Matriks I-E Analisis Matriks SWOT

Tabel 19 . Matriks Eksternal Factor Evaluation EFE Faktor-Faktor Eksternal Kunci Rata-rata Bobot x rating Peluang : A. Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi. 0.542 B. Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi. 0.361 C. Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif. 0.163 D. Kemudahan komunikasi dan informasi 0.299 E. Sektor peternakanperunggasan merupakan sector yang tetap bertahan dalam keadaan krisis. 0.403 Ancaman : - F. Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun harga telur itu sendiri 0.542 G. Pendatang baru mudah masuk ke usaha peternakan ayam ras petelur 0.458 H. Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak lain cukup tinggi. 0.396 I. Kenaikan harga BBM 0.233 TOTAL 3.396

6.4.3. Matriks I-E

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan sebelumnya, total nilai yang dibobot pada matriks IFE adalah 2,528 yang artinya AAPS memiliki faktor internal yang berada di atas rata-rata sedangkan total nilai yang dibobot pada matriks EFE 3,396 yang artinya respon perusahaan terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi. Total nilai yang dibobot pada matriks IFE dan EFE tersebut kemudian ditetapkan pada matrik I-E, sehingga dapat diketahui posisi usaha saat ini, kemudian baru dirumuskan alternatif strategi yang sesuai dengan posisi usaha di matriks IE. Apabila masing-masing total nilai yang dibobot dari faktor internal dan eksternal dipetakan dalam matriks IE, maka posisi perusahaan saat ini berada pada kotak dikuadran II, yang menggambarkan perusahaan saat ini berada dalam kondisi internal rata-rata dan respon usaha terhadap faktor-faktor eksternal yang dihadapinya tergolong tinggi. Inti strategi yang dapat diterapkan AAPS adalah strategi tumbuh dan kembangkan . Strategi yang cocok untuk daerah ini adalah strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk atau strategi integratif integrasi kebelakang, kedepan, horizontal Secara lengkap matriks dan posisi AAPS dapat dilihat pada Gambar 12 TOTAL SKOR IFE I II III IV V VI VII VIII IX Gambar 7. Matriks Internal – Eksternal Perusahaan AAPS

6.4.4. Analisis Matriks SWOT

Berdasarkan analisis Matriks IE, dikatakan bahwa AAPS berada pada kuadran II yang cenderung melakukan konsentrasi melalui strategi intensif, yakni penetrasi pasar. Selain penetrasi pasar, strategi yang dapat dijalankan yaitu strategi integrasi vertikal dengan cara backward integration mengambil alih fungsi supplier. Dari empat strategi yang dihasilkan maka yang dapat mendukung strategi intensif penetrasi pasar adalah strategi produksi dengan peningkatan kapasitas 1,0 Tinggi 3,0 Sedang 2,0 Rendah TOTAL SKOR EFE 4,0 kuat 3,0 rata-rata 2,0 lemah 1,0 produksi, strategi sumber daya manusia dengan peningkatan jumlah karyawan, dan strategi pemasaran dengan pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi. Sedangkan yang dapat digolongkan ke strategi integratif adalah melakukan diverensiasi usaha dengan menjual pakan serta sarana produksi ternak lainnya backward strategy integrative. Dalam mengembangkan usaha AAPS, faktor-faktor internal dan eksternal tersebut ditabulasikan pada matriks analisa SWOT. Matriks analisa SWOT dalam merumuskan strategi pengembangkan usaha AAPS tersebut dapat dilihat pada Gambar 8. Adapun strategi-strateginya adalah: 1. Strategi S-O Strategi ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan menambah kandang, karena AAPS masih memiliki lahan kosong yang belum dimanfaatkan. Strategi ini dilakukan untuk mengambil peluang yang ada yakni masih banyaknya permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi. Apabila strategi ini benar dilaksanakan, maka perlu diperhatikan oleh perusahaan AAPS mengenai SDM yang belum memadai baik dari segi jumlah maupun kualitas pekerjaan. 2. Strategi WO Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dihasilkan adalah Peningkatan Jumlah Karyawan, pada kondisi saat ini AAPS memiliki karyawan yang bisa dikatakan masih sangat kurang. Hal ini akan berdampak terhadap kegiatan operasional perusahaan, baik produksi maupun pemasaran. 3. Strategi ST Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. Strategi yang dilakukan adalah melakukan diversifikasi usaha. Ketergantungan terhadap satu produk akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan karena mengingat semakin banyaknya pesaing yang ada dalam industri ini, dengan diferensiasi maka akan mengurangi resiko kerugian dan kebergantungan terhadap satu produk. Jenis produk lain yang dapat diusahakan adalah pakan ayam dan obat- obatan. Hal ini mungkin dilaksanakan karena AAPS sudah memiliki bangunan yang dapat difungsikan sebagai toko. 4. Strategi WT Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi. Selama ini promosi bisa dikatakan tidak dilakukan, namun promosi dianggap penting mengingat akan ditambahnya kapasitas produksi dan diversikasi produk. Dengan adanya promosi misalnya dengan menggunakan internet produk yang dihasilkan oleh AAPS akan dikenal oleh pelanggan-pelanggan yang berada diluar daerah. Faktor Internal Strength – S 1. Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan biaya produksi. 2. Perusahaan memiliki lahan dan bangunan yang luas. 3. Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik. 4. Hubungan perusahaan dengan konsumen pelanggan sangat baik. 5. Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan baik Weakness – W 1. Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan 2. Sistim pencatatan laporan keuangan belum rapi 3. Proses produksi belum efisien, diakibatkan karyawan yang belum profesional 4. Promosi belum maksimal 5. Perusahaan belum memaksimalkan teknologi yang ada Opportunities – O 1. Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi. 2. Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi 3. Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif 4. Kemudahan komunikasi dan informasi 5. Sektor peternakanperunggasan merupakan sektor yang tetap bertahan dalam keadaan krisis Strategi SO Peningkatan kapasitas Produksi S1,S2 ,S3, S4, S5,O1,O2 ,O3,O4, O5 Strategi WO Peningkatan jumlah karyawan W1,W2, W3, O1,O2,O3,O4 Threats – T 1. Fluktuasi harga,baik harga pakan maupu harga telur itu sendiri 2. Pendatang baru mudah masuk ke usaha peternakan ayam ras petelur 3. Kenaikan harga BBM 4. Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak lain cukup tinggi. Strategi ST Melakukan diferensiasi usaha dengan menjual pakan serta sarana produksi ternak lainnya S1,S2,S4,S5,T1,T2,T3,T4 Strategi WT Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi. W4,W5,T2,T3,T5 Gambar 8. Matriks SWOT pada Perusahaan AAPS

6.4.5. PRIORITAS STRATEGI USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR AAPS