Status Kepemilikan Lahan Karekteristik Responden

Pada Tabel 10 diketahui bahwa hampir sebagian besar petani padi padi ketan putih 80.00 persen dan petani padi non ketan 96.67 persen memiliki luas lahan garapan berkisar antara 0,35 - 3 ha, ini menerangkan bahwa persentase petani padi yang mempunyai lahan di bawah tiga hektar lebih banyak dari petani yang memiliki luas lahan diatas tiga hektar, petani padi non ketan memiliki jumlah persentase yang tinggi dibandingkan dengan petani padi ketan putih, ini menunjukan bahwa petani padi non ketan termasuk petani sedang yang orientasi usahataninya semi komersil. Tabel 7. Karakteristik Responden Petani Padi Ketan Putih dan Padi Non Ketan Berdasarkan Luas Lahan di Desa Jatimulya Tahun 2010 Luas Lahan Ha Padi Ketan Putih Padi Non Ketan Jumlah Org Persentase Jumlah Org Persentase 0.37 – 3 24 80.00 29 96.67 3 – 6 4 13.33 1 3.33 6 – 10 2 6.67 0.00 Jumlah 30 100.00 30 100.00 Petani yang memiliki luas lahan lebih dari 3 - 6 ha untuk petani padi ketan putih sebanyak 13.33 persen dan petani padi non ketan 3.33 persen dan persentase jumlah petani yang memiliki luas lahan lebih dari enam hektar sebanyak dua orang petani responden hanya untuk petani padi ketan putih dengan persentase 6.67 persen. Tingginya persentase jumlah petani padi ketan putih dibandingkan petani padi non ketan untuk kepemilikan luas lahan lebih dari tiga hektar, menunjukkan bahwa petani padi ketan putih termasuk petani yang orientasi dari usahataninya komersil.

5.2.4 Status Kepemilikan Lahan

Setatus kepemilikan lahan terdiri dari petani responden yang sebagai pemilik sekaligus penggarap lahan dan petani responden yang menyewa lahan. Berdasarkan status kepemilikan lahan untuk status penguasaan lahan sewa maka petani penyewa membayar sejumlah sewa pertahun atau per dua musim tanamnya, sedangkan petani pemilik biaya sewa yang dimasukan ke dalam biaya yang diperhitungkan. Tabel 8. Karakteristik Responden Petani Padi Ketan Putih dan Padi Non Ketan Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa Jatimulya Tahun 2010 Kepemilikan Padi Ketan Putih Padi Non Ketan Jumlah Org Persentase Jumlah Org Persentase Sendiri 26 86.67 26 86.67 Sewa 4 13.33 4 13.33 Jumlah 30 100.00 30 100.00 Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa seluruh petani responden yang mengembangkan usahatani padi dengan persentase untuk responden petani padi ketan putih dengan status kepemilikan lahan sendiripemilik penggarap sebanyak 26 atau 86.67 persen dan petani responden dengan status kepemilikan petani penggarap dengan sistim sewa sebanyak empat orang atau 13.33 persen, sedangkan untuk responden petani padi non ketan setatus kepemilikan lahan sama atau tidak berbeda jumlah petani respondennya dengan responden petani padi ketan putih. Ini menunjukan bahwa dalam kepemilikan lahan antara petani padi ketan putih dan petani padi non ketan lebih di dominasi oleh kepemilikan lahan sendiri dalam kegiatan usahataninya dan hanya sebagian petani responden yang menyewa. Berdasarkan hal tersebut petani dengan kepemilikan lahan sendiri lebih mudah dalam memutuskan untuk melakukan usahataninya karena tidak terbebani dengan biaya sewa lahan dibandingkan petani padi penyewa, ini di pengaruhi karena besarnya biaya yang harus di keluarkan oleh petani penyewa yang harus membatasi biaya produksi untuk menggarap dan kemudian mengembalikan biaya sewanya.

5.2.5 Status Usahatani