6.3.2 Kelemahan
a. Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan Kondisi yang terjadi pada industri ayam ras petelur pada daerah Kabupaten 50
Kota adalah permintaan telur yang tidak dapat dipenuhi oleh para peternaknya. Kebanyakan pelanggan adalah agen-agen dari luar daerah yang menjual
produk telur ke Riau, Pulau Batam, dan luar daerah lainnya. Selama ini AAPS memiliki komitmen dengan beberapa pelanggan yaitu semua produksi yang
dihasilkan akan dibeli. Namun jumlah yang diminta pelanggan sangat tidak sesuai dengan jumlah yang diberikan oleh AAPS, biasanya pelanggan mencari
lagi kepada peternak-peternak lain disekitar daerah tersebut. Hal ini sebetulnya kurang efisien bagi pelanggan, karena akan menambah biaya.
Adapun jumlah permintaan telur oleh pelanggan serta realisasinya dapat dilihat pada Tabel 14
Tabel 17. Daftar Permintaan Telur Pelanggan Tetap AAPS dan Realisasi Permintaan, Bulan Maret 2009
Pelanggan Permintaan kg
Realisasi Permintaan kg
Agen Riko 1,875.00
1,500.00 Agen Eki
1,125.00 843.75
Agen Dedi 312.50
281.25 Agen Buyung
625.00 562.50
Agen Ai 437.50
375.00 Agen Alex
125.00 62.50
Total 4,500.00
3,625.00
b. Sistim pencatatan laporan keuangan belum rapi. Pembukuan sederhana telah dilakukan oleh AAPS, tetapi belum maksimal
dalam hal pemasukan dan pengeluaran yang dikategorikan tunai maupun non tunai. Hal ini akan menyulitkan dalam menganalisis usahatani secara
keseluruhan. c. AAPS belum memaksimalkan teknologi yang ada
Teknologi merupakan suatu hal yang sangat identik dengan era globalisasi saat ini, terutama teknologi informasi dan komunikasi. Dalam hal teknologi
komunikasi pemilik AAPS sudah menggunakan telepon seluler sehingga memudahkan dalam berkomunikasi. AAPS juga telah memiliki satu set
komputer hanya saja tidak digunakan, diakibatkan pemilik maupun karyawan yang belum terbiasa dalam penggunaan komputer.
d. Promosi belum maksimal AAPS belum melakukan promosi. Informasi hanya diperoleh dari mulut ke
mulut malalui para pelanggan ke calon pelanggan lainnya. Tidak ada promosi khusus yang digunakan seperti melalui media massa, radio ataupun internet.
Hal ini merupakan kelemahan yang dimiliki, meskipun tidak begitu prioritas, tetapi mengingat akan dilakukannya perkembangan usaha kelemahan ini juga
perlu dipertimbangkan oleh AAPS e. Proses produksi belum efisien, diakibatkan karyawan yang belum professional
Dalam kegiatan produksi para anak kandang menjalankannya kurang mematuhi standar yang sudah ditetapkan oleh pemilik dan mandor. Hal ini
biasanya terjadi apabila mandor atau pemilik tidak berada dilokasi.
6.3.3 Peluang