Umur Petani Karekteristik Responden

dari petani satu ke petani yang lainnya dan petani buruh serabutan artinya petani itu bekerja berpindah – pindah dari petani satu ke petani yang lainnya.

5.2 Karekteristik Responden

Karakteristik petani terdiri dari responden usahatani padi ketan putih dan usahatani padi non ketan, responden memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda seperti perbedaan umur, pendidikan, pengalaman bertani, luas lahan, status usaha dan kepemilikan lahan. Di Desa Jatimulya usahatani padi dijadikan sebagai suatu usaha pokok, hal ini dikarenakan usahatani padi dianggap masih menguntungkan dan menjanjikan. Pada umumnya kegiatan usahatani di Desa Jatimulya sebagian besar petaninya mengusahakan tanaman pangan terutama padi. Dalam setahun biasanya petani menanam padi selama dua kali musim tanam pada musim hujan dan musim kemarau atau musim katiga dan rendeng. Kehidupan bertani sebagian besar masyarakat sudah dapat dikatakan modern, dimana pada proses pengolahan tanahnya telah menggunakan hand traktor dengan sistem sewa. Adapun karakteristik yang dapat diuraikan adalah sebagai berikut :

5.2.1 Umur Petani

Dari hasil wawancara pada 60 petani responden terdiri dari masing – masing 30 orang responden padi ketan putih dan petani padi non ketan yang tersebar di Desa Jatimulya, diperoleh data yang menunjukan bahwa sebaran umur petani untuk responden yang melakukan usahatani padi ketan putih antara 20 sampai 60 tahun dengan dominasi usia antara 20 - 40 tahun sebanyak 17 orang 56.67 persen. Sedangkan untuk petani responden yang melakukan usahatani padi non ketan sama dengan padi ketan putih yaitu di dominasi oleh kelompok usia 20 – 40 tahun, hanya berbeda jumlah dengan selisih dua orang petani 50.00 persen. Banyaknya jumlah petani padi ketan putih yang berusia antara 20 – 40 tahun dibandingkan dengan jumlah petani padi non ketan menjelaskan bahwa kegiatan usahatani padi ketan putih lebih diminati oleh kebanyakan responden dibandingkan dengan kegiatan usahatani padi non ketan. Banyaknya responden yang memilih untuk melakukan kegiatan usahatani padi ketan putih menegaskan bahwa usahatani padi ketan putih memberikan keuntungan yang lebih dibandingkan dengan usahatani padi non ketan. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Petani Responden Padi Ketan Putih dan Padi Non Ketan Menurut Golongan Umur di Desa Jatimulya Tahun 2010 Umur Thn Padi ketan putih Padi Non Ketan Jumlah Org Persentase Jumlah Org Persentase 20 – 40 17 56.67 15 50.00 40 – 60 11 36.67 13 43.33 60 – 80 2 6.67 2 6.67 Jumlah 30 100.00 30 100.00 Dari Tabel 5 juga terlihat bahwa usahatani padi dikembangkan oleh sebagian besar petani tanpa memandang usia. Artinya bahwa petani yang mengusahakan padi di Desa Jatimulya mulai dari petani yang berusia antara 20 - 40 tahun sampai petani yang berusia 60 - 80 tahun. Perbedaan usia petani dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam berusahatani, diantaranya perbedaan pengalaman bertani antara petani yang berusia muda dan petani yang berusia tua, selain itu juga perbedaan semangat dan kemampuan untuk bekerja serta daya tangkap dan daya ingat juga akan semakin berbeda. Usahatani yang dikembangkan petani di Desa Jatimulya merupakan usahatani komersil dilihat dari input yang di gunakan dan sudah banyak menggunakan teknologi pertanian, selain itu kegiatan usahatani di Desa Jatimulya merupakan kegiatan usahatani yang turun menurun karena sudah dari sejak kecil petani tersebut dikenalkan dengan teknik bertani.

5.2.2 Tingkat Pendidikan