaha pertanian. Salah satu syarat
untuk menjadi peserta asuransi pertanian, petani bersepakat membayar iuran sejumlah tertentu sebagai premi asuransi. Besaran premi asuransi
sebesar 2,5 persen – 3,5 persen dari harga pertanggungan yang ditetapkan berdasarkan biaya produksi sesuai jenis komoditas masing-masing.
Mekanisme pelaksanaan pembayaraan ganti rugi adalah Petani PoktanGapoktan dapat mengajukan klaim ke penanggung konsorsium
melalui broker asuransi. Penanggung konsorsium akan meneliti dokumen dan survei lapangan. Persyaratan yang telah dipenuhi kemudian disetujui
dan pembayaran klaim dilakukan kepada petani poktan gapoktan Kementerian Pertanian, 2012
Studi Kasus : Asuransi Pertanian di India
• Asuransi Tanaman Hasil Pertanian
Ada dua pendekatan asuransi tanaman, yaitu i pendekatan individu dimana kerugian pertanian individu menjadi dasar untuk pembayaran
ganti rugi, dan ii pendekatan wilayah homogen di mana area tanaman homogen diambil sebagai unit untuk menilai besar hasil dan pembayaran
ganti rugi yang diberikan. Dalam kedua kasus dibutuhkan data hasil yang bisa diandalkan paling tidak selama 8-10 tahun terakhir untuk
menetapkan besarnya premi. •
Skema Asuransi Tanaman Pertanian Jumlah yang diasuransikan dapat merupakan total pengeluaran atau
kelipatannya, atau proporsi dari proyeksi pendapatan dari hasil panen yang akan menjadi penentu nilai premi yang dibayarkan. Sedangkan
besarnya indemnity atau klaim yang bisa dibayar dihitung berdasarkan shortfall pada rata-rata hasil panen dari keseluruhan panen yang dijamin.
Di India, Crops Insurance Bill diterbitkan oleh Pemerintah Pusat dan kemudian mulai disosialisasikan berbagai skema dari asuransi tanaman
pertanian yang hingga saat ini sudah berevolusi. Beberapa fitur yang penting dalam skema asuransi tanaman pertanian di India adalah :
- Skema berbasis pendekatan wilayah
Ketersediaan wilayah cukup untuk melakukan syarat minimal jumlah tanaman percobaan penebangan CCEs dan mempunyai data
ketersediaan 10 tahun yang lalu. Syarat pemotongan tanaman percobaan dilakukan untuk memperkirakan hasil dari beberapa tanaman untuk
setiap area. Ini ditetapkan 24 di tingkat kabupaten, 16 di Taluka tingkat, 10 di tingkat Mandal dan di tingkat Gram Panchayat.
- Skema asuransi ini mencakup sereal, minyak sayur, kapas, kentang, tanaman holtikultura. Meliputi sekitar 30 tanaman di Kharif dan 35
tanaman dalam Rabi. - Skema ini diperuntukkan bagi petani dan bersifat sukarela
Pihak asuransi wajib untuk meminjami petani dengan menyediakan operasi pertanian musiman SAO dan pinjaman dari lembaga keuangan
FIs. Pendekatan harus Bank cabangPACs terdekat untuk kebutuhan asuransi petani. Petani harus memiliki rekening bank dan harus mencari
asuransi dalam waktu satu bulan menanam. Petani dapat meminjam
pada bulan April hingga bulan September Kharif, bulan Oktober hingga bulan Maret Rabi atau
petani meminjam bebas pada bulan April hingga bulan Juli Kharif, bulan Oktober hingga bulan Desember
Rabi. - Ada pembagian risiko antara General Insurance Corporation of India
dan pemerintah dengan rasio 2 : 1 - Jumlah maksimum yang diasuransikan adalah 100 persen dari crop
loan, yang secara bertahap akan dinaikkan menjadi 150 persen tergantung evaluasi.
- Resiko ambang pada beras dan gandum adalah rata-rata pergerakan tiga tahun hasil dikalikan dengan tingkat ganti rugi, sedangkan tanaman
lainnya adalah rata-rata pergerakan lima tahun hasil dikalikan dengan tingkat ganti rugi.
- Klaim berbasis pada jumlah yang diperlukan CCEs dilakukan di bawah estimasi umum tanaman Survey GCES di daerah tertentu.
- Subsidi sebesar 50 persen disediakan oleh negara, negara bagian dan pemerintah pusat India dengan basis 50:50, untuk asuransi bagi petani
yang betul-betul miskin. PELD, 2012
b. Pengenaan pajak progresif pada pembelian lahan sawah lebih aplikatif Upaya pencegahan alih fungsi lahan sawah sulit dilakukan, upaya yang
dapat dilakukan hanya bersifat pengendalian. Pengenaan pajak pada pembelian sawah harus disertai dengan peraturan yang tegas agar
pengenaan pajak dapat diterapkan secara optimal. Sehingga dana penerimaan pajak tersebut dapat digunakan untuk pencetakan sawah baru
serta perbaikan irigasi. 2.
Aspek Sosial a. Memperbaiki sistem penataan kelembagaan di tingkat petani
Kelembagaan memegang peranan penting untuk menjamin suatu program dapat berjalan terus-menerus dan mencapai tujuan.
Kelembagaan yang ada di petani adalah gapoktan. Perbaikan dalam sistem penataan di gapoktan seperti pembelian pupuk secara terpusat,
pemasaran hasil produksi padi akan membuat petani lebih diuntungkan. Hal ini akan membuat petani mempertahankan lahan sawahnya daripada
melakukan alih fungsi lahan. b. Pembatasan dan pengendalian luasan, jenis, dan lokasi alih fungsi
Penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman, kawasan bisnis, dan kawasan industri perlu dibatasi penggunaannya. Pembatasan
dan pengendalian alih fungsi lahan pertanian perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah seperti ditetapkan dalam sebuah peraturan daerah
tentang kebijakan dalam penggunaan lahan pertanian. Pembatasan lahan dapat dilihat dari luasan, jenis, dan lokasi alih fungsi. Hal ini dilakukan
agar laju alih fungsi lahan tidak terlalu tinggi, sehingga dampak negatif bagi ketahanan pangan dapat diminimalisir.
c. Mengadakan penyuluhan pertanian