Pengairan Irigasi Penanaman Tandur

Lahan yang sudah halus lumpurnya ini kemudian dipetak-petak dan antara petak-petak tersebut dibuat parit untuk mempernudah pengaturan air. Pembenihan yang dilakukan petani padi di Desa Jatimulya dilakukan dengan menggunakan benih padi sendiri yaitu dengan cara menyisihkan benih dari hasil panen atau membeli dari petani lain. Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan seluas 1 ha sebanyak rata – rata 13 Kg. Benih yang hendak disemai sebelumnya harus direndam terlebih dahulu secara sempurna sekitar 2 x 24 jam, dalam ember atau wadah lainnya. Hal ini dilakukan agar benih dapat mengisap air yang dibutuhkan untuk perkecambahannya. Benih yang sudah direndam selama 2 x 24 jam kemudian diangkat dari rendaman dan diperam selama 2 x 24 jam, pada hari pertama proses pemeraman benih padi di siram dengan air panas hal ini bertujuan untuk mempercepat proses perkecambahan, setelah benih berkecambah kemudian benih ditebar dipersemaian secara hati-hati dan merata, hal ini didimaksudkan agar benih yang tumbuh tidak saling bertumpukan. Tempat persemaian benih jangan sampai terdapat banyak genangan air, karena pada saat penaburan benih ditempat persemaian benih yang disebar dan masuk ke genangan air akan busuk. Selain itu benih juga tidak harus terbenam kedalam tanah karena dapat menyebabkan kecambah terinfeksi pathogen penyebab penyakit tanaman yang dapat menyebabkan busuknya kecambah. Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam, persemaian dilakukan pada lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami, hal ini dilakukan agar bibit yang sudah siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanam mudah diangkut dan tetap segar. Bila lokasi jauh maka bibit yang diangkut dapat stress bahkan jika terlalu lama menunggu akan mati.

5.3.3 Pengairan Irigasi

Kebutuhan air untuk kegiatan usahatani padi pada umumnya tercukupi dengan adanya irigasi, air irigasi diperoleh dari bendunga Jatiluhur Purwakarta yang kemudian di alirkan dan dibagikan sesuai kebutuhan ke irigasi – irigasi, tiap irigasi mempunyai pegawai yang bertugas membuka atau menutup saluran irigasi supaya aliran air tetap terkontrol. Pengairan yang dilakukan oleh petani padi adalah pada pengairan sawah sebelum dibajak bertujuan untuk mempermudah pembajakan karena saat basah tanah menjadi lembek dan saat penanam tandur lahan dalam kondisi tidak terlalu tergenang macak – macak, hal ini berguna dalam mengoptimalkan pertumbuhan akar. Kemudian pada umur padi 7 – 10 hari hingga umur 45 – 50 kondisi lahan tetap macak – macak terkecuali jika akan dilakukan penyiangan kondisi lahan harus tergenang, hal ini dilakukan untuk memudahkan penyiangan agar tanah lebih berstruktur dan munculnya tunas – tunas baru tiap rumpunnya. Gambar 5. Irigasi Pertanian di Desa Jatimulya Tahun 2010 Sumber: Dokumentasi Karena apabila dibiarkan tetap tergenang air mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak maksimal karena pertumbuhan tunas baru terhalang oleh air. Pada umur padi 45 – 50 ialah fase generatif yaitu pada saat padi akan berbunga, keadaan lahan pada kondisi ini dikeringkan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga tunas atau anakan agar tidak terus menerus menumbuhkan anakan yang tidak produktif. Setelah itu pada saat umur padi 60 hari kondisi lahan kembali macak – macak hingga dalam waktu seminggu menjelang panen kondisi air dikeringkan, hal ini dilakukan untuk menjaga agar tidak tumbuh tunas tersier yang akan mengganggu pemasakan bulir.

5.3.4 Penanaman Tandur

Penanaman atau tandur yang di lakukan petani di Desa Jatimulya dilakukan ketika benih berumur 20 – 25 hari baik benih padi ketan putih maupun benih padi non ketan, ini dikarenakan bibit yang siap ditanam ialah bibit yang telah mencapai umur yang optimal untuk dipindahkan ke lahan. Daerah yang mempunyai ketinggian tertentu seperti daerah pegunungan akan memerlikan jarakn tanam yang lebih rapat dari pada jarak tanam didataran rendah, hal ini berhubungan erat dengan penyediaan air. Tanaman padi varietas unggul memerlukan jarak tanam 20 x 20 cm pada musim kemarau, dan 25 x 25 cm pada musim hujan. Gambar 6. Kegiatan Penanaman Tandur di Desa Jatimulya Tahun 2010 Sumber: Dokumentasi Penyerapan unsur hara oleh akar tanaman padi akan mempengaruhi penentuan jarak tanam, sebab perkembangan akar atau tanaman itu sendiri, pada tanah yang subur lebih baik dari pada perkembangan akar tanaman pada tanah yang kurang subur. Oleh karena itu jarak tanam yang dibutuhkan pada tanah yang subur akan lebih lebar dari pada jarak tanam padah tanah yang kurang subur. Bibit ditanam 2 – 3 batang tiap lubang, hal ini berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, khususnya perkembangan anakan setelah ditanam. Benih ditanam dengan cara dipindahkan dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara benih dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air. Sebelum benih ditanam, lahan dibuat pola jarak tanam dengan menggunakan alat caplakan. Menaplak lahan dilakukan dua kali dengan arah yang berlawanan vertikal – horizontal sehingga terbentuk pola tanam dengan jarak tanam yang ukurannya telah ditentukan pada caplakan, hal ini untuk mempermudah pemeliharaan, baik penyiangan maupun pemupukan dan memungkinkan setiap tanaman memperoleh sinar matahari yang cukup dan zat – zat makanan secara merata. Bibit ditanam dengan posisi tegak dengan jarak tanam padi 25 x 25 cm

5.3.5 Penyulaman dan Penyiangan