produksi adalah
hilangnya produksi gabah pada sepuluh
tahun terakhir sebesar 28.091,25 ton atau bernilai sekitar Rp
73.733.652.728. Rata-rata pendapatan petani berkurang
setelah alih fungsi lahan sebesar Rp 3.331.548.
3 GilangPutri 2013
Analisis Dampak Konversi Lahan
Pertanian ke
Non Pertanian terhadap Pendapatan
Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor
Content Analysis, Deskriptif
Kuantitatif, Dampak terhadap Peluang
Kerja Petani, Pendekatan Produktivitas
dan Perubahan Pendapatan
Potensi hilangnya nilai fungsi tenaga kerja akibat konversi
lahan pertanian pada petani lahan sawah yaitu Rp 51 814
366.67tahun dengan kehilangan upah sebesar Rp 1 656 638
095.24tahun. Pada petani lahan kering
yaitu Rp 15 703
442.11tahun dengan kehilangan upah Rp 550 235 714.29tahun.
Perubahan produktivitas hasil pertanian pada petani lahan
sawah sebesar Rp 20 325 200ha dengan kehilangan pendapatan
Rp 1 623 989.60tonha. Pada petani
lahan kering
nilai turunnya produktivitas yaitu Rp
16 836 480ha dengan kehilangan pendapatan Rp 1 312
288.77tonha. Dapat mengetahui metode
apa yang digunakan dalam analisis dampak alih fungsi
lahan.
17
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Perubahan pertumbuhan struktur ekonomi yang terjadi pada suatu kawasan akan menyebabkan perubahan penggunaan lahan pada kawasan tersebut. Lahan
yang awalnya digunakan untuk pertanian dialihfungsikan kebentuk lain seperti industri yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi. Masalah pertumbuhan
penduduk juga mengakibatkan permintaan akan lahan terus meningkat. Peningkatan kebutuhan mengakibatkan lahan terkonversi untuk tempat
pemukiman. Ketersediaan lahan yang sifatnya relatif tetap tidak berubah, sedangkan permintaan akan sumberdaya lahan yang terus bertambah
mengakibatkan terjadinya alih fungsi lahan pertanian ke non-pertanian. Alih fungsi lahan bisa terjadi alami atau alih fungsi lahan buatan yang telah
direncanakan wilayah berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW. Adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan pemukiman ataupun
industri pasti akan memberikan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Dampak dari suatu pembangunan adalah peningkatan pendapatan daerah.
Pendapatan daerah dapat memperoleh pendapatan dari retribusi dan pajak daerah yang ditetapkan. Dampak negatif yang ditimbulkan adalah hilangnya pendapatan
dari usaha tani, hilangnya kesempatan memproduksi padi, dan terjadinya perubahan nilai land rent.
Masalah alih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor yang mempengaruhi di tingkat wilayah maupun di
tingkat petani. Faktor di tingkat petani merupakan faktor mikro yang secara langsung
memberikan pengaruh terhadap keputusan
petani untuk
mengalihfungsikan atau menjual lahan, sedangkan faktor makro yang ada di tingkat wilayah berupa data yang secara tidak langsung memberikan pengaruh
terhadap keputusan pemerintah setempat untuk mengambil kebijakan pengalihfungsian lahan. Lahan pertanian yang mengalami pengurangan luas akan
memberikan dampak langsung pada produksi padi yang mempengaruhi ketahanan pangan, dan pada kondisi ekonomi petani karena skala produksinya tidak
mencukupi untuk sampai menguntungkan. Analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi dan dampak yang ditimbulkan oleh alih fungsi lahan dapat
dijadikan pacuan kebijakan untuk mengontrol alih fungsi lahan tersebut. Skema operasional di atas ditampilkan secara sederhana dalam Gambar 1.