Penerimaan Usahatani Analisis Pendapatan Usahatani Padi ketan putih

6.3.1 Penerimaan Usahatani

Penerimaan atau pendapatan kotor merupakan seluruh pendapatan yang di peroleh dari kegiatan usahatani selama satu periode kegiatan usahatani, di perhitungkan dari hasil penjualan. Penerimaan dari hasil penjualan usahatani adalah pendapatan kotor yang diperoleh petani sebelum dikurangi oleh biaya – biaya yang dikeluarkan pada kegiatan usahataninya. Hasil penjualan dari kegiatan usahatani adalah padigabah. Gabah merupakan bulir padi yang di peroleh petani dari kegiatan pemanenan yang di sebut Gabah Kering panen GKP, sedangkan gabah yang sudah mendapatkan perlakuan pengeringan di sebut Gabah Kering Giling GKG. Petani padi ketan putih maupun petani padi non ketan pada umumnya menjual padigabah GKP kepada para bandar atau pengumpul padi. Tabel 17. Penerimaan Usahatani Padi ketan putih dan Usahatani Padi non Ketan per Tahun di Desa Jatimulya Tahun 2010 Usahatani Periode 1 Periode 2 Penerimaan Thn Ha Prod Ton Harga RpKg Jumlah Rp Prod Ton Harga RpKg Jumlah Rp Padi Ketan 5.244 3.570 18.721.080 4.180 4.160 17.388.800 36.109.880 Padi Non Ketan 4.830 3.263 15.760.290 3.856 3.576 13.789.056 29.549.346 Berdasarkan tabel 17 diketahui bahwa jumlah total hasil panen yang diperoleh petani padi ketan putih dengan jumlah produksi pada periode pertama Rp 5.244 KgHa dan Pada periode kedua Rp 4.180 KgHa atau sekitar 9.424 Kgha per tahunnya, dengan rata-rata harga jual GKP Gabah Kering Panen adalah Rp 3.875 Kg. Apabila hasil panen tersebut dikalikan dengan harga jualnya maka akan diperoleh penerimaan usahataninya. Berdasarkan hasil perkalian antara harga jual dengan jumlah hasil panen maka diketahui penerimaan total usahatani yang diperoleh petani padi ketan putih pertahunnya adalah Rp 36.109.880ha. Adapun nilai hasil panen untuk petani padi non ketan rata – rata pertahunnya adalah 8.686 kgha dengan harga jual GKP 3.420 kg dan penerimaan yang di peroleh sebesar 29.549.346ha.

6.3.2 Biaya Usahatani