Proses Manajemen Strategis Kerangka Pemikiran Konseptual

Umpan Balik Perumusan Strategi Pelaksanaan Strategi

3.1.4. Proses Manajemen Strategis

Proses dalam manajemen strategis terdiri dari tiga tahapan David 2004 yaitu formulasi srategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. A. Formulasi Strategi Dalam formulasi strategi dilakukan pengembangan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dijalankan. Formulasi strategi didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap pengaruh faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan Rangkuti,2001. Melakukan audit eksternal Melakukan auduit internal Membuat pernyataan visi dan misi Menetap kan tujuan jangka panjang Membuat, mengevaluasi , dan memilih strategi Melaksa nakan strategi isu manajem en Melaksanakan strategi-isu pemasaran, keuangan, akuntansi, litbang, SIM Mengukur dan mengevalu asi kinerja Evaluasi Strategi Gambar 1. Model Proses Manajemen Strategis yang Komprehensif Sumber: David, 2004 Tahap formulasi strategi pengambilan keputusan akan menentukan bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis yang harus ditinggalkan, cara mengalokasikan sumberdaya organisasi, apakah akan melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, dan bagaimana mencegah pengambilan alihan secara paksa. Pengambilan keputusan harus menentukan alternatif strategi yang akan menguntungkan organisasi dengan mempertimbangkan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki organisasi. B. Implementasi Strategi Implementasi strategi yaitu tahapan dimana alternatif pilihan strategi dijalankan dengan memanfaatkan sumberdaya yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi, disebut juga sebagai tahap pelaksanaan alternatif strategi pilihan. Alternatif strategi yang dapat dijalankan oleh sebuah organisasi dapat dikategorikan menjadi empat jenis dengan 12 tindakan David,2004 1. Strategi Integrasi Strategi ini memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor, pemasok, dan atau pesaing, terdiri dari: a. Integrasi ke depan yaitu memiliki atau meningkatkan kendali atas distributor atau pengecer b. Integrasi ke belakang yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. c. Integrasi horizontal yaitu mencoba memiliki atau meningkatkan kendali atas para pesaing 2. Strategi Intensif Strategi ini memerlukan usaha yang intensif untuk meningkatkan posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada, terdiri dari: a. Penetrasi pasar yaitu mencari pangsa pasar yang lebih besar produk atau jasa yang sudah ada sekarang melalui usaha pemasaran yang lebih gencar. b. Pengembangan pasar yaitu memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah geografi baru. c. Pengembangan produk yaitu mencoba meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada atau mengembangkan yang baru. 3. Strategi Diversifikasi Strategi ini menjadi kurang populer karena organisasi mengetahui betapa lebih sulitnya mengelola aktivitas bisnis yang beragam, terdiri dari: a. Diversifikasi konsentrik yaitu menambah produk atau jasa baru, tetapi masih terkait b. Diversifikasi konglomerat yaitu menambah produk atau jasa baru, yang tidak terkait, untuk para pelanggan baru. c. Diversifikasi horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru, tidak terkait, untuk pelanggan yang sudah ada. 4. Strategi Defensif a. Rasionalisasi biaya yaitu merestrukturisasi dengan cara mengurangi biaya dan asset agar bisa meningkatkan penjualan dan keuntungan. b. Divestasi yaitu menjual suatu divisi atau bagian dari suatu organisasi. b. Likuidasi yaitu menjual semua asset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai dengan nilainya yang terlihat Tahap implementasi strategi pengambilan keputusan menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Tahapan implementasi merupakan tahap yang paling sulit karena dalam implementasi strategi melibatkan banyak individu. Tahap ini membutuhkan disiplin, komitmen, dan pengorbanan setiap individu yang terlibat. Strategi dapat dijalankan dengan baik apabila setiap individu yang terlibat memiliki motivasi dalam menjalankan strategi yang telah dipilih. Karena itu kemampuan interpersonal sangat dibutuhkan dalam tahap implementasi strategi ini. C. Evaluasi Strategi Tahapan evaluasi strategi merupakan tahap final dalam manajemen strategi. Evaluasi strategi dilakukan untuk dapat mengetahui apakah strategi berjalan dengan baik sesuai dengan harapan. Tahap evaluasi strategi berarti mengevaluasi hasil implementasi dan memastikan bahwa strategi yang telah disesuaikan dapat mencapai tujuan perusahaan Jauch dan Glueck, 1988 dalam Sianturi S, 2009 Terdapat tiga aktivitas dasar dalam evaluasi strategi, yaitu 1 meninjau ulang faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif. Evaluasi dibutuhkan karena faktor eksternal dan internal dalam organisasi selalu berubah sehingga selalu membutuhkan penyesuaian dalam menghadapi perubahan tersebut.

3.1.5. Formulasi Strategi