III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Konsep Usahatani
Usahatani wholefarm adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelola input atau faktor-faktor produksi tanah, tenaga kerja, modal,
teknologi, pupuk, benih dan pestisida dengan efektif, efisien dan kontinu untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan usahataninya meningkat.
Rahim dan Hastuti, 2007. Ilmu usahatani adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seorang mengusahakan dan mengkordinir faktor-faktor produksi
berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat yang sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu
yang mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan dan mengkoordinasikan pengguna factor-faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin. Pada dasarnya usahatani berkembang terus dari awal hanya bertujuan
menghasilkan bahan pangan untuk kebutuhan keluarga sehingga hanya merupakan usahatani-swasembada atau subsistence.
Oleh karena sistem pengelolaan yang lebih baik maka dihasilkan produk berlebih dan dapat dipasarkan sehingga bercorak usahatani keuangan. Pada
akhirnya karena berorientasi pada pasar maka menjadi usahatani niaga. Usahatani pada mulanya hanya mengelola tanaman pangan kemudian berkembang meliputi
berbagai komoditi sehingga bukan usahatani murni tetapi menjadi usahatani campuran mixed farming. Usahatani campuran mixed farming meliputi
berbagai macam komoditas, antara lain tanaman pangan, hortikultura sayuran, buah-buahan dan tanaman hias, tanaman perkebunan, perikanan dan peternakan.
Secara garis besar ada dua bentuk usahatani yang telah dikenal yaitu usahatani keluarga family farming dan perusahaan pertanian plantation, estate,
enterprise. Pada umumnya yang dimaksud dengan usahatani adalah usaha keluargaa sedangkan yang lainnya adalah perusahaan pertanian Suratiyah, 2009.
3.1.2 Penerimaan Usahatani