47
Seluruh petani responden petani anggota koperasi menyatakan bahwa usahatani kelapa sawit kebun anggota koperasi mereka merupakan pekerjaan
sampingan. Hal tersebut dikarenakan sistem manajemen satu atap dimana pemeliharaan tanaman dan panen, pengadaan dan pembelian pupuk serta pestisida,
pengangkutan TBS dari TPH ke pabrik, dan pemeliharaan fasilitas dilakukan oleh perusahaan inti. Hal tersebut membuat petani memiliki banyak waktu luang sehingga
memutuskan untuk mengembangkan usaha lain seperti berternak, berdagang, maupun membuka kebun kelapa sawit secara mandiri di daerah lainnnya.
5.2.2. Karakteristik Petani Responden Mandiri
a. Usia Petani Responden Mandiri Sebaran usia petani responden mandiri berada pada rentang umur 39 hingga
55 tahun. Petani mandiri umumnya berada pada usia paruh baya. Namun, Usia tidak begitu berpengaruh terhadap kinerja petani karena secara umum budidaya di lapangan
dilaksanakan dengan mengupah buruh.
Tabel 8
. Karakteristik Petani Mandiri Responden Berdasarkan Usia
No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Responden Orang
Presentase
1. 36-50
9 90
2. 51-65
1 10
Total 10
100
b. Tingkat Pendidikan Petani Responden Anggota koperasi
Keberagaman tingkat pendidikan petani responden anggota koperasi berada pada tingkat SD hingga perguruan tinggi. Melalui pendidikan, petani dapat
mengetahui cara budidaya dan pemasaran yang lebih baik. Pada petani kelapa sawit di Desa Sekoci, pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja usahatani. Dalam
proses budidaya dan pemasaran, petani lebih mengandalkan pengalaman bertani mereka. Tingkat pendidikan petani responden anggota koperasi dapat dilihat sebagai
berikut :
48
Tabel 9
. Karakteristik Petani Mandiri Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden Orang Persentase
1. SD
1 10
2. SLTP
3. SLTA
8 80
4. Perguruan Tinggi
1 10
Total 10
100
c. Luas Lahan Petani Responden Mandiri
Pada petani responden anggota koperasi, luas lahannya beranekaragam. Sebarannya ada pada luasan 0,5 ha hingga 34 ha. Terdapat 4 petani yang memiliki
lahan seluas lebih dari 2 Ha, 5 petani yang memiliki lahan antara 2-5 Ha, dan 1 petani yang memiliki lahan diatas 5 Ha. Rata-rata luas lahan milik petani mandiri adalah
sebesar 4,8 ha.
Tabel 10
. Karakteristik Petani Mandiri Responden Berdasarkan Luas Lahan
No. Luas Lahan Ha
Jumlah Responden Orang Persentase
1. 2
4 40
2. 2-5
5 50
3. 5
1 10
Total 10
100
d. Status Usahatani Tandan Buah Sawit
Sebagian besar petani responden Mandiri menganggap usahatani tandan buah sawit merupakan pekerjaan utama mereka. Hal tersebut disebabkan penghasilan dari
usahatani tersebutlah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan merupakan pendapatan paling besar dibandingkan dengan pendapatan lainnya.
Sebagian Petani responden menganggap usahatani tandan buah sawit sebagai pekerjaan sampingan dikarenakan lahannya yang kecil dan motif bertaninya yang
49
hanya ingin memanfaatkan lahan yang ada. Responden tersebut mempunya pekerjaan lain yakni sebagai perangkat desa.
Tabel 11
. Karakteristik Petani Mandiri Menurut Status Usahatani
No. Status usahatani
Jumlah Responden Orang Persentase
1. Pekerjaan sampingan
2 20
2. Pekerjaan utama
80 80
Total 10
100
50
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Aspek Kelayakan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Petani Anggota