45
beralih menanam karet dan kelapa sawit. Pada desa ini terdapat 4600 hektar lahan sawit, 90 hektar lahan sawah, dan 2000 hektar lahan karet di Desa Sekoci. Dari data
tersebut dapat dilihat pula bahwa perkebunan sawit merupakan mata pencaharian mayoritas penduduk Desa Sekoci.
5.2 Deskripsi Karakteristik Petani Responden
Responden penelitiaan ini terdiri atas 20 orang yang terbagi atas dua klaster yakni responden petani anggota koperasi dan responden petani mandiri. Responden
petani anggota koperasi merupakan petani anggota KUD Berkat Anugerah Jaya yang bermitra dengan PT. Anugerah Langkat Makmur di Desa Harapan Makmur. Petani
mandiri yang dijadikan responden merupakan petani kelapa sawit yang ada di daerah Desa Sekoci, yakni Desa yang bersebelahan dengan Desa Harapan Makmur.
Karakteristik yang di analisis oleh peneliti antara lain adalah usia, tingkat pendidikan, luas lahan, dan lama pengalaman usahatani.
Jumlah petani responden dalam penelitian ini adalah 20 orang yang terdiri atas 10 orang petani anggota koperasi dan 10 orang petani mandiri. Petani anggota
koperasi diambil melalui purposive sampling hal tersebut dikarenakan peneliti punya pertimbangan tertentu dalam memilih petani responden. Peneliti lebih mengutamakan
petani responden yang cenderung aktif dalam KUD Berkat Anugerah Jaya sehingga diharapkan responden lebih memahami usaha perkebunan yang terjadi. Sedangkan
untuk pengambilan petani responden mandiri digunakan metode purposive sampling disebabkan peneliti yang mengutamakan kemudahan dan kenyamanan dalam
menentukan respondennya.
5.2.1 Karakteristik Responden Petani Anggota Koperasi
a. Usia Petani Responden Anggota Koperasi
Sebaran usia petani responden berada pada usia 36 hingga 61 tahun, dimana usia 36 tahun merupakan pencilan. Hal tersebut terjadi karena anggota koperasi
Berkat Anugerah Jaya adalah warga yang merupakan anggota program PIRLOK Sei Lepan pada tahun 1982.
46
Tabel 6
. Karakteristik Petani Anggota Koperasi Responden Berdasarkan Usia Tahun 2012
No. Kelompok Umur Tahun Jumlah Responden Orang
Presentase
1. 25-35
1 10
2. 36-50
6 60
3. 51-65
3 30
Total 10
100
b. Tingkat Pendidikan Petani Responden Anggota koperasi
Keberagaman tingkat pendidikan petani anggota koperasi responden berada pada tingkat SLTP hingga SLTA. Tidak ditemukan petani yang telah menamatkan
perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang ditemui pada petani anggota koperasi paling banyak pada tingkat pendidikan SLTA.
Tabel 7
. Karakteristik Petani Anggota Koperasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Responden Orang Persentase
1. SD
2 20
2. SLTP
3 30
3. SLTA
5 50
Total 10
100
c. Luas Lahan Petani Responden Anggota Koperasi
Pada petani responden anggota koperasi, luas lahannya seragam yakni 2 ha. Hal itu disesuaikan dengan hak petani pada keputusan bupati setempat sebelum
kerjasama inti anggota koperasi terjalin dimana setiap peserta Pirlok Sei Lepan berhak menerima masing-masing lahan perkebunan kelapa sawit seluas 2 ha, lahan
pekarangan 500 persegi dan 1 unit rumah type 36. d.
Status Usahatani Tandan Buah Sawit TBS Petani Anggota koperasi
47
Seluruh petani responden petani anggota koperasi menyatakan bahwa usahatani kelapa sawit kebun anggota koperasi mereka merupakan pekerjaan
sampingan. Hal tersebut dikarenakan sistem manajemen satu atap dimana pemeliharaan tanaman dan panen, pengadaan dan pembelian pupuk serta pestisida,
pengangkutan TBS dari TPH ke pabrik, dan pemeliharaan fasilitas dilakukan oleh perusahaan inti. Hal tersebut membuat petani memiliki banyak waktu luang sehingga
memutuskan untuk mengembangkan usaha lain seperti berternak, berdagang, maupun membuka kebun kelapa sawit secara mandiri di daerah lainnnya.
5.2.2. Karakteristik Petani Responden Mandiri